Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Fakta Proboscis Anole, Kadal Pinokio Langka dari Hutan Ekuador

proboscis anole jantan berhidung panjang dan proboscis anole betina (commons.wikimedia.org/Santiago Ron)
proboscis anole jantan berhidung panjang dan proboscis anole betina (commons.wikimedia.org/Santiago Ron)

Di balik rindangnya hutan hujan di Ekuador, hidup sejenis reptil langka yang jumlah kemunculannya cuma bisa dihitung dengan jari. Namanya proboscis anole (Anolis proboscis). Kadal anole ini begitu langka dan sulit dijumpai, bahkan sempat dikira punah setelah hilang lebih dari 40 tahun!

Proboscis anole merupakan satu dari ratusan jenis kadal anole. Di antara saudaranya, proboscis anole sangat unik. Mereka punya hidung panjang bak Pinokio. Lantas, kenapa proboscis anole memiliki hidung panjang? Apa fungsinya? Yuk, simak penjelasannya berikut ini untuk mengenal proboscis anole lebih lanjut!

1. Kadal anole berukuran kecil dan memiliki tanduk nyeleneh

proboscis anole di dahan pohon (commons.wikimedia.org/Tom Kennedy)
proboscis anole di dahan pohon (commons.wikimedia.org/Tom Kennedy)

Proboscis anole merupakan satu dari ratusan spesies kadal anole dalam genus Anolis. Tubuhnya ramping panjang dengan kaki pendek. Dicatat laman Animal Information, proboscis anole jantan panjangnya sekitar 18—23 sentimeter dan betina berkisar 13—18 sentimeter. 

Proboscis anole umumnya berwarna hijau dengan percampuran cokelat dan abu-abu. Ada bantalan perekat di telapak kakinya yang membantu mereka menempel ke permukaan. Itu sebabnya, reptil ini bisa bergerak di antara cabang dan dedaunan dengan mudah.

Nah, ciri paling mencolok dari proboscis anole adalah hidungnya yang panjang. Ada semacam tanduk yang tumbuh sepanjang 5 sentimeter di ujung moncongnya. Tanduknya itu mirip belalai sehingga menginspirasi namanya, yakni proboscis anole atau kadal anole berbelalai. 

2. Gaya hidup misterius bikin proboscis anole sulit ditemukan

anak proboscis anole yang baru menetas (commons.wikimedia.org/Santiago Ron)
anak proboscis anole yang baru menetas (commons.wikimedia.org/Santiago Ron)

Proboscis anole pertama kali ditemukan pada 1953 lalu. Selama 13 tahun berikutnya, cuma lima individu yang sempat ditemukan. Setelah itu, reptil ini mendadak hilang selama lebih dari 40 tahun. Beberapa orang mengira kalau proboscis anole punah akibat penggundulan hutan yang marak terjadi di Ekuador. Untungnya, reptil ini kembali ditemukan pada 2005 lalu.

Tim peneliti dari Amerika, Ekuador, dan Belgia berhasil mempelajari perilaku dan ekologi proboscis anole. Dalam studi yang dipublikasikan jurnal Breviora pada 2012 lalu, tim peneliti berhasil mengungkap alasan kenapa proboscis anole bisa sampai tak terdeteksi sama sekali selama puluhan tahun. Ternyata, reptil ini menjalani gaya hidup yang sembunyi-sembunyi. 

Proboscis anole bergerak dan merayap sangat lambat, tutur Jonathan Losos, profesor biologi Washington University yang jadi penulis utama studi. Kadal ini juga berkamuflase sempurna di antara tumbuhan kuning dan hijau lebat tempat mereka hidup. Belum lagi, mereka biasanya berada di tempat yang tinggi, jauh dari tanah. Jadi, gak heran kalau warga lokal Kota Mindo bahkan gak pernah melihatnya sama sekali, tulis Jonathan dalam laman Anole Annals.

Di samping itu, proboscis anole merupakan hewan yang terancam punah. Mereka diklasifikasikan sebagai spesies genting (Endangered) dalam Daftar Merah IUCN. Mereka juga cuma ditemukan di empat lokasi saja. Sebagian besar berada di sepanjang satu ruas jalan. Itu sebabnya, proboscis anole jadi salah satu kadal dengan wilayah sebaran terkecil di dunia.

3. Fungsi hidung Pinokionya masih jadi misteri

tampak sekujur tubuh proboscis anole (inaturalist.org/Judy Gallagher)
tampak sekujur tubuh proboscis anole (inaturalist.org/Judy Gallagher)

Gak semua proboscis anole memiliki hidung bak Pinokio. Diketahui cuma jantan yang memiliki tanduk di ujung moncongnya. Menariknya, tanduk pada proboscis anole beda dari tanduk yang dimiliki kadal bertanduk pada umumnya. 

Tanduk proboscis anole menempel di ujung moncongnya. Teksturnya pun tidak keras atau kaku seperti tanduk pada umumnya. Tanduknya ini bakal membengkok kalau bersentuhan dengan daun atau benda lain.

Beberapa jantan bahkan punya tanduk yang terkulai ke bawah, sebagian lainnya menghadap ke atas. Ternyata tanduk ini fleksibel. Jantan bisa menggerakkan tanduknya itu sesuka hati. Biasanya, tanduknya agak diangkat supaya tidak menghalangi ketika mereka makan. Dari pengamatan ini, bisa disimpulkan kalau tanduknya ini tidak digunakan untuk bertarung dengan sesama pejantan. 

Hidung Pinokio proboscis anole ternyata digunakan untuk menarik perhatian betina. Seperti dilansir laman Live Science, tanduk proboscis anole digunakan untuk menunjukkan kalau jantan tersebut sehat bugar dan akan menghasilkan keturunan yang berkualitas tinggi. Ini disebut sexually selected traits atau sifat-sifat yang dipilh secara seksual. Sifat-sifat ini mengomunikasikan pada lawan jenis kalau hewan tersebut memiliki gen yang baik. 

Proboscis anole merupakan reptil langka yang menarik untuk dipelajari. Hingga saat ini, masih banyak yang belum diketahui tentang kadal ini, terlepas dari penampilan dan beberapa perilakunya. Apa kamu tertarik untuk mencoba menemukan dan mempelajari proboscis anole secara langsung?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha ‎
EditorYudha ‎
Follow Us