Coprophagia merupakan suatu kondisi atau perilaku saat hewan cenderung suka mengonsumsi kotorannya sendiri maupun binatang lain. Namun ternyata, hal ini bukan sesuatu yang salah, lho!
Beberapa kondisi menjelaskan bahwa kebiasaan tersebut merupakan sesuatu yang normal dan lumrah terjadi. Bahkan, pada beberapa binatang, perilaku ini menjadi salah satu penunjang untuk bertahan hidup. Hewan apa saja yang dimaksud?
Kelinci merupakan salah satu hewan yang dikenal memiliki kondisi coprophagia. Akan tetapi, kelinci tidak memakan sembarang kotoran sebab dirinya mengonsumsi sesuatu bernama cecotrop.
Dilansir laman The Spruce Pets yang secara khusus membahas tentang kebiasaan kelinci, cecotrop diproduksi dalam tempat bernama sekum, sebuah kantong atau sesuatu yang menyerupai tabung di bagian perut saluran usus, melalui fermentasi makanan yang dikonsumsi oleh kelinci.
Selain itu, cecotrop hanya diproduksi pada malam hari. Itu sebabnya mengapa pemilik kelinci jarang sekali bisa melihat cecotrop.
Memakan cecotrop merupakan hal normal bagi hewan seperti kelinci. Hal tersebut karena ada nutrisi dan vitamin yang terkandung dalam cecetrop sehingga kelinci menjadi lebih sehat. Dengan begitu, nutrisi yang diperlukannya terpenuhi.
Dalam beberapa kasus, terdapat masalah yang menyebabkan anjing dewasa menjadi coprophagia, salah satunya kekurangan nutrisi pada makanan atau malabsorpsi nutrisi.
Meski pada kenyataannya coprophagia bukanlah sesuatu yang mengancam, dikhawatirkan perilaku ini dapat menumbuhkan parasit pada anjing.
Umumnya, tidak semua anjing mengalami coprophagia. Bahkan, anjing betina lebih cenderung mengalami coprophagia seperti yang dijabarkan melalui penelitian Hart yang ditulis pada laman American Kennel Club.
Kamu mungkin sudah tidak asing lagi dengan sesosok kumbang yang selalu bepergian dengan bola raksasa berwarna cokelat tua yang memiliki ukuran berkali-kali lipat lebih besar dari ukuran tubuhnya. Ya, gambaran tersebut bisa ditemukan dari berbagai animasi yang muncul di televisi.
Tahukah kamu bahwa potret tersebut adalah hal nyata dan dialami langsung oleh dung beetle atau disebut juga kumbang kotoran. Mereka akan mengumpulkan kotoran untuk digulung menjadi sebuah bola raksasa dengan tujuan menyimpannya sebagai cadangan makanan.
Di beberapa situasi, kumbang jantan dan betina akan bekerja sama membawa bola raksasa tersebut ke sarang mereka, lho!
Hamster hampir serupa dengan kelinci karena keduanya sama-sama lebih banyak mencerna makanan di bagian sekum dan sama-sama memerlukan nutrisi yang hanya bisa didapat apabila mengonsumsi kotoran mereka sendiri.
Akan tetapi, kotoran yang ditemukan dalam rumah hamster berbeda dengan apa yang ia konsumsi. Seperti yang disebutkan oleh laman Hamsters as Pets, jenis kotoran yang mengandung nutrisi hanya akan diproduksi pada malam hari, sementara yang tertinggal di kandang hanyalah kotoran biasa yang tidak boleh dikonsumsi oleh hamster.
Marmot adalah salah satu jenis hewan pengerat yang banyak dipelihara. Ukurannya kecil dengan bulu yang sedikit. Namun, tahukah kamu bahwa marmot juga merupakancoprophagia?
Dia bisa menyeleksi sendiri mana kotoran yang layak dimakan dan tidak. Umumnya, jenis yang ia konsumsi adalah yang berukuran kecil dan lunak. Nah, serupa dengan kelinci dan hamster, marmot memerlukan kotoran mereka untuk memperoleh nutrisi yang tidak ia dapatkan dari makanan biasa.
Itu dia beberapa hewan dengan kondisi coprophagia atau memiliki kebiasaan memakan kotoran. Tentunya, hal tersebut bukan sesuatu yang menyimpang.Sebab, ada fungsi dan manfaat mengapa mereka melakukan itu.