5 Hewan Predator Ini Punya Mangsa Lebih Besar dari Tubuhnya, Apa Saja?

Ular pembelit, seperti piton dan anakonda, bisa memangsa hewan yang ukuran tubuhnya jauh lebih besar. Bahkan, ular piton muda bisa memangsa seekor rusa dewasa yang ukuran tubuhnya jelas lebih besar dibandingkan bobot keseluruhan dari ular tersebut. Earth dalam lamannya menyatakan bahwa piton akan menggigit dan melilit mangsanya hingga memutus aliran darah vital korban.

Setelah itu, piton akan menelan mangsanya secara utuh dan perlahan. Hal ini perlu dilakukan dengan energi atau kekuatan yang besar. Itu sebabnya, piton hanya berburu sesekali untuk meminimalkan risiko persaingan dari predator lainnya. Oh, ya, piton juga termasuk hewan yang rahangnya bersifat fleksibel alias tidak memiliki pembatas.

Itu sebabnya, spesies yang tergabung dalam famili Pythonidae ini dapat membuka mulutnya selebar mungkin untuk memasukkan mangsanya. Selain itu, cairan asam yang ada di lambung piton juga tergolong pekat dan berkadar tinggi. Jelas hal itu akan membuat lunak tubuh mangsa setelah mendarat di perut si ular.

Belalang sembah atau belalang sentadu mungkin hanya dianggap sebagai serangga biasa yang tidak memiliki naluri predator hebat. Sayangnya, anggapan tersebut rupanya keliru. Di alam liar, belalang sembah sanggup memangsa hewan yang ukuran tubuhnya jauh lebih besar. Ya, mereka juga diketahui sering menangkap dan memangsa burung.

Dalam keterangan yang dimuat di Scientific American, belalang sembah sanggup menangkap dan melumpuhkan seekor burung kolibri yang jelas berukuran lebih besar. Serangga tersebut menggunakan sepasang kaki depannya yang cukup tajam untuk menjebak mangsa. Setelahnya, ia akan memakan otak burung tersebut secara perlahan.

Singa terkenal karena sifat buasnya di alam liar. Bahkan, singa mampu merobohkan dan memangsa hewan lain yang memiliki tubuh lebih besar dari dirinya sendiri. Di alam liar, seekor singa yang sehat sanggup berlari dengan kecepatan 70—80 km per jam dalam jarak dekat. Memang masih jauh di bawah citah, tapi kemampuan ini jelas menjadi penunjang yang akan mengancam hewan mangsa mana pun di alam liar.

Belum lagi kekuatan gigitan mereka sanggup merobek leher mangsanya. Singa mempunyai kekuatan gigitan sebesar 650 sampai 1.000 psi, bandingkan dengan kekuatan gigitan anjing penjaga yang hanya di kisaran 70—80 psi. Ditambah lagi, singa mampu berburu secara berkelompok yang akan meningkatkan persentase keberhasilan.

Sebagai hewan purba yang sudah eksis sejak jutaan tahun lalu, komodo dilengkapi dengan berbagai kemampuan berburu hebat. Tak jarang, mereka sanggup memangsa hewan lain yang jauh lebih besar dan cepat, misalnya rusa dewasa. Ada fakta unik tentang komodo yang berkaitan dengan gigitannya yang mematikan.

Komodo terus mengalami evolusi dalam mengembangkan racun di gigitannya. Menurut Smithsonian's National Zoo & Conservation Biology Institute, komodo memiliki gigitan beracun yang dihasilkan dari rahangnya. Nah, penelitian terbaru ini sekaligus mengungkap bahwa bukan air liur komodo yang mampu membunuh mangsanya, melainkan gigitannya yang mengandung racun.

Serigala memang tidak sekuat singa atau harimau, tidak pula secepat citah. Akan tetapi, mereka sanggup menjadi predator puncak karena kemampuan bertahannya di alam liar. Strategi berburu cerdas ditambah dengan stamina yang luar biasa jelas akan membuat mereka lebih mudah merobohkan seekor banteng liar yang jauh lebih besar dan kuat.

Serigala akan berbagi tugas, mulai dari mengawasi, mengintimidasi, menggiring, hingga puncaknya melumpuhkan mangsa. Mereka pun memiliki kelompok keluarga yang sangat erat. Selain itu, serigala juga sanggup hidup di tengah iklim yang keras, seperti di negara-negara utara Bumi yang sangat dingin.

Nah, terbukti bahwa predator puncak ini sanggup merobohkan dan memangsa hewan yang ukurannya jauh lebih besar. Bagaimanapun, alam telah membentuk sistem rantai makanan dan bagi mereka yang tidak sanggup beradaptasi. Itu sebabnya, seleksi alam akan berlaku.