5 Fakta Terunik Jamur SpongeBob di Hutan Kalimantan

Nama uniknya sempat ditolak

Intinya Sih...

  • Spongiforma squarepantsii adalah jamur yang mirip spons laut daripada jamur. Tubuhnya berongga dan tekstur kenyal elastis.

  • Jamur ini pertama kali ditemukan di Pulau Kalimantan pada 2010, tetapi nama S. squarepantsii sempat ditolak oleh editor karena dianggap terlalu nyeleneh.

  • Jamur ini merupakan bagian dari genus Spongiforma dan memiliki karakteristik unik, seperti warna jingga pucat dan bau apak khas.

Gak perlu jauh-jauh pergi ke Bikini Bottom, kamu bisa bertemu dengan SpongeBob di Pulau Kalimantan. Ya, kamu gak salah baca. Ada jamur SpongeBob di tengah rindangnya hutan hujan Kalimantan. Namanya Spongiforma squarepantsii.

Namanya memang lucu, tapi jamur ini memang semirip itu dengan SpongeBob SquarePants. Tubuh buahnya berongga lebar dan warnanya pun cerah. Jamur ini punya adaptasi unik yang bikin mereka serasi dengan iklim hutan Kalimantan, lho. Tahukah kamu kalau nama jamur ini dianggap terlalu nyeleneh sampai sempat ditolak editor? Yuk, simak lima fakta terunik jamur SpongeBob atau Spongiforma squarepantsii yang perlu kamu tahu berikut ini!

1. Spesies jamur yang lebih mirip spons

5 Fakta Terunik Jamur SpongeBob di Hutan Kalimantankarakter kartun SpongeBob SquarePants (dok. Nickelodeon/SpongeBob SquarePants)

Spongiforma squarepantsii merupakan jenis jamur yang tampilannya lebih mirip spons laut daripada jamur. Tubuh buahnya berongga dengan tekstur kenyal elastis mirip karet. Kalau diperas airnya, ia akan kembali ke bentuk semula.

Saat diamati lewat mikroskop elektron sekalipun, spons tabung terlihat memenuhi permukaan himenium atau jaringan penghasil spora seperti karpet. Pola ini menyerupai pemandangan bawah laut yang mengingatkan kita pada Bikini Bottom. Berangkat dari dua alasan itu, tim peneliti akhirnya menamakan jamur ini Spongiforma squarepantsii, terinspirasi dari karakter kartun populer SpongeBob SquarePants.

2. Nama nyelenehnya sempat ditolak

5 Fakta Terunik Jamur SpongeBob di Hutan Kalimantanhutan hujan di Taman Nasional Lambir Hills, Sarawak, Malaysia (commons.wikimedia.org/Mike Shanahan)

Spongiforma squarepantsii pertama kali ditemukan pada 2010 di Pulau Kalimantan, lebih tepatnya di Taman Nasional Lambir Hills, Sarawak, Malaysia. Jamur ini ditemukan oleh Dennis Desjardin, profesor ekologi dan evolusi San Fransisco State University; Kabir Peay, asisten profesor patologi tumbuhan University of Minnesota; dan Thomas Bruns, profesor ekologi dan evolusi di University of California, Berkeley. Pengajuan nama S. squarepantsii sempat mengalami penolakan dari editor, lho. 

Seperti yang diceritakan Thomas Bruns dan Dennis Desjardin dalam laman Mushroom the Journal, para editor menganggap nama squarepantsii gak menggunakan bahasa Latin yang baik dan benar. Kesan dari nama ini pun seperti meremehkan. Namun, tim peneliti yang bersikeras akhirnya mendapat persetujuan dari pemimpin redaksi jurnal.

Dan terbukti, nama unik ini menarik perhatian banyak orang. Penemuan jamur S. squarepantsii langsung diberitakan banyak media pers ternama usai dideskripsikan pada 2011. Orang awam pun ikut penasaran. Bahkan, setelah 1 dekade, nama jamur ini masih menarik banyak perhatian.

Baca Juga: 8 Fakta Terunik SpongeBob SquarePants, Kartun Terlama di Nickelodeon

3. Baunya apak dan agak fruity

5 Fakta Terunik Jamur SpongeBob di Hutan Kalimantantampak tubuh buah jamur Spongiforma squarepantsii (commons.wikimedia.org/Tom Bruns (pogon))

Terlepas dari namanya, Spongiforma squarepantsii lumayan menarik perhatian kalau dilihat secara langsung. Tubuh buahnya tanpa tangkai ataupun tudung berbentuk bulat atau lonjong. Lebarnya sekitar 3—5 sentimeter dengan panjang 2—3 sentimeter, seperti yang dilansir laman Britannica. Warnanya pun jingga pucat yang cantik.

Bau Spongiforma squarepantsii juga khas. Aromanya antara agak fruity seperti buah-buahan atau sangat apak. Bau apak ini menunjukkan kalau hewan kemungkinan turut berperan besar dalam penyebaran sporanya.

4. Punya saudara yang hidup di Thailand

5 Fakta Terunik Jamur SpongeBob di Hutan Kalimantanjamur porcini dari keluarga Boletaceae (commons.wikimedia.org/Holger Krisp)

Spongiforma squarepantsii adalah satu dari dua anggota genus Spongiforma. Genus ini merupakan bagian dari keluarga Boletaceae, kelompok jamur yang juga meliputi jamur porcini. Selain S. squarepantsii, ada S. thailandica yang hidup di Thailand.

Menurut laman Britannica, Spongiforma thailandica ditemukan dan dideskripsikan lebih dulu pada 2009 lalu. Tubuh buahnya lebih besar. Warnanya lebih ke abu-abu kecokelatan atau cokelat kemerahan. Baunya pun lebih mirip tar batu bara.

5. Adaptasi evolusioner di hutan hujan Kalimantan

5 Fakta Terunik Jamur SpongeBob di Hutan Kalimantanhasil pemindaian mikroskop elektron Spongiforma squarepantsii (commons.wikimedia.org/Mycologia: Desjardin, Peay, Bruns)

Dulu, nenek moyang Spongiforma sebenarnya punya tudung dan tangkai, tapi keduanya menghilang seiring berjalannya waktu. FYI, desain tubuh jamur yang berupa tudung dan tangkai merupakan hasil evolusi dari masalah yang kerap dialami jamur. Menurut penjelasan Dennis Desjardin pada laman The Guardian, tangkai jamur mengangkat spora dari tanah supaya lebih mudah disebarkan, sedangkan tudung jamur melindungi spora supaya gak kering.

Nah, di hutan hujan Kalimantan yang cenderung lembap, tudung dan tangkai gak begitu diperlukan. Tubuh buah S. squarepantsii jadi kenyal dan elastis. Kalau mengering, jamur SpongeBob ini tinggal menyerap sedikit kelembapan dari udara dan bisa langsung kembali segar.

Sungguh menarik, bukan? Di balik namanya yang menarik perhatian, jamur SpongeBob juga punya keunikan yang menarik untuk dipelajari. Kehadirannya pun jadi bukti kekayaan alam di Pulau Kalimantan yang wajib dijaga oleh semua pihak. Setelah tahu lebih banyak, bagaimana pendapatmu tentang jamur SpongeBob atau Spongiforma squarepantsii?

Baca Juga: 5 Fakta Sains SpongeBob SquarePants yang Akurat, Kamu Sudah Tahu?

Ina Suraga Photo Verified Writer Ina Suraga

Business inquiries: suraga.ina@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya