Mengerikan, 5 Hal Aneh yang Bisa Dilakukan oleh Bintang

Banyak orang bilang, kita tidak pernah bisa kembali ke masa lalu. Namun saat kamu sedang menatap sebuah bintang, kamu juga sebenarnya sedang melihat masa lalu bintang tersebut.

Dilansir Forbes, ini karena semua bintang memiliki jarak yang sangat jauh dari Bumi kita. Saking jauhnya, cahaya dari bintang tersebut butuh waktu bertahun-tahun untuk sampai ke Bumi dan terlihat oleh kita semua.

Sirius misalnya, ia memiliki jarak 8,6 juta tahun cahaya dari Bumi. Artinya cahaya dari bintang tersebut membutuhkan waktu 8,6 juta tahun untuk bisa terlihat di depan mata kita. Jadi ketika kamu melihat Sirius malam ini, itu bukanlah Sirius di masa kini, melainkan sang bintang pada 8,6 juta tahun yang lalu.

Semua benda di alam semesta ini pada dasarnya bergerak. Dari pandangan manusia, Matahari dan bintang-bintang selalu berada di tempat yang sama setiap malam. Namun sebenarnya, para bintang juga bergerak, lho! Bintang-bintang di galaksi Bimasakti misalnya, bergerak mengelilingi sebuah lubang hitam supermasif bernama Sagitarius A* yang menjadi inti galaksi.

Biasanya, semakin dekat sebuah bintang dengan inti galaksi, semakin cepat juga waktu yang dibutuhkan oleh bintang tersebut untuk mengelilinginya. Lalu bagaimana dengan Matahari kita?

Menurut keterangan NASA, Matahari berada dalam jarak 26 ribu tahun cahaya dari lubang hitam Sagitarius A*. Mengingat jaraknya yang cukup jauh, ia membutuhkan waktu lebih lama untuk mengelilingi inti galaksi. Bayangkan saja, dengan kecepatan 720 ribu kilometer per jam, Matahari membutuhkan waktu sekitar 230 juta tahun untuk mengelilingi galaksi. Lama sekali, bukan?

Tidak bisa dimungkiri, sebesar apa pun sebuah bintang, mereka tetap akan mati suatu saat nanti. Meski begitu, mereka membutuhkan waktu yang sangat lama untuk benar-benar mati.

Dilansir Universe Today, Matahari misalnya, merupakan bintang katai kuning dan diklasifikasikan sebagai bintang tipe G. Bintang seperti Matahari dapat bertahan hidup setidaknya sekitar 10 miliar tahun.

Ketika Matahari akhirnya mati, mereka tidak akan menghilang begitu saja. Pertama-tama, mereka akan berubah menjadi red giant star selama 1 miliar tahun, sebelum akhirnya menyusut menjadi bintang katai putih yang memiliki ukuran sebesar Bumi.

Katai putih ini hidup selama beberapa miliar tahun hingga akhirnya berubah menjadi katai hitam alias bintang mati. Namun tidak semua bintang memiliki nasib yang sama ketika mereka mati. Beberapa bintang berukuran besar akan meledak ketika mati dan berubah bentuk menjadi lubang hitam.

Normalnya, ketika makhluk hidup dalam keadaan sekarat, mereka akan menjadi sangat lemah. Namun hal itu tidak berlaku bagi para bintang. Sebaliknya, mereka akan jadi lebih kuat untuk beberapa waktu. Dilansir Space, bintang berukuran besar pada akhirnya akan berubah menjadi lubang hitam ketika mati, dan melahap lebih banyak bintang.

Namun bintang seperti Matahari akan berubah menjadi red giant star dengan ukuran antara 100 hingga 1.000 kali lebih besar. Ketika itu terjadi, Matahari akan jadi sangat ganas. Planet terdekat seperti Merkurius dan Venus sudah pasti akan langsung dilahap habis, sedangkan Bumi kita setidaknya memiliki dua kemungkinan.

Kemungkinan pertama, gravitasi Matahari akan membuat Bumi terpental jauh, dan akhirnya mengorbit dalam jarak yang cukup aman. Meski begitu, kehidupan sudah pasti akan punah karena suhu Bumi juga akan ikut meningkat. Kemungkinan kedua sekaligus yang terburuk, Bumi juga akan mengalami nasib yang sama dengan dua planet sebelumnya.

Matahari kita memang besar, tapi di luar sana, ada banyak bintang lain yang berukuran jauh lebih besar. Mengetahui fakta tersebut, banyak dari kita mungkin akan berpikir kalau umur bintang itu jauh lebih lama, padahal yang terjadi justru sebaliknya.

Dilansir Universe Today, bintang berukuran besar memiliki usia yang jauh lebih pendek. Hal ini terjadi karena bintang-bintang raksasa jauh lebih terang, dan untuk mendapatkannya mereka perlu membakar dirinya lebih banyak.

Kehilangan energi dalam waktu singkat, membuat umur bintang-bintang besar jadi lebih pendek. Namun hal itu tidak berlaku pada bintang seukuran Matahari. Berbeda dengan bintang raksasa, bintang seukuran Matahari justru membakar dirinya sedikit demi sedikit. Hasilnya, mereka bisa bertahan dalam jangka waktu sangat lama.

Melihat penampakan bintang-bintang saat malam tiba, membuat benda langit ini terlihat biasa di mata manusia. Namun sebenarnya, bintang menyembunyikan banyak hal luar biasa yang tidak diketahui oleh semua orang.