Homo Neanderthalensis: Penemuan, Jenis, dan Karakteristiknya

Hidup berdampingan dengan Homo sapiens

Sekitar 250.000 tahun yang lalu, spesies Homo neanderthalensis pertama kali muncul. Homo neanderthalensis dianggap berkerabat dekat dengan Homo sapiens. Pada tahun 1829 fosilnya pertama kali ditemukan, tetapi kemudian dianggap sebagai nenek moyang manusia potensial di abad ke-19.

Padahal, mereka bukan nenek moyang kita secara langsung. Data fosil dan genetik menunjukkan bahwa mereka adalah spesies berbeda yang berkembang sebagai cabang samping dalam silsilah manusia.Well, jika kamu penasaran dengan Homo neanderthalensis, yuk, simak pembahasannya berikut ini!

1. Penemuan pertama

Homo Neanderthalensis: Penemuan, Jenis, dan KarakteristiknyaHomo Neanderthalensis dan Sapiens (nhm.ac.uk)

Melansir history.com, pada tahun 1829, fosil Homo neanderthalensis pertama kali ditemukan. Kata "neanderthalensis" mengacu pada sebuah lembah di Jerman bernama Neander, tempat penemuan spesimen pertamanya pada tahun 1856 yang berada dekat Engis, Belgia.

Penemu spesimen ini menyebutnya hibrida antara Homo sapiens dan Neanderthalensis. Bersamaan dengan itu, ia mengidentifikasi sendi rahang yang mengalami degenerasi, sebagian besar gigi yang hilang, dan radang saluran telinga yang mungkin mengindikasikan gangguan pendengaran.

Dibandingkan dengan tengkorak, wajahnya lebih berkembang. Humerusnya besar dan kuat dengan ukuran tangan dan kaki yang berbeda. 

2. Penemuan lebih lanjut

Homo Neanderthalensis: Penemuan, Jenis, dan Karakteristiknyapemukiman Homo neanderthalensis (sci.news)

Selama 10.000 tahun, Homo neanderthalensis hidup berdampingan di Eropa dengan Homo sapiens. Di Le Moustier, Prancis, tengkorak spesimen ini yang berusia 45.000 tahun ditemukan.  Kemudian pada tahun 1909 di La Ferrassie, Prancis, ditemukan tengkorak yang berusia 50.000 tahun. Ciri-ciri klasik dari Homo neanderthalensis Eropa dapat dilihat dari kedua tengkorak tersebut.

Selanjutnya, kerangka seorang anak laki-laki yang berasal dari 24.000 tahun lalu ditemukan di Abrigo do Lagar Velho pada tahun 1998. Penemu spesimen ini menyebutnya sebagai hibrida antara Homo sapiens dan Homo neanderthalensis. Teori ini didasarkan pada proporsi lutut ke tungkai, tetapi karena kepala, panggul, dan lengan bawah jelas merupakan manusia, kemungkinan besar ada adaptasi lebih lanjut terhadap iklim. 

3. Homo neanderthalensis konservatif

Homo Neanderthalensis: Penemuan, Jenis, dan Karakteristiknyakerangka Homo neanderthalensis (sapiens.org)

Tulang Homo neanderthalensis konservatif ditemukan di situs gua La Chapelle-aux-Saints pada tahun 1908, yang dekat dengan desa dengan nama yang sama di Prancis tengah. Tengkorak dengan rahang bawah, klavikula, dua humeri hampir seluruhnya, dua jari-jari tidak lengkap, beberapa tulang tangan, bagian ilia, dua tulang paha parsial, bagian tibia, banyak tulang kaki, dan sejumlah besar tulang belakang dan tulang rusuk termasuk di antara tulang tersebut juga ditemukan.

Kerangka jenis ini memberikan bukti gaya hidup berat Homo neanderthalensis, risiko tinggi cedera, dan degenerasi fisik yang signifikan yang disebabkan oleh aktivitas sehari-hari. Bukti ini termasuk degenerasi sendi rahang dan hilangnya sebagian besar gigi pipi, serta radang saluran telinga.

4. Karakteristik Homo neanderthalensis konservatif

Homo Neanderthalensis: Penemuan, Jenis, dan Karakteristiknyakerangka tengkorak Homo neanderthalensis (sapiens.org)

Homo neanderthalensis konservatif memiliki volume otak sekitar 1600 cc dan tengkorak yang besar dan berat. Kepalanya berukuran panjang 208 milimeter dan lebar 155 milimeter. Bibandingkan dengan tengkorak, wajahnya lebih berkembang. Bagian depan kepala relatif besar dan memiliki kepala yang kurang berkembang.

Selain itu, ada area oksipital yang membengkak dan tertekan, sehingga rahang bawah terlihat besar dan kuat, sementara dagunya kurang tumbuh. Humerusnya juga besar dan kuat. Homo neandeethalensis memilki ukuran tangan dan kaki berbeda. Selain itu, tulang paha kuat dan substansial. Telapak tangannya juga lebih mirip dengan kera.

5. Homo neanderthalensis progresif

Homo Neanderthalensis: Penemuan, Jenis, dan Karakteristiknyakerangka tengkorak Homo neanderthalensis (newscientist.com)

Kerangka Homo neanderthalensis progresif ditemukan di dua gua terdekat di Palestina pada tahun 1931–1922. Selanjutnya, dii Skhūl, ditemukan lebih banyak tulang panjang yang terawetkan dengan baik dan tiga tengkorak utuh yang sangat mirip dengan fitur Homo neanderthalensis progresif.

Menurut unacademy.com, karakteristik menonjol Homo neanderthalensis progresif, seperti laki-laki yang lebih tinggi daripada perempuan, fitur kepala lumayan besar, kapasitas tengkorak laki-laki berkisar antara 1418 cc sampai 1857 cc, sedangkan perempuan berkisar antara 1300 cc sampai 1350 cc, dan poses zygomatik menyerupai Homo sapiens. 

Homo neanderthalensis adalah manusia purba yang menyebar di Eropa dan Timur Tengah. Selama ratusan tahun, karakteristik Homo neanderthalensis terus berkembang yang membuatnya terbagi menjadi 2 klasifikasi, yaitu tipe konservatif dan tipe progresif.

Baca Juga: 5 Ulasan Sains: Bagaimana Kehidupan Homo Sapiens dan Penyebarannya?

Kazu Zuha Photo Verified Writer Kazu Zuha

Hanya seorang anak SMK yang menyukai pelajaran SMA. Cenderung seperti bunglon, bisa menjadi Kpopers, Wibu, Agamis, Anak Sosiologi, Anak Politik, dan lain lain sesuai situasi dan kondisi hehe

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ane Hukrisna

Berita Terkini Lainnya