Selain ukurannya yang masif, kasuari juga terkenal dengan tendangannya yang sangat kuat. (commons.wikimedia.org/Quartl)
Kalau mendengar nama kasuari (genus Casuarius), mungkin yang terlintas di kepala kita adalah jenis burung berpenampilan mirip dinosaurus dengan kekuatan tendangan yang luar biasa. Hal tersebut tentu tidak keliru karena keduanya merupakan cara termudah bagi kita untuk mengidentifikasi burung tak bisa terbang yang masih berkerabat dengan emu ini. Akan tetapi, satu hal yang mungkin tak banyak diketahui adalah tentang spesies-spesies dari kasuari.
Sebenarnya, ada tiga spesies berbeda dari kasuari. Ada kasuari utara (Casuarius unappendiculatus) yang ditemukan di Papua, kasuari kerdil (Casuarius bennetti) di pegunungan Papua, dan kasuari selatan (Casuarius causarius) yang tinggal di Papua, Australia, serta pulau kecil di sekitarnya.
Nah, ketiga spesies dari kasuari ini sebenarnya sama-sama bisa ditemukan di wilayah Indonesia, yakni pada bagian Papua. Akan tetapi, dari ketiganya, sebenarnya spesies mana yang menyandang status burung terbesar yang hidup di wilayah Indonesia?
Jawabannya adalah kasuari selatan atau dikenal juga dengan nama kasuari gelambir-ganda. Dilansir Animal Diversity, mereka tumbuh dengan panjang sekitar 102—170 cm dengan bobot antara 29—59 kg. Burung ini bisa ditemukan di sekitar hutan, sabana, dan rawa dengan ketinggian antara 0—1.100 mdpl. Tentunya, kasuari selatan memiliki ciri khas selain tubuh besarnya. Misalnya saja, warna biru pada leher mereka, kaki besar dengan kuku yang bisa tumbuh sepanjang 12 cm, serta jambul besar di atas kepalanya yang terbuat dari tulang trabekuler dan tulang rawan.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, kasuari terkenal dengan kekuatan kakinya yang menakjubkan. Tendangan mereka dapat dengan mudah mematahkan tulang ataupun membunuh manusia. Selain itu, kaki mereka yang kuat juga membuat kecepatan lari kasuari jadi luar biasa cepat. Diketahui bahwa mereka bisa berlari hingga kecepatan 50 km/jam, bisa berenang dengan baik, dan melompat sangat tinggi. Temperamen burung dengan telur berwarna hijau ini terbilang sangat buruk sehingga kita sama sekali tak disarankan untuk mendekat dengan mereka.