Miris! Beruang Kutub Makin Sulit Besarkan Anak karena Bumi Memanas

Keselamatan anak beruang kutub jadi terancam

Hati ibu mana yang gak sedih kalau gak bisa memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya. Inilah yang dirasakan para beruang kutub betina di Teluk Hudson, Kanada. Gara-gara es laut mencair, mereka terpaksa memilih antara keselamatannya sendiri atau tumbuh kembang anak. 

Saat musim panas, es-es di Teluk Hudson mencair dan memaksa beruang kutub naik ke daratan. Karena itu, mereka kehilangan tempat berburu anjing laut dan terpaksa berpuasa sampai berbulan-bulan. Betina jadi gak punya cukup cadangan lemak untuk menyusui anak-anaknya. Para peneliti baru-baru ini menguak hubungan antara perubahan iklim dan laktasi beruang kutub. Simak penjelasannya berikut ini!

1. Beruang kutub hadapi dilema: korbankan diri sendiri atau abaikan tumbuh kembang anak

Miris! Beruang Kutub Makin Sulit Besarkan Anak karena Bumi Memanasinduk beruang kutub dan anaknya (commons.wikimedia.org/Marko Dimitrijevic)

Gak seperti mamalia darat, mamalia laut seperti beruang kutub menghasilkan susu penuh energi dengan kandungan lemak sampai 33 persen. Susu tinggi lemak ini bikin anak-anaknya tumbuh dengan cepat di habitat yang sangat menuntut. Dari yang sejak lahir cuma 600 gram, mereka jadi puluhan kilogram saat keluar dari sarang pada musim semi, ungkap Polar Journal

Pada bulan-bulan pertama membesarkan anak, beruang kutub betina gak makan sama sekali. Mereka tetap berada di sisi anaknya untuk menyusui dan mengawasi tumbuh kembangnya. Sayangnya, tugasnya ini makin dipersulit oleh perubahan iklim. 

Temperatur hangat saat musim panas bikin es laut di Teluk Hudson, Kanada, mencair. Pada periode ini, beruang kutub yang tinggal di wilayah itu terpaksa mengungsi ke daratan dan gak makan selama berbulan-bulan. Menurut laman Phys.org, mamalia laut ini bisa kehilangan 1 kilogram berat badannya tiap hari karena es laut tempatnya berburu anjing laut jadi hilang.

Itu sebabnya, mereka perlu mengurangi aktivitas untuk menghemat cadangan lemak sampai musim dingin tiba dan laut kembali membeku. Namun, bagi beruang kutub betina yang punya anak, mereka harus memilih antara menggunakan cadangan lemaknya untuk menyusui anak atau untuk kebutuhan energinya sendiri. Adapun, perubahan iklim membuat musim panas jadi lebih panjang dan panas. Hal tersebut membuat beruang kutub harus berpuasa lebih lama. 

Baca Juga: Cara Beruang Kutub Hadapi Perubahan Iklim Ekstrem, Bukan Hibernasi!

2. Beruang kutub betina jadi jarang menyusui dan kualitas air susunya juga turun

Miris! Beruang Kutub Makin Sulit Besarkan Anak karena Bumi Memanasinduk beruang kutub dan dua anaknya (commons.wikimedia.org/Channel City Camera Club-Bob Rottenberg)

Tim peneliti dari Universitas Toronto, United States Geological Survey (USGS), dan Polar Bears International baru-baru ini mengungkapkan hubungan antara perubahan iklim dan laktasi beruang kutub. Tim menganalisis data dari koleksi sampel beruang kutub di bagian barat Teluk Hudson, Kanada, antara 1989—1994. Hasil menunjukkan kalau pencairan es laut memaksa beruang kutub menghabiskan lebih banyak waktu berpuasa di daratan. Itu sebabnya, betina menghasilkan susu berenergi rendah, bahkan gak menghasilkan susu sama sekali.

Hasil temuan ini dipublikasikan jurnal Marine Ecology Progress Series pada Oktober 2023 lalu. Setelah sekitar 3 bulan di daratan, betina dengan anak pada tahun yang sama memiliki kemungkinan menyusui cuma 53 persen. Sementara, pada betina dengan anak dari tahun sebelumnya, kemungkinan menyusuinya turun drastis jadi 35 persen.

Kandungan energi dalam susu beruang kutub juga berkurang setengahnya, ungkap Polar Bears International. Bahkan pada betina yang punya dua anak, kandungan energi dalam susunya turun sampai lebih dari 75 persen. Makin lama betina berpuasa, mereka makin memprioritaskan kebutuhan energinya sendiri. Jadi, cuma ada sedikit energi yang tersisa untuk anak-anaknya.

3. Bakal makin memburuk kalau pemanasan iklim terus diabaikan

Miris! Beruang Kutub Makin Sulit Besarkan Anak karena Bumi Memanasberuang kutub beristirahat (commons.wikimedia.org/Анастасия Игоревна Петухова)

Mirisnya, data penelitian ini dikumpulkan tiga dekade yang lalu. Sejak saat itu, perubahan iklim bikin musim panas di Teluk Hudson jadi 7 hari lebih panjang tiap dekade. Sekarang, beruang kutub di wilayah itu terpaksa menghabiskan lebih dari 4 bulan di daratan tanpa makan. 

Akibatnya, rata-rata kondisi tubuh mereka menurun. Kemampuan beruang kutub betina untuk menyusui anaknya jadi makin terganggu. Menurut laman Phys.org, hal inilah yang diduga jadi penyebab penurunan angka populasi beruang kutub di bagian barat Teluk Hudson sebanyak 50 persen selama 4 dekade terakhir. 

Kalau gak ada langkah konkret yang diambil oleh banyak pihak dari berbagai lapisan untuk menangani perubahan iklim, diperkirakan kelangsungan hidup anak-anak beruang kutub di seluruh wilayah kutub utara bakal terancam. Jadi, jangan berhenti melakukan kebiasaan hidup ramah lingkunganmu. Meski kesannya sepele, tiap kebiasaanmu itu punya dampak positif terhadap lingkungan dan turut mengubah orang-orang di sekelilingmu ke arah yang lebih baik.

Baca Juga: 7 Adaptasi Unik yang Dimiliki Beruang Kutub, Hebat!

Ina Suraga Photo Verified Writer Ina Suraga

Business inquiries: suraga.ina@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya