Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
laba-laba unta
laba-laba unta (commons.wikimedia.org/Marshal Hedin)

Intinya sih...

  • Daddy long legs merupakan hewan dengan kaki panjang dan badan membulat, tergolong dalam class Arachnida namun diklasifikasikan di ordo yang berbeda dari laba-laba.

  • Laba-laba unta adalah invertebrata dari class Arachnida, hidup di daerah kering seperti gurun, padang pasir, dan savana, tidak berbahaya bagi manusia.

  • Kala cemeti memiliki delapan kaki panjang dan sepasang capit, berbisa namun tidak berbahaya bagi manusia, sering ditemukan di hutan dan area pemukiman sebagai pembasmi hama alami.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Laba-laba merupakan salah satu invertebrata yang ditakuti oleh banyak orang. Bisanya yang mematikan, kemampuannya untuk menyelinap, hingga bentuk tubuhnya yang tidak biasa membuat hewan tersebut jadi momok bagi banyak orang. Uniknya, ternyata ada banyak hewan yang sangat mirip dengan laba-laba, lho. Dalam hal ini, bahkan mereka bisa disebut sebagai laba-laba palsu.

Contohnya, ada daddy long legs yang sering ditemukan di semak-semak dan punya kaki sangat panjang. Kemudian, laba-laba unta yang hidup di gurun ternyata bukan spesies laba-laba. Selain itu, ada kala cemeti yang merupakan perpaduan antara laba-laba dan kalajengking. Nah, apa kamu sudah tahu tentang semua hewan tersebut? Jika belum, mari simak pembahasan berikut.

1. Daddy long legs

daddy long legs (commons.wikimedia.org/Rolf Dietrich Brecher)

Secara umum, penyebutan daddy long lengs atau harvestmen merujuk pada hewan yang berasal dari genus Leiobunum. Sebenarnya, daddy long lengs masih berkerabat dengan laba-laba karena berasal dari class Arachnida, namun keduanya mulai terpisah karena diklasifikasikan di ordo yang berbeda. Gak cuma itu, daddy long lengs juga memiliki beberapa perbedaan dengan laba-laba.

Pertama, daddy long lengs punya kaki yang sangat panjang dan badan membulat. Kemudian, beberapa spesies daddy long lengs merupakan hewan gregarious yang sering berkelompok dan berkoloni. Selain itu, hewan ini juga gak bisa mengeluarkan jaring. Dilansir University of Kentucky, habitat utama daddy long lengs adalah semak-semak, pepohonan, dan area dengan vegetasi rapat.

2. Laba-laba unta

laba-laba unta (commons.wikimedia.org/Mozzihh)

Ia memang memiliki kata laba-laba di namanya, namun hewan dari ordo Solifugae ini bukanlah spesies laba-laba. Dilansir Britannica, laba-laba unta atau laba-laba matahari merupakan invertebrata dari class Arachnida. Artinya, ia hanya berkerabat dengan laba-laba, kalajangeking, hingga daddy long lengs. Seperti seekor unta, laba-laba ini hidup di daerah kering seperti gurun, padang pasir, dan savana.

Laba-laba unta punya ukuran yang cukup besar dengan panjang maksimal 5 centimeter. Badannya memanjang, berwarna cokelat atau kekuningan, ia punya delapan kaki yang pendek, dan hewan ini juga memiliki sepasang taring yang sangat besar. Untungnya, laba-laba unta tidak berbahaya bagi manusia. Hanya saja, gigitannya sangat menyakitkan dan harus diwaspadai.

3. Kala cemeti

kala cemeti (commons.wikimedia.org/Geoff Gallice)

Jika dilihat sekilas, hewan dari ordo Amblypygi ini terlihat seperti perpaduan antara laba-laba dan kalajengking. Bayangkan saja, ia memiliki delapan kaki yang panjang, punya sepasang capit, dan gerakannya sangat lincah. Selain itu, kala cemeti juga berbisa, namun bisanya tak berbahaya bagi manusia. Jika menggit manusia, hewan ini hanya menyebabkan iritasi ringan atau rasa gatal.

Dilansir Britannica, setidaknya terdapat 70 spesies kala cemeti yang tersebar di berbagai daerah. Biasanya, hewan sepanjang 1 - 4 centimeter ini sering ditemukan di hutan, semak-semak, kebun, pepohonan, bawah kayu, bebatuan, dan terkadang juga masuk ke area pemukiman. Ia merupakan predator dan karenanya kala cemeti bisa menjadi pembasmi hama alami yang bermanfaat bagi manusia.

4. Jangkrik laba-laba

jangkrik laba-laba (commons.wikimedia.org/Maximilian Paradiz)

Berbeda dari hewan lain di daftar ini, jangkrik laba-laba sebenarnya merupakan serangga. Dalam hal ini, ia berasal dari famili Rhaphidophoridae dan berkerabat dekat dengan belalang. Namun, di beberapa kesempatan banyak yang mengiranya sebagai laba-laba. Sebab, jangkrik laba-laba memiliki kaki yang sangat panjang, mirip seperti laba-laba.

Dilansir iNaturalist, jangkrik laba-laba sering dianggap sebagai hama yang mengganggu. Pasalnya, ia kerap masuk ke dalam rumah, menganggu manusia, bahkan bisa merusak perabotan. Alhasil, hewan ini kerap dibasmi dengan pembasmi serangga. Terakhir, kakinya yang panjang sangat sensitif. Andalkan kesensitifan tersebut, jangkrik laba-laba bisa beraktivitas dengan mudah di area yang gelap.

5. Laba-laba penuai

laba-laba penuai (commons.wikimedia.org/Bruce Marlin)

Karena berasal dari ordo Opiliones, alhasil laba-laba penuai bukan termasuk jenis laba-laba. Sekilas, ia memang sangat mirip dengan laba-laba sejati, namun jika diperhatikan keduanya memiliki beberapa perbedaan yang mencolok. Pertama, laba-laba penuai punya badan yang membulat. Badannya juga menyatu, jadi tak ada segmen yang memisahkan antara abdomen, badan, dan kepala.

Tentunya, hewan kecil ini sama sekali tidak berbahaya bagi manusia. Ia juga tidak agresif, bahkan hampir tak pernah menggigit manusia. Dilansir British Arachnological Society, laba-laba penuai tidak memiliki kantung bisa dan menjadikannya tidak berbisa. Jadi, misalpun ia menggigit gigitannya tak akan berefek. Justru, hewan ini harus dijaga karena membantu membasmi berbagai hama seperti kutu daun.

Gak cuma mirip dengan laba-laba, ternyata hewan-hewan tersebut juga memiliki kekerabatan yang cukup dekat dengan laba-laba. Nah, hal tersebut menjelaskan mengapa mereka memiliki kemiripan dengan laba-laba. Sebab, hewan dengan kekerabatan yang dekat pasti memiliki ciri fisik yang serupa. Nah, sebagai manusia, kita harus cermat agar bisa membedakan mereka.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team