Hujan Meteor Akhir Juli 2022, Ini Waktu Terbaik Melihatnya

Bisa disaksikan dengan mata telanjang

Indonesia kebagian kesempatan mengamati hujan meteor lagi, nih, Guys. Hujan meteor akhir Juli 2022 nanti bernama Delta Aquariids dan Alpha Capricornids. Dari siaran pers Badan Riset dan Inovasi Nasional, peristiwa langit ini nantinya bisa diamati pada tanggal 30 hingga 31 Juli 2022.

Buat kamu yang belum punya agenda pada hari itu, bisa memasukkan opsi mengamati benda langit tersebut sebagai pilihan. Sebelum bertemu pada akhir bulan nanti, yuk, kenalan dulu dengan Delta Aquariids dan Alpha Capricornids.

Apa itu Delta Aquariids?

Hujan Meteor Akhir Juli 2022, Ini Waktu Terbaik Melihatnyailustrasi orbit komet 96P/Machholz (spacereference.org)

Salah satu hujan meteor akhir Juli 2022 yang bisa kamu amati, bernama Delta Aquariids. Hujan meteor ini sebenarnya telah aktif sejak pertengahan Juli hingga akhir Agustus. Namun, kesempatan terbaik untuk melihat Delta Aquariids yakni saat berada di puncaknya, tepatnya 30-31 Juli nanti. 

Sebagai pengingat, hujan meteor merupakan pecahan komet dan serpihan asteroid. Serpihan ini membentuk jejak berdebu yang mengapung di ruang angkasa. Nah, setiap tahun saat mengitari matahari, Bumi melewati jejak puing-puing ini. Ketika serpihan-serpihan benda langit ini bertabrakan dengan atmosfer, maka akan hancur untuk menciptakan garis-garis berapi dan berwarna-warni di langit.

Berkaitan dengan asalnya, Delta Aquariids termasuk hujan meteor misterius yang gak diketahui asalnya. Setelah proses pengamatan panjang, peneliti akhirnya mengasosiasikan Delta Aquariids dengan komet 96P/Machholz. Komet tersebut bahkan dianggap komet yang lahir di luar tata surya, karena memiliki komposisi berbeda.

Sebagai informasi, faktanya, 96P/Machholz membutuhkan waktu lima tahun lebih untuk sekali mengelilingi matahari. Nah, nama Machholz diberikan berdasar penemunya, yakni Donald Machholz pada 1986. Dilansir Solar System NASA, inti komet Machholz memiliki diameter sekitar 6,4 kilometer atau sama dengan empat mil. Ukuran ini sedikit lebih besar dari setengah ukuran objek yang hipotesisnya menyebabkan kematian dinosaurus. 

Hujan meteor Delta Aquariids memiliki pancaran yang berasal dari konstelasi Aquarius. Itulah sebabnya, ini dinamakan dengan Delta Aquariids. Hujan meteor ini paling baik dilihat di belahan bumi selatan dan garis lintang selatan belahan bumi utara.

Delta Aquariids membutuhkan langit gelap tanpa bulan agar bisa diamati tanpa alat bantu. Pada waktu puncaknya, Delta Aquariids dapat menghasilkan 25 meteor per jam. Meski sangat cepat, meteor ini termasuk jenis yang samar, tak berjejak panjang, dan jarang berubah menjadi bola api .

Baca Juga: Jangan Bingung! Ini Perbedaan Meteor, Asteroid, dan Komet

Mengenal Alpha Capricornids

Hujan Meteor Akhir Juli 2022, Ini Waktu Terbaik Melihatnyailustrasi orbit komet 169P/NAT (spacereference.org)

Selain Delta Aquariids, Alpha Capricornids juga ikut meramaikan langit saat hujan meteor akhir Juli 2022 nanti. Sama seperti komet sebelumnya, Alpha Capricornids juga telah aktif sejak 7 Juli dan berakhir pada 15 Agustus. Dilansir Amsmeteors.org, waktu terbaik untuk menyaksikan komet Alpha Capricornids yakni 30-31 Juli 2022. 

