ilustrasi orbit komet 96P/Machholz (spacereference.org)
Salah satu hujan meteor akhir Juli 2022 yang bisa kamu amati, bernama Delta Aquariids. Hujan meteor ini sebenarnya telah aktif sejak pertengahan Juli hingga akhir Agustus. Namun, kesempatan terbaik untuk melihat Delta Aquariids yakni saat berada di puncaknya, tepatnya 30-31 Juli nanti.
Sebagai pengingat, hujan meteor merupakan pecahan komet dan serpihan asteroid. Serpihan ini membentuk jejak berdebu yang mengapung di ruang angkasa. Nah, setiap tahun saat mengitari matahari, Bumi melewati jejak puing-puing ini. Ketika serpihan-serpihan benda langit ini bertabrakan dengan atmosfer, maka akan hancur untuk menciptakan garis-garis berapi dan berwarna-warni di langit.
Berkaitan dengan asalnya, Delta Aquariids termasuk hujan meteor misterius yang gak diketahui asalnya. Setelah proses pengamatan panjang, peneliti akhirnya mengasosiasikan Delta Aquariids dengan komet 96P/Machholz. Komet tersebut bahkan dianggap komet yang lahir di luar tata surya, karena memiliki komposisi berbeda.
Sebagai informasi, faktanya, 96P/Machholz membutuhkan waktu lima tahun lebih untuk sekali mengelilingi matahari. Nah, nama Machholz diberikan berdasar penemunya, yakni Donald Machholz pada 1986. Dilansir Solar System NASA, inti komet Machholz memiliki diameter sekitar 6,4 kilometer atau sama dengan empat mil. Ukuran ini sedikit lebih besar dari setengah ukuran objek yang hipotesisnya menyebabkan kematian dinosaurus.
Hujan meteor Delta Aquariids memiliki pancaran yang berasal dari konstelasi Aquarius. Itulah sebabnya, ini dinamakan dengan Delta Aquariids. Hujan meteor ini paling baik dilihat di belahan bumi selatan dan garis lintang selatan belahan bumi utara.
Delta Aquariids membutuhkan langit gelap tanpa bulan agar bisa diamati tanpa alat bantu. Pada waktu puncaknya, Delta Aquariids dapat menghasilkan 25 meteor per jam. Meski sangat cepat, meteor ini termasuk jenis yang samar, tak berjejak panjang, dan jarang berubah menjadi bola api .