Gurita merupakan hewan air yang cerdas karena memiliki kemampuan memecahkan masalah yang luar biasa dan kamuflase yang menakjubkan. Namun, secara keseluruhan, gurita hanya berumur pendek, yaitu sekitar 1--2 tahun.
Ini lantaran gurita merupakan hewan semelparous, yang hanya berkembang biak sekali kemudian mati. Bahkan, setelah bertelur, induk gurita akan berhenti makan dan terus menjaga telurnya sampai menetas hingga perlahan-lahan dirinya sendiri mati kelaparan.
Menurut peneliti, keanehan ini ada hubungannya dengan kelenjar optik di antara mata gurita, kelenjar yang mirip dengan kelenjar pituitari pada manusia. Dalam penelitian yang telah diterbitkan pada jurnal Science, peneliti mengangkat kelenjar ini dan menemukan bahwa naluri keibuan gurita menghilang. Akibatnya, gurita meninggalkan telurnya, mulai makan lagi, dan hidup lebih lama.
Jadi, pematangan organ reproduksi tampaknya didorong oleh sekresi dari kelenjar optik. Sekresi yang sama ini juga menonaktifkan kelenjar pencernaan dan air liur yang menyebabkan gurita mati kelaparan setelah bertelur.