11 Harta Karun di Makam Raja Mesir Kuno Tutankhamun, Penuh Emas!

Tutankhamun dimakamkan dengan dua buah belati. Satu terbuat dari besi diletakkan di pahanya, sedangkan satunya lagi terbuat dari emas yang diletakkan di sekitar perut. Sekilas gak ada yang istimewa dari belati ini. Namun, ketika Tutankhamun masih hidup, penempaan besi menjadi senjata belum dilakukan. Mereka bahkan belum menemukan bijih besi saat itu. 

Lantas, darimana sang raja mendapatkan belati besi itu? Di masa itu, semua senjata besi berasal dari batuan meteor yang jatuh ke permukaan bumi. Kandungan besi yang ada dari sisa meteor itu diubah menjadi belati dengan gagang emas dan berhias kristal. Belati satu lagi terbuat dari emas dengan gagang yang sama mewahnya seperti belati pertama.

Bermain permainan papan atau senet merupakan salah satu hobi orang Mesir Kuno, termasuk Tutankhamun. Bukan hanya saat hidup, mereka juga percaya kalau senet adalah permainan yang populer di akhirat. Ketika Tutankhamun meninggal, keluarganya meletakkan papan senet di dalam makamnya.

Bukan hanya satu, tapi empat papan sekaligus. Para peneliti sendiri gak begitu yakin bagaimana permainan ini berlangsung, namun papan-papan permainan ini sekilas tampak mirip papan catur dengan bidak yang terbuat dari gading dan emas.

Selain meletakkan permainan papan, keluarga Tutankhamun juga menyimpan 100 pasang sandal di dekat mumi sang raja. Bukan sandal biasa, melainkan sandal kayu berlapis emas. Permukaan sandal ini juga dilengkapi gambar musuh-musuh Mesir Kuno.

Ketika ditemukan, kondisi sandal ini masih bagus. Para peneliti menyimpulkan bahwa ini bukanlah sandal yang dipakai Tutankhamun setiap harinya, melainkan sendal yang khusus dipesan oleh keluarganya untuk kematiannya.

Seperti yang disebutkan sebelumnya, orang Mesir Kuno percaya dengan adanya kehidupan setelah kematian. Sebagai orang terdekat sang raja, keluarganya tentu gak mau Tutankhamun hidup sengsara di alam baka.

Selain meletakkan sendal, makam Tutankhamun juga dilengkapi dengan berbagai jenis pakaian. Mulai dari 12 jubah mewah, 28 pasang sarung tangan, penutup kepala, 4 pasang kaus kaki, sampai 145 celana dalam yang dibuat dari kain linen berkualitas terbaik. 

Firaun selalu digambarkan menggunakan hiasan kepala berbentuk ular dan janggut panjang. Penampilan ini disebut menyerupai Osiris, dewa kematian dalam kepercayaan Mesir Kuno.

Di dunia nyata, gak semua Firaun memiliki penampilan yang sesuai. Untuk membuat penampilannya sempurna ketika meninggal, keluarga akan menutup wajah mendiang raja dengan sebuah topeng emas.

Topeng emas yang sama juga ditemukan di makam Tutankhamun. Memiliki berat 10 kilogram dan panjang 53 sentimeter, topeng ini berhias batu semi mulia dan disimpan di dalam peti emas tempat mumi Tutankhamun disemayamkan. Selain topeng, para peneliti juga menemukan sejumlah perhiasan, seperti kalung, gelang, dan jimat.

Masyarakat Mesir Kuno tampaknya percaya kalau arwah orang meninggal juga butuh tidur. Gak heran ketika makam Tutankhamun digali, para peneliti menemukan tempat tidur agar sang raja bisa beristirahat. Tempat tidur yang dikuburkan juga gak kalah istimewa.

Terbuat dari kayu, tempat tidur ini disepuh emas agar terlihat mewah. Terdapat juga ukiran sapi di beberapa bagian. Kenapa sapi? Karena dalam agama mereka, sapi merupakan simbol dari Dewi Hathor yang merupakan dewi cinta dan kesuburan dalam kepercayaan Mesir Kuno.