Dilansir Society for Popular Astronomy, Alpha Capricornids merupakan hujan meteor aktif dengan intensitas rendah yang dapat menghasilkan meteor terang berwarna-warni. Dijelaskan demikian, sebab pancuran ini jarang menghasilkan lebih dari lima percikan per jam. Meski begitu, Alpha Capricornids lebih mungkin membentuk bola api terang selama periode aktivitasnya.

Hujan meteor Alpha Capricornids berasal dari pecahan komet yang dinamakan 169P/NEAT. Dikutip Space Reference, komet 169P/NEAT adalah objek yang orbitnya memiliki periode relatif pendek, kemiringan yang rendah, dan dikendalikan oleh efek gravitasi Jupiter.

Alpha Capricornids mengorbit matahari lebih cepat daripada Delta Aquariids, yakni selama 4,22 tahun. NASA sendiri mengklasifikasikan 169P/NEAT sebagai asteroid yang sabuknya dekat dengan bumi. Meski demikian, asteroid ini dianggap tidak berbahaya karena belum terdeteksi adanya kemungkinan tabrakan di masa mendatang. 

Hujan meteor Alpha Capricornids berada dari arah konstelasi Capricorn. Dilansir Constellation Guide, konstelasi ini terletak di kuadran keempat belahan bumi selatan (SQ4) dan dapat dilihat pada garis lintang antara +60° dan -90°. Inilah mengapa, Indonesia menjadi salah satu lokasi yang bisa dengan mudah mengamati hujan meteor Alpha Capricornids.

Ditemukan oleh astronom Hungaria, Miklos von Konkoly-Thege, Alpha Capricornids memiliki kecepatan hingga 23 km/detik. Peneliti memperkirakan hujan meteor Alpha Capricornids tampak sebanyak 1 gugusan per jam dari belahan bumi utara dan 2 pancaran jika diamati dari bagian selatan khatulistiwa.

Cara melihat hujan meteor akhir Juli 2022

Hujan Meteor Akhir Juli 2022, Ini Waktu Terbaik Melihatnyailustrasi hujan meteor (pexels.com/molochkomolochko)

Nah, agar rencana melihat hujan meteor akhir Juli 2022 nanti berjalan lancar, ada beberapa ketentuan dan yang bisa kamu ikuti. Peneliti utama bidang Astronomi dan astrofisika dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin, menjelaskan, penduduk Indonesia akan menyaksikan Delta Aquariids beriringan dengan Alpha Capricorniids.

Delta Aquariids diperkirakan bisa diamati pukul 23.00 WIB di ufuk timur pada 29-30 Juli. Adapun puncak gugurannya, akan terjadi setelah lewat tengah malam sekitar pukul 02.00 WIB dari arah langit selatan. Selanjutnya, barulah Alpha Capricornids yang berlangsung mulai pukul 20.00 WIB pada 30-31 Juli dari bagian ufuk timur. Namun, waktu terbaik untuk mendapatkan puncak gugurannya adalah tengah malam

Untuk membedakannya, Delta Aquarids-S menghasilkan meteor berkecepatan sedang dan Alpha Capricornid agak lambat. Delta Aquarids-S kaya akan meteor redup, sedangkan Alpha Capricornid dapat menghasilkan persentase meteor terang yang bergerak lambat.

Bagi kamu yang tertarik melihat Delta Aquariids dan Alpha Capricornids saat hujan meteor akhir Juli 2022 nanti, disarankan untuk gak memakai alat bantu tambahan agar jarak pandang lebih luas. Selain itu, pastikan memilih lokasi yang bebas dari cahaya lampu, gedung tinggi, ataupun pepohonan, ya. Dengan begitu, pandanganmu gak akan terhalangi. 

Baca Juga: Mengenal Fenomena Matahari di Atas Ka'bah, Ini Dampaknya

Topik:

  • Laili Zain
  • Lea Lyliana
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya