5 Hewan Unik Endemik Kolombia, Gak Terdapat di Negara Lain 

Katak emas beracun (Phyllobates terribilis) adalah katak endemik Kolombia yang memiliki warna kuning keemasan yang cantik. Tapi warna tersebut bukan bertujuan untuk menarik perhatian kepada katak ini. Sebaliknya, warna tersebut merupakan peringatan bahwa katak ini harus dijauhi karena memiliki racun yang mematikan.

Ya, National Geographic menyebut bahwa katak emas beracun adalah salah satu katak paling mematikan di dunia. Seekor katak emas beracun berukuran 5 cm memiliki racun yang cukup untuk membunuh 10 orang dewasa! Racun itu sendiri diperkirakan berasal dari makanan katak ini, yaitu serangga yang memakan tanaman beracun.

Kolombia juga punya reptil endemik berupa kadal dengan warna biru yang ngejreng. Anole biru (Anolis gorgonae) hidup di Pulau Gorgona yang berjarak 56 km dari daratan Kolombia. Hidup di lingkungan yang terisolasi dan memiliki sifat yang pemalu, tidak banyak yang diketahui soal anole biru, termasuk jumlah populasi mereka di alam bebas.

Namun yang jelas, warna biru mereka yang mencolok membuat mereka sangat unik dibanding spesies kadal lain. Seluruh tubuh mereka berwarna biru, dan tidak ada perbedaan warna antara jantan dan betina. Hanya bagian dagu pada kadal jantan yang berwarna putih, namun itu malah membuat warna kadal ini tampak semakin cantik!

Kolombia memiliki sebuah sungai sepanjang 1.500 km bernama Sungai Magdalena di sebelah barat negara tersebut. Sungai tersebut menjadi habitat bagi beberapa hewan endemik, salah satunya kura-kura sungai magdalena (Podocnemis lewyana). Kura-kura ini unik karena merupakan kura-kura purba yang berasal dari sekitar 100 juta tahun lalu!

Namun sayang, populasi kura-kura sungai magdalena semakin hari semakin terancam. Selain kehilangan habitat, kura-kura ini juga diburu karena dagingnya dipercaya memiliki banyak khasiat kesehatan, termasuk membuat panjang umur. Gak heran jika laman Edge of Existence menyebut bahwa kura-kura ini mengalami penurunan 80 persen populasi hanya dalam 25 tahun.

Unik banget ya nama kupu-kupu ini! Kalau kamu perhatikan dengan saksama, bagian sayap kupu-kupu ini memiliki corak yang terlihat seperti angka 89. Sementar di sayap yang satu lagi, angka yang muncul adalah kebalikannya, yaitu 98. Itulah sebabnya kupu-kupu endemik Kolombia ini dinamakan kupu-kupu 89'98 (Diaethria phlogea).

Laman Learn About Butterflies menyebut bahwa kupu-kupu 89'98 adalah kupu-kupu yang sangat aktif. Mereka biasanya terus bergerak dan jarang hinggap di satu titik hingga lebih dari beberapa detik. Tak seperti kupu-kupu pada umumnya yang makan nektar bunga, kupu-kupu ini juga unik karena lebih tertarik pada buah-buahan busuk.

Salah satu spesies primata dengan penampilan terunik, bukan saja di Kolombia tapi juga di seluruh dunia. Taramin berkepala kapas (Saguinus oedipus) memiliki rambut kepala yang putih bersih dan membuat mereka tampak seperti kakek tua. National Geographic bahkan menyebut bahwa rambutnya itu membuat mereka agak mirip Albert Einstein! Kamu setuju?

Rambut putih itu sendiri bisa berdiri tegak saat monyet ini merasa terancam. Ukuran tamarin berkepala kapas cukup kecil, dengan panjang tubuh hanya sekitar 25 cm plus ekor sepanjang 40 cm, sementara beratnya hanya sekitar 500 gram. Selain sangat unik, sayangnya mereka juga adalah salah satu primata asli Kolombia yang sangat terancam punah.

Lima hewan di atas hanyalah contoh kecil dari keanekaragaman hewan yang bisa kita temui di Kolombia. Dan karena mereka adalah hewan endemik, tentunya kita hanya bisa menemui mereka di habitat aslinya jika pergi ke Kolombia. Gimana, kamu tertarik untuk jalan-jalan ke sana suatu saat nanti?