Biawak (commons.wikimedia.org/Manfred Werner)
Spesies-spesies seperti Varanus prasinus (biawak pohon hijau), Varanus macraei (biawak tutul biru), dan Varanus salvadorii (biawak papua) adalah spesies yang hidup di pepohonan, jelas iNaturalist. Mereka juga tak pilih-pilih pohon, mau itu pohon di hutan, pohon kelapa di kebun, sampai pohon bakau di pinggir pantai semuanya bisa mereka tinggali. Biasanya, kadal ini terlihat bertengger di dahan pohon, bersembunyi di lubang pohon, atau sekadar memanjat pohon dalam rangka mencari mangsa.
Untuk hidup di pepohonan biawak juga mengembangkan beberapa adaptasi khusus. Pertama, ekor panjang mampu menyeimbangkan tubuh biawak saat sedang memanjat. Biawak pohon juga punya ekor prehensile yang mana bisa digunakan untuk mencengkeram ranting. Tak cuma itu, cakar tajam di kaki juga membantu biawak untuk memanjat pohon. Terakhir, biawak yang hidup di pepohonan juga bisa berkamuflase dengan tubuhnya yang berwana cokelat atau hijau.
Setelah diulik, ternyata biawak merupakan hewan yang sangat adaptif karena bisa hidup di berbagai tipe habitat. Rawa yang lembab, sungai yang berair, pepohonan yang tinggi, hutan yang tertutup, daerah bakau yang dekat dengan laut, sampai gurun yang kering semuanya bisa ditinggali kadal ini. Tiap spesies juga punya adaptasi tersendiri tergantung habitatnya, ada yang badannya ramping, mampu berenang dengan baik, bahkan ada yang punya ekor prehensile yang memudahkan untuk memanjat.