Munculnya ikan oarfish kerap dihubungkan dengan tanda-tanda tsunami atau gempa bumi. Jenis ikan laut dalam ini sempat muncul ke permukaan baik itu di Jepang ataupun di negara lain seperti Indonesia.
Kemunculannya yang cukup jarang tersebut kemudian sering menjadi pemberitaan media. Tapi benarkah munculnya ikan oarfish bisa dihubungkan dengan bencana alam seperti gempa dan tsunami?
Cerita rakyat asal Jepang, Ryugu no Tsukai, menyebutkan jika ikan perak panjang seperti ular ini muncul dari kedalaman, maka sebuah gempa bumi besar akan terjadi. Beberapa ilmuwan sebelumnya sempat menjelaskan tentang cerita tersebut bahwa pergerakan lempeng tektonik bisa mendorong oarfish dan iklan laut dalam lainnya akan muncul ke laut dangkal.
Berdasarkan riset yang pernah dilakukan, rupanya tidak ditemukan korelasi antara penampakan oarfish dengan gempa bumi besar. Pada hasil penelitian yang dirilis di Bulletin of Seismological Society of America, disebutkan jika sulit mengkonfirmasi hubungan antara dua fenomena tersebut. Sulitnya mengetahui tentang kebiasaan dan perilaku ikan ini membuat penelitian tentangnya menjadi terbatas.
Oarfish biasanya tinggal di bagian laut epipelagic sampai mesopelagic, antara 200 meter sampai 1.000 meter dari permukaan laut. Ikan jenis ini memang jarang muncul ke permukaan. Beberapa yang muncul jarang ditemukan hidup-hidup, biasanya yang mengambang di permukaan merupakan yang sudah mati.
Ikan oarfish merupakan ikan yang cukup panjang dengan kulit guanine silver. Warna ikan ini cukup bervariasi dengan titik hitam dan garis biru. Oarfish raksasa memiliki ukuran sampai 11 meter, ada yang menyebut sampai 17 meter namun tidak terkonfirmasi.
Itulah beberapa fakta lain tentang ikan oarfish yang akhir-akhir ini sedang heboh dikaitkan dengan penanda gempa bumi dan tsunami. Memang, setiap peristiwa alam kadang ada penandanya dari hewan, namun hal tersebut tentu saja perlu ditelusuri secara ilmiah. Stay safe, ya semua!