Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Hewan Ini Punya Cara Unik untuk Bertahan Hidup saat Musim Dingin

kura-kura
kura-kura (pexels.com/대정 김)
Intinya sih...
  • Laba-laba memasuki diapause, memperbaiki jaring, atau berburu dalam suhu dingin.
  • Kura-kura melakukan brumasi dan bernapas di bawah air untuk bertahan hidup.
  • Lebah madu menghasilkan panas, chipmunk membangun bunker, dan burung mengenakan lapisan bulu untuk bertahan saat musim dingin.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Saat memasuki musim dingin, manusia biasanya akan menghangatkan tubuh dengan berpakaian tebal, memasang penghangat di ruangan, makan-makanan yang hangat, atau menutupi tubuh dengan selimut. Namun, pernahkah kalian membayangkan apa yang dilakukan hewan-hewan liar di luaran sana saat menghadapi musim dingin?

Tidak dapat dipungkiri bahwa musim dingin menghadirkan tantangan besar bagi banyak hewan. Saat musim dingin, beberapa hewan memilih untuk berhibernasi, sementara yang lain mengembangkan strategi unik untuk tetap bertahan.

Masing-masing hewan memiliki mekanisme adaptasi yang berbeda. Apa saja hewan tersebut dan strategi apa yang mereka lakukan? Yuk, simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.

1. Saat musim dingin, laba-laba akan memasuki diapause, memperbaiki jaring, atau berburu secara aktif dalam suhu lebih dingin

Brown Barn Spider
Brown Barn Spider (pexels.com/ClickerHappy)

Laba-laba akan memasuki keadaan tidak aktif atau dikenal sebagai diapause saat musim dingin. Keadaan tersebut akan membuat metabolisme laba-laba melambat. Membuat ia dapat menghemat energi dan memungkinkan bertahan hidup tanpa makanan untuk waktu yang lama.

Spesies laba-laba seperti Cross Orb-weaver akan menunjukkan perilaku adaptif selama musim dingin dengan cara melakukan pemeliharaan dan perbaikan jaring. Laba-laba Black and Yellow garden akan melindungi telur dan mengumpulkan laba-laba muda di kantung telur selama musim dingin untuk keluar secara massal saat musim semi.

Beberapa laba-laba juga memiliki senjata rahasia. Mereka akan menghasilkan senyawa khusus seperti antibeku yang mencegah kristal es terbentuk di dalam tubuh. Sementara itu, terdapat laba-laba wolf yang tetap aktif berburu. Beberapa dari mereka tetap aktif saat malam hari untuk mencari mangsa ketika suhu lebih hangat.

2. Kura-kura melakukan brumasi dan bernapas di bawah air

kura-kura
kura-kura (pexels.com/대정 김)

Kura-kura adalah hewan ektotermik yang juga dikenal sebagai hewan berdarah dingin. Mereka sangat membutuhkan sumber panas eksternal untuk mengatur suhu tubuh. Hewan ini rentan terhadap cuaca dingin ekstrem di bawah 10 derajat celsius. Saat musim apa pun, kura-kura memang bergerak lambat, tetapi saat musim dingin tiba aktivitas mereka benar-benar melambat.

Biasanya reptil ini bernapas melalui udara, tetapi selama musim dingin, mereka mengembangkan kemampuan untuk menyerap oksigen dari air dan mengeluarkan karbon dioksida ke dalamnya. Saat musim dingin tiba, beberapa spesies seperti eastern box turtles akan menggali ke dalam tanah, bersembunyi di cangkangnya, dan melakukan brumasi atau memasuki periode mati suri.

Spesies lain, painted turtles akan menghabiskan musim dingin di dasar perairan yang melindungi mereka dari pembekuan bahkan jika permukaannya membeku. Ada pula jenis terrestrial turtles yang memerlukan tempat hangat dan kering untuk berhibernasi selama musim dingin. Berbagai jenis kura-kura tersebut akan tinggal dengan cara seperti itu hingga musim semi kembali dengan kehangatan dan kehidupan.

3. Lebah madu bertahan saat musim dingin dengan menghasilkan panas

lebah di bunga matahari
lebah di bunga matahari (pexels.com/Robert So)

Lebah madu akan berkumpul di sarangnya saat suhu turun. Dilansir National Geographic, lebah akan berkumpul di sekitar ratu mereka kemudian mengatur komposisi kelompok agar sesuai dengan fluktuasi suhu. Mereka akan menghasilkan panas dengan mengontraksikan dan mengendurkan dua set otot yang digunakan untuk menggerakkan sayap saat terbang secara isometrik.

Ratu yang berada di titik tengah kawanan menjadi yang terhangat dan ternyaman. Hal itu juga membuat lebah yang berada paling luar tidak membeku. Saat cuaca semakin dingin, lebah akan menekan ke dalam. Mereka akan meningkatkan isolasi dan memadatkan area yang harus tetap hangat.

Strategi yang dilakukan lebah tersebut bergantung pada perencanaan selama berbulan-bulan. Agar sarang mereka dapat menopang selama musim dingin, lebah akan menghasilkan dan menyimpan 90 pon madu selama bulan-bulan musim panas yang kaya bunga. Mereka akan memilih lokasi dengan menuju bagian paling atas rongga pohon yang berlubang untuk menciptakan lingkungan mikro yang hangat.

4. Chipmunk bertahan saat musim dingin dengan cara membangun bunker

Chipmunk timur
Chipmunk timur (commons.wikimedia.org/Rhododendrites)

Saat musim dingin, mamalia kecil satu ini akan melakukan persiapan dengan membangun sarang, liang, terowongan, atau sistem ruang yang rumit, biasanya sedalam 45--85 cm. Mereka juga akan melakukan penimbunan makanan di tempat-tempat yang digali tersebut. Kemudian mereka akan melapisinya dengan bahan isolasi seperti daun, rumput, dan bahan-bahan lain untuk mempertahankan suhu yang stabil.

Chipmunk akan menghabiskan waktu berhari-hari atau berminggu dalam keadaan mati suri atau hibernasi. Mereka akan bangun setiap beberapa hari untuk makan. Spesies yang biasanya menghabiskan waktu berhari-hari dalam keadaan mati suri yaitu eastern chipmunk. Dalam keadaan tersebut, detak jantung mereka akan turun dari sekitar 350 detak menjadi satu digit. Suhu tubuh spesies tersebut juga turun dari 94°F ke suhu sekitar liang serendah 40°F. 

Dilansir Pet Reader, bahwa tidak semua chipmunk berhibernasi. Beberapa spesies seperti chipmunk Siberia, tidak memasuki kondisi mati suri saat bulan-bulan musim dingin. Mereka tetap terjaga dan aktif, bahkan mencari makanan, dan hanya berlindung di liang bawah tanah.

5. Berbagai strategi burung untuk bertahan saat musim dingin

burung dikelilingi salju
burung dikelilingi salju (pexels.com/Brian Byrne)

National Geographic memetakan, lebih dari 450 spesies burung bepergian ke tempat yang lebih hangat saat musim dingin. Namun, migrasi tidak cocok untuk semua burung. Bagi burung yang tidak bermigrasi, mereka mengembangkan berbagai adaptasi dan strategi untuk bertahan hidup di tengah kondisi yang keras.

Beberapa burung akan mengenakan lapisan bulu untuk bertahan saat musim dingin dengan memanfaatkan lapisan dasar bulu halus dan lembut, yang mampu memerangkap panas tubuh sekaligus menahan udara dingin di luar. Untuk burung kecil seperti titmice dan junco, akan semakin baik jika merapat ke pohon atau semak.

Selain itu, beberapa burung akan berkerumun bersama atau menggabungkan kekuatan untuk berbagi kehangatan dan berusaha tetap sehangat mungkin. Mereka juga akan menyimpan makanan yang telah disembunyikan atau disimpan untuk dijadikan sumber daya langka saat musim dingin.

Strategi bertahan hidup yang unik dari kelima hewan ini saat musim dingin, menunjukkan kepada kita betapa luar biasanya mereka dalam beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Masing-masing hewan juga memiliki cara tersendiri untuk menghadapi musim dingin yang keras, mulai dari hibernasi hingga perubahan fisiologis yang ekstrem.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Hafizhuddin
EditorMuhammad Hafizhuddin
Follow Us