7 Hewan yang Punah Akibat Perbuatan Manusia, Ada yang sampai Dua Kali

Beberapa spesies hewan tercatat punah akibat dari perbuatan manusia. Aktivitas dan kegiatan manusia seperti penggundulan hutan, dapat merusak lingkungan dan ekosistem, yang pada akhirnya berkontribusi terhadap kepunahan suatu spesies.
Perburuan yang dilakukan manusia terhadap hewan juga menjadi penyebab punahnya suatu spesies. Entah untuk bahan pangan maupun untuk kebutuhan lainnya, perburuan yang berlebihan dapat berujung pada punahnya suatu spesies.
Kepunahan suatu spesies tentu dapat mengganggu keseimbangan alam dan ekosistem. Berikut tujuh spesies hewan yang punah akibat perbuatan manusia.
1. Sapi laut Steller
Sapi laut Steller merupakan mamalia laut yang resmi dideskripsikan pertama kali oleh Georg Wilhelm Steller tahun 1741. Sayangnya, hewan ini tercatat sebagai mamalia laut pertama dalam sejarah yang punah akibat perbuatan manusia.
Dilansir jurnal pada laman Nature tahun 2021, kelompok terakhir dari mamalia berukuran besar ini hidup di Rusia, tepatnya di Pulau Commander. Merekapunah sekitar paruh kedua abad ke-18.
Para pelaut memburu sapi laut Steller demi mendapatkan daging dan lemaknya. Natural History Museum melansir bahwa hal lain yang secara tak langsung meningkatkan perburuan hewan bernama ilmiah Hydrodamalis gigas ini adalah tren fashion pada masa itu. Topi dan mantel dari bulu hewan menjadi tren di Eropa dan Amerika hingga permintaan pasar akan bulu hewan juga tinggi.
Berang-berang laut diburu oleh pedagang bulu hewan untuk diambil bulunya. Populasi berang-berang laut diketahui banyak tersebar di kepulauan sekitar habitat sapi laut Steller, dari Jepang hingga Amerika Utara. Hal ini akhirnya juga meningkatkan perburuan sapi laut Steller.
Demi mencukupi stok makanan, pedagang-pedagang yang memburu berang-berang laut akhirnya juga memburu sapi laut Steller untuk cadangan makanan mereka. Tingginya perburuan ini akhirnya berujung pada kepunahan sapi laut Steller.