5 Fakta Gastropoda, Hewan Bertubuh Lunak yang Memiliki Cangkang

Gastropoda adalah kelompok hewan yang tergolong dalam kelas gastropoda. Hewan ini terdiri dari sekitar 60.000 spesies yang ditemukan di seluruh dunia.
Walaupun sering dianggap sebagai siput, kelompok gastropoda sebenarnya mencakup berbagai jenis hewan, termasuk siput, kepiting, dan bahkan beberapa jenis ikan. Berikut adalah lima fakta menarik tentang kelompok hewan gastropoda.
1. Gastropoda adalah anggota filum moluska yang paling banyak dan paling beragam jenisnya

Dilansir Britannica, lebih dari 65.000 spesies hewan termasuk dalam kelas gastropoda, kelompok terbesar dalam filum moluska. Sebagian besar dari mereka hidup di lingkungan laut. Namun, ada juga yang hidup di air tawar dan bahkan di darat.
Gastropoda memiliki ciri khas berupa cangkang yang terbuka di sisi ventral tubuhnya, dan memiliki kepala dan tentakel yang berbeda-beda tergantung pada spesiesnya. Contoh gastropoda antara lain adalah siput laut (Haliotis sp.), siput kecil (Littorina sp.), dan bekicot (Achatina fulica).
2. Gastropoda memiliki kemampuan adaptasi yang luar biasa

Mereka dapat hidup di berbagai habitat, dari pantai berbatu, pasir laut, hingga hutan basah. Beberapa jenis gastropoda bahkan dapat hidup di air tawar dan darat.
Kemampuan adaptasi ini dimungkinkan oleh ciri khas gastropoda yang dapat berubah bentuk dan ukuran cangkangnya sesuai dengan lingkungan hidupnya. Seperti dilansir Bioweb, untuk mengatasi masalah adaptasi, gastropoda mengalami perubahan struktur yang signifikan dengan putaran cangkang 180 derajat yang disebut torsi. Contoh lainnya yaitu ketika siput laut memiliki cangkang yang rata dan tipis untuk memudahkan pergerakan di permukaan bebatuan, sedangkan siput kecil memiliki cangkang yang kaku dan tebal untuk melindungi diri dari predator.
3. Gastropoda juga memiliki sistem reproduksi yang unik

Beberapa jenis gastropoda memiliki kemampuan reproduksi hermafrodit, yaitu dapat menghasilkan sel telur dan sperma secara bersamaan. Namun, dilansir Scholarpedia, hermafroditisme di antara gastropoda hampir menyeluruh di antara gastropoda opisthobranch, tetapi jarang ada dalam kelompok gastropoda lainnya (terutama siput laut).
Pada beberapa spesies, terdapat perbedaan mencolok antara ukuran cangkang jantan dan betina, dan pada spesies lain, cangkang jantan lebih kecil daripada betina. Contoh gastropoda yang memiliki sistem reproduksi hermafrodit adalah siput banana (Strombus sp.), sementara contoh gastropoda yang memiliki perbedaan ukuran cangkang antara jantan dan betina adalah siput bintang laut (Astraea undosa).
4. Gastropoda juga memiliki peran penting dalam ekosistem laut

Beberapa spesies gastropoda memakan alga dan sisa-sisa organisme lain di permukaan laut. Hal ini akan membantu menjaga keseimbangan ekosistem laut.
Selain itu, beberapa spesies gastropoda juga menjadi makanan bagi hewan laut lain seperti ikan dan kepiting. Contoh gastropoda yang menjadi makanan bagi ikan dan kepiting adalah siput tulang (Turbo sp.) dan siput kerang (Cassis cornuta).
5. Gastropoda dapat menjadi agen bioremediasi

Gastropoda dapat membantu memecahkan masalah pencemaran lingkungan. Beberapa spesies gastropoda mampu bertindak sebagai agen bioremediasi dengan memakan tumbuhan atau organisme yang terkontaminasi.
Gastropoda ini mampu memetabolisme dan menetralkan racun yang terkandung dalam organisme tersebut, sehingga lingkungan sekitar menjadi lebih aman dan terbebas dari racun. Contoh dari gastropoda yang dapat berperan sebagai agen bioremediasi adalah keluarga spesies lymnaeidae yang mampu memakan tumbuhan air dan menghilangkan kandungan limbah yang terkandung di dalamnya. Beberapa spesies dari keluarga planorbidae juga dapat menghilangkan zat-zat beracun seperti logam berat dan pestisida.
Dari menjadi makanan hingga agen bioremediasi, gastropoda memiliki peran penting dalam ekosistem. Mereka dapat memberikan dampak yang signifikan bagi kehidupan kita. Maka dari, kehadirannya harus selalu kita jaga.