5 Hewan Mamalia Endemik Jepang, Semuanya Punya Bulu Tebal!

Monyet jepang (Macaca fuscata) merupakan jenis monyet yang masuk ke dalam keluarga makaka dan termasuk sebagai monyet dunia lama (Cercopithecidae). Mereka juga dikenal dengan sebutan monyet salju karena habitatnya ada di daerah-daerah yang diselimuti salju selama berbulan-bulan, seperti Honshu, Kyushu, dan Shikoku.

Dilansir Animalia, monyet jepang bisa hidup di antara pepohonan ataupun di tanah. Mereka juga perenang yang andal dan sering kedapatan berada di sekitar sumber air panas. Kelompok monyet jepang biasanya terdiri atas 20-30 individu dengan seekor pejantan sebagai pemimpinnya. 

Tanuki atau anjing rakun jepang (Nyctereutes procyonoides viverrinus) merupakan salah satu hewan endemik yang populer berkat berbagai cerita rakyat di sana. Mamalia berbulu tebal dengan wajah seperti menggunakan masker ini dipercaya masyarakat setempat sebagai simbol kekayaan, lho. Tanuki dapat ditemukan di daerah hutan, kawasan urban, hingga kawasan pertanian di seluruh Jepang.

Tree Hugger melansir, meski terlihat mirip dengan rakun, sebenarnya tanuki tidak termasuk ke dalam keluarga rakun. Mereka justru masuk ke dalam famili Canidae yang artinya masih berkerabat dengan serigala dan rubah. Oh iya, tanuki juga tergolong sebagai hewan monogami sehingga mereka hanya memiliki satu pasangan saja sepanjang hidupnya.

Meski terlihat seperti kucing peliharaan yang lucu, iriomote (Prionailurus iriomotensis) sebenarnya jenis kucing liar yang sangat terancam punah. Kucing liar yang mirip macan tutul ini hanya bisa ditemukan di Pulau Iriomote, Jepang. Mereka merupakan predator utama di Pulau Iriomote yang mengonsumsi berbagai jenis hewan pengerat, burung, amfibi, dan reptil.

Menurut IUCN Red List, jumlah mereka saat ini hanya tersisa 110 individu saja.Selain karena peta persebaran mereka sangat terbatas, penyebab anjloknya populasi mereka juga disebabkan karena perkawinan sedarah. Hal ini memperlahan struktur genetik mereka dan berpotensi menyebarkan berbagai penyakit. Belum lagi, iriomote harus berkompetisi dengan kucing domestik liar yang jumlahnya sangat masif, seperti dikutip Animalia.

Japanese badger (Meles anakuma) merupakan mamalia terestrial yang bisa ditemui di Honshu, Shikoku, Kyushu, dan Shodoshima. Bulu mereka mayoritas berwarna cokelat tua dengan warna putih pada bagian wajahnya. Hewan ini cenderung soliter dan hanya berinteraksi dengan sesamanya ketika musim kawin atau saat merawat anak-anak.

Dilansir Animal Diversity, Japanese badger merupakan salah satu arsitek alam karena kemampuan mereka membangun lubang sangat luar biasa. Sistem yang disebut setts ini dapat dibangun hingga 20-70 jenis lubang yang berbeda oleh seekor Japanese badger saja. Lubang-lubang tersebut mereka buat sedemikian rupa hingga saling terhubung dan membentuk sistem terowongan yang sangat kompleks.

Kambing hutan jepang (Capricornis crispus) hidup di daerah pegunungan sekitar Honshu, Kyushu, dan Shikoku. Umumnya, bulu mereka berwarna cokelat tua, tetapi spesies yang hidup di daerah utara Jepang memiliki bulu dengan warna lebih cerah.

Dilansir Animal Diversity, kambing hutan jepang termasuk hewan soliter. Mereka cenderung akan mempertahankan daerahnya. Jika terjadi pertemuan dengan kambing hutan jepang lain di teritorinya di luar musim kawin, maka pertarungan tak bisa dihindari. Mereka juga diketahui sangat waspada pada predator ataupun pesaing di teritorinya karena akan berdiri dalam waktu yang lama agar bisa memantau area yang lebih luas.

Selain kekayaan budaya manusianya yang selalu menarik perhatian dunia, ternyata keanekaragaman hayati yang ada di Jepang juga jadi salah satu hal yang menarik. Pasalnya, dengan ukuran pulau-pulau Jepang yang tidak terlalu besar, siapa sangka kalau ada begitu banyak hewan endemik yang menghuni negara tersebut.