6 Fakta Badak Berbulu Wol, Mamalia Zaman Es yang Menakjubkan 

Bulu yang tebal menjadi ciri khasnya

Badai salju dan es abadi mungkin terdengar seperti kondisi yang sangat ekstrem bagi makhluk hidup. Namun, pada zaman es dahulu, terdapat sejumlah hewan yang mampu bertahan hidup dengan baik di lingkungan bersalju. Salah satunya adalah Woolly Rhinoceros atau badak berbulu wol.

Meski telah punah ribuan tahun lalu, jejak fosil badak berbulu wol memberikan petunjuk menarik tentang kehidupan mamalia zaman es ini. Dengan tubuh besarnya yang dibalut bulu tebal, hewan purba ini memiliki fakta-fakta mengagumkan yang wajib diketahui. Simak pembahasan Badak berbulu wol berikut ini!

1. Mempunyai ukuran yang sangat besar

6 Fakta Badak Berbulu Wol, Mamalia Zaman Es yang Menakjubkan Ilustrasi badak berbulu wol (commons.wikimedia.org)

Badak berbulu wol atau Woolly rhinoceros memiliki ukuran tubuh yang sangat besar. Panjang badak berbulu wol bisa mencapai 3,5 meter dan tingginya sekitar 1,6 meter. Bobotnya bahkan diperkirakan bisa menyamai gajah, yaitu sekitar 2 ton.

Dilansir Gage Beasley Prehistoric, Secara penampilan, badak berbulu wol memang mirip dengan badak modern. Berdasarkan bukti fosil, badak dewasa rata-rata berukuran 3,2 hingga 3,6 meter dari kepala hingga ekor. Tingginya di bahu mencapai 1,45 hingga 1,6 meter dengan bobot sekitar 2 ton.

2. Fosilnya tersebar di berbagai belahan dunia

6 Fakta Badak Berbulu Wol, Mamalia Zaman Es yang Menakjubkan Ilustrasi fosil badak berbulu wol (commons.wikimedia.org)

Fosil badak berbulu wol telah ditemukan tersebar di berbagai belahan dunia, termasuk Eropa, Asia, dan Amerika Utara. Fakta ini mengindikasikan bahwa hewan purba ini dahulu hidup secara luas di kawasan padang rumput dan tundra di Eurasia dan Amerika Utara. 

Dilansir Gage Beasley Prehistoric, sebaran fosil badak berbulu wol tertumpu di wilayah utara benua Eurasia yang mencakup sebagian Eropa, Asia, hingga Amerika Utara masa kini. Namun, daerah sebaran utamanya diduga meliputi Siberia, Alaska, dan utara Tiongkok berdasarkan konsentrasi penemuan fosilnya. Fosil juga telah ditemukan di beberapa lokasi lain di Eropa seperti Italia, Inggris, dan Jerman.

Baca Juga: 5 Penyebab Hewan Purba Memiliki Ukuran Sangat Besar, Evolusinya Beda! 

3. Memiliki tanduk panjang yang digunakan untuk melawan predator

6 Fakta Badak Berbulu Wol, Mamalia Zaman Es yang Menakjubkan Ilustrasi badak berbulu wol (commons.wikimedia.org)

Badak berbulu wol memiliki ciri khas tanduk panjang yang terbuat dari bahan keratin, sama seperti kuku manusia. Baik jantan maupun betina, tanduk panjang menghadap ke depan tersebut bisa mencapai 1 hingga 1,35 meter saat dewasa. Mereka juga memiliki tanduk lebih kecil di antara mata sepanjang sekitar 47,5 cm.

Dilansir Gage Beasley Prehistoric, tanduk panjang badak berbulu wol tersebut digunakan sebagai senjata untuk melawan predator seperti harimau dan serigala pada masa itu. Dengan bobot tubuh yang besar, sekitar 2 ton sama seperti badak putih modern, tanduk panjangnya menjadi alat pertahanan ampuh melindungi diri dari ancaman pemangsa.