Orang Mesir di masa lalu lebih suka duduk di lantai. Bagi mereka, kursi besar atau singgasana adalah barang mewah yang hanya dimiliki oleh raja dan keluarganya. Singgasana ini juga rupanya menjadi barang yang ikut dikubur di makam.

Singgasana yang ditemukan di makam Tutankhamun sendiri tingginya sekitar 1 meter dengan empat kaki yang dipahat menyerupai kaki singa. Singgasananya sendiri terbuat dari kayu hitam yang dilapisi emas dan perak, lengkap dengan hiasan batu semi mulia dan kaca beraneka warna.

Kalau Osiris dikenal sebagai dewa kematian, maka Anubis merupakan dewa penjaga jasad orang-orang yang sudah meninggal. Anubis sendiri selalu digambarkan sebagai manusia berkepala serigala. Nah karena tugasnya sebagai penjaga, orang-orang Mesir Kuno selalu meletakkan patung Anubis di makam kerabat mereka yang sudah meninggal.

Patung yang sama juga ditemukan di makam Tutankhamun. Patung Anubis di makam sang raja tebuat dari kayu hitam dan resin. Keluarga Tutankhamun percaya, dengan meletakkan patung Anubis, mereka sudah menjaga agar mumi Tutankhamun beserta hartanya aman dari para penjarah.

Gak hanya menyimpan barang pribadi, makam Tutankhamun juga menyimpan kereta perang yang digunakannya selama hidup. Luar biasanya, kereta yang dikuburkan bukan hanya satu, melainkan enam kereta. Sayangnya, sama seperti makam para raja Mesir Kuno lainnya, makam Tutankhamun juga mengalami penjarahan selama ratusan tahun.

Meski penjarahan yang terjadi gak separah makam-makam lain, namun aksi penjarahan ini membuat kereta perangnya dalam keadaan rusak parah. Untunglah para peneliti bisa merekonstruksinya kembali. Kereta-kereta perang ini kini bisa dilihat di Museum Kairo, Mesir.

Dalam makam Tutankhamun, terdapat tiga peti mati berukuran besar yang ditumpuk menjadi satu. Sementara dua peti paling atas hanya dilapisi emas dan berisi barang-barang berupa cambuk dan bunga teratai yang sudah hancur. Sedangkan peti mati paling bawah terbuat dari emas padat. Di peti emas inilah mumi Tutankhamun disemayamkan lengkap dengan topeng emasnya.

Meski peti yang benar-benar terisi hanya satu, namun peti lain yang diisi barang-barang peninggalan miliknya juga gak kalah berat. Jika ditotal, ketiga peti ini beratnya 1,25 ton, lho!

Bagi kita, mumi Tutankhamun bukan harta karun. Namun, bagi para peneliti, mumi Tutankhamun jelas merupakan yang paling bernilai. Dari muminya, para peneliti bisa mengetahui bahwa Tutankhamun merupakan anak dari hasil hubungan sedarah.

Ibu Tutankhamun merupakan saudara perempuan ayahnya. Hubungan inses itu jugalah yang membuat Tutankhamun terlahir dengan kondisi cacat pada kaki kiri dan menderita skoliosis. Tutankhamun juga menderita berbagai jenis penyakit, seperti malaria, yang mungkin menjadi alasan ia meninggal dunia dalam usia yang relatif muda, yakni 19 tahun.

Tutankhamun sebenarnya bukan penguasa Mesir Kuno paling populer. Sebaliknya, raja muda ini hampir gak dikenali karena masa pemerintahannya yang singkat. Tutankhamun naik takhta pada 1332 SM saat usianya masih 9 tahun, dan meninggal 10 tahun kemudian. Kepopulerannya di masa sekarang gak lain karena penemuan muminya yang menjadi jalan bagi peneliti untuk menemukan mumi penguasa Mesir Kuno lainnya.