ilustrasi paus beluga di permukaan air (unsplash.com/Gary Cole)
Meski tidak seumum lumba-lumba dan singa laut, paus beluga juga pernah dijadikan sebagai mata-mata perairan. Pada 31 Agustus 2024 lalu, paus beluga putih berusia sekitar 14--15 tahun ditemukan mati di laut lepas Norwegia. Sebelumnya, paus itu pernah ditemukan pada tahun 2019 dengan mengenakan tali kekang dan dudukan kamera GoPro di badannya.
Ia dicurigai sebagai mata-mata Rusia karena ditemukan tulisan "Peralatan St. Petersburg" pada tali kekangnya. Diduga, paus tersebut merupakan bagian dari program angkatan laut Rusia yang melatih hewan laut sebagai mata-mata. Malangnya, ia ditemukan meninggal dunia dengan meninggalkan kontroversi kematiannya.
Paus beluga adalah hewan yang ramah, cerdas, dan sangat sosial. Mereka mudah dilatih seperti anjing. Selain itu, paus beluga juga merupakan hewan perairan Arktik. Mereka tahan terhadap suhu dingin dan bisa menyelam dengan kedalaman yang lebih dalam. Kemungkinan, beberapa alasan inilah yang menjadikan paus beluga dijadikan agen mata-mata oleh organisasi intelijen dunia.
Selain hewan-hewan di atas, ada beberapa hewan yang juga pernah dicurigai sebagai agen mata-mata rahasia. Ini termasuk burung pelikan, burung nasar griffon, burung elang bonelli, hiu, tupai, dan bunglon. Hewan-hewan ini biasanya dipasangkan kamera atau alat GPS pada tubuhnya yang kemudian diterbangkan atau dimasukkan ke negara lain.
Selain penggunaan makhluk hidup, organisasi intelijen negara seperti CIA juga pernah mengembangkan proyek intelijen berupa hewan robotik sebagai agen mata-matanya. Mereka pernah menciptakan ikan lele robotik, capung robotik “insectothoper”, teknologi menyerupai kotoran harimau, melakukan pembedahan kucing untuk dipasangkan mikrofon di telinganya agar bisa menyadap pembicaraan, hingga memanfaatkan bangkai tikus untuk menyembunyikan aset rahasia. Sayangnya, kebanyakan proyek ini tidak berjalan lebih lanjut.