4. Badak berbulu merupakan herbivora

6 Fakta Badak Berbulu Wol, Mamalia Zaman Es yang Menakjubkan Ilustrasi badak berbulu wol (commons.wikimedia.org/Wollnashorn)

Badak berbulu wol adalah hewan herbivora yang mendapatkan nutrisi dengan memakan tumbuhan seperti rumput, daun, dan ranting pohon. Diperkirakan badak berbulu wol menghabiskan sekitar 12 jam setiap harinya hanya untuk makan dan mencari makan.

Dilansir A-Z Animals, sebagai hewan pemakan tumbuhan, badak berbulu wol memiliki gigi yang kuat dan besar serta rahang yang berkembang dengan baik. Hal ini menjadikannya mampu mencerna rumput-rumput keras yang tumbuh di padang rumput dan tundra bersuhu dingin. Selain rumput, para ilmuwan menduga badak berbulu wol juga mengonsumsi makanan lain seperti semak artemisia, lumut, tunas semak, lumut kerak, dan tanaman herba lainnya yang tumbuh di habitatnya.

5. Hidup dalam kelompok kecil

6 Fakta Badak Berbulu Wol, Mamalia Zaman Es yang Menakjubkan Ilustrasi badak berbulu wol (commons.wikimedia.org/Mauricio Antón)

Badak berbulu wol cenderung hidup dalam kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan sekitar 6-10 individu. Kelompok ini umumnya terdiri dari induk betina dan anak-anaknya. Sementara itu, badak jantan dewasa lebih suka hidup soliter atau menyendiri di luar musim kawin.

Dilansir World Anvil, selama tidak dalam masa berbiak, badak jantan bersifat teritorial dalam menjaga wilayah kekuasaannya. Mereka sering menandai wilayahnya dengan meninggalkan bekas cakaran, air seni, dan kotoran yang terus-menerus diterapkan kembali sepanjang hari untuk mengusir penjajah lain.

6. Punah sekitar 12.000 tahun yang lalu

6 Fakta Badak Berbulu Wol, Mamalia Zaman Es yang Menakjubkan Ilustrasi badak berbulu wol (commons.wikimedia.org/NHM Wien)

Badak berbulu wol hidup pada zaman es atau Pleistosen selama kurun waktu sekitar 3,6 juta tahun lalu hingga 15.000 tahun yang lalu. Sebaran habitatnya meliputi wilayah tundra dan padang rumput di Eropa serta sebagian Asia. Namun, sekitar 12.000 tahun lalu, hewan purba ini akhirnya punah.

Dilansir A-Z Animals, meski penyebab pasti kepunahannya belum dipastikan, para ilmuwan menduga beberapa kemungkinan seperti perubahan iklim setelah berakhirnya zaman es, perburuan oleh manusia, hingga wabah penyakit tertentu. Hilangnya habitat alaminya akibat pemanasan global pasca zaman es diyakini menjadi faktor utama yang menyebabkan kemusnahan badak berbulu wol sekitar 12 ribu tahun silam.

Kepunahan badak berbulu wol sekitar 12.000 tahun lalu masih menyisakan tanda tanya di benak para ahli. Apakah disebabkan oleh perubahan iklim, kepunahan habitatnya, perburuan manusia purba, atau wabah penyakit? Dugaan masih simpang siur. Yang pasti, salah satu faktor utama adalah perubahan iklim ketika zaman es mencair usai meninggalkan lapisan es yang menutupi bumi.

Baca Juga: 6 Fakta Burung Shoebill, Titisan Hewan Purba yang Super Unik

Huda Santri Adji Photo Verified Writer Huda Santri Adji

Suka menulis konten artikel menarik dari berbagai topik (seperti science, relationship, travel, food, dll). Semoga memberikan manfaat untuk pembaca semua.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya