5 Fakta Unik Merpati Kererū, Sering Mabuk sampai Jatuh dari Pohon

Menangkan kompetisi tahunan!

Kamu pasti gak asing dengan burung kiwi atau burung kakapo, bukan? Mereka jenis burung langka asli Selandia Baru yang dikenal unik karena gak bisa terbang. Nah, apakah kamu pernah mendengar burung kererū? Mereka juga burung asli Selandia Baru, lho. Walau gak sepopuler burung kiwi atau kakapo, mereka gak kalah unik!

Burung kererū merupakan jenis burung merpati berukuran besar dan gemuk. Burung yang juga dipanggil dengan nama kūkupa dan kūkū oleh warga lokal ini punya reputasi sebagai burung paling mabuk di Selandia Baru. Bahkan, saking mabuknya, mereka sampai jatuh sendiri dari atas pohon! Kenapa mereka suka mabuk? Yuk, cari tahu lebih banyak tentang kererū lewat lima fakta uniknya berikut ini!

1. Merpati gemuk berwarna cantik

5 Fakta Unik Merpati Kererū, Sering Mabuk sampai Jatuh dari PohonKererū bertengger di dahan pohon. (commons.wikimedia.org/Rosa Stewart)

Kererū, atau dikenal dengan nama umum merpati selandia baru atau New Zealand pigeon di dunia internasional, merupakan jenis burung merpati bertubuh besar, bulat, dan gemuk. Mengutip Project Kererū, burung ini berukuran panjang 51 sentimeter mulai dari paruh sampai ekornya, sementara bobotnya berkisar 650 gram. Mereka mudah dikenali dari bulu hijau berkilau dengan dada berwarna putih. 

Mereka tergolong burung merpati berusia panjang. Kererū diperkirakan bisa hidup sampai usia 15—20 tahun walaupun rata-rata cuma hidup antara 1,5—5,5 tahun. Walau sifatnya pendiam dan malu-malu, kererū punya reputasi sebagai burung paling mabuk di Selandia Baru. Merpati ini diketahui sering mabuk sampai jatuh dari pohon karena makan buah-buahan membusuk yang tergeletak di tanah atau terlalu rakus makan buah-buahan saat sedang musimnya. 

2. Sering mabuk sampai jatuh dari pohon

5 Fakta Unik Merpati Kererū, Sering Mabuk sampai Jatuh dari PohonMerpati kererū makan dedaunan. (commons.wikimedia.org/Rosa Stewart)

Kererū merupakan jenis merpati yang utamanya makan buah-buahan. Saat musim buah-buahan, mereka akan makan buah banyak-banyak. Lalu, mereka duduk di bawah sinar matahari dalam waktu lama untuk mencerna makanannya itu.

Kalau buah yang dimakan matang dan cuaca sedang hangat, buah itu kemudian terfermentasi di dalam temboloknya dan berubah jadi alkohol. Alhasil, seperti yang sudah bisa kamu tebak, kererū jadi mabuk. Sampai mabuknya, gak sedikit dari mereka yang berjatuhan dari tempatnya bertengger di atas pohon. 

Pada 2010 lalu, Native Bird Recovery Centre, sebuah pusat pemulihan burung asli di Whangarei, Selandia Baru, dibanjiri sekitar 60 ekor kererū yang mabuk karena kebanyakan makan jambu. Mereka dirawat dan diberi makan selama 3—4 hari sampai sadar dari mabuknya. Kemudian, mereka dilepasliarkan. 

Para warga sekitar pun diimbau untuk menghubungi pihak berwenang kalau menemukan kererū mabuk. Walaupun lucu, kererū yang sedang mabuk bisa melukai dirinya sendiri. Mereka juga rawan dimangsa predator dan gak bisa melindungi diri.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Ular Penis, Hewan dengan Bentuk yang Tak Asing

3. Tanpanya, hutan di Selandia Baru bisa berada dalam mara bahaya

5 Fakta Unik Merpati Kererū, Sering Mabuk sampai Jatuh dari PohonDua ekor merpati kererū bertengger di atas kabel utilitas. (commons.wikimedia.org/Rosa Stewart)

Jangan salah, walau punya reputasi sebagai burung paling mabuk, kererū punya peranan vital di ekosistem, lho. Sebagai burung frugivor atau pemakan buah-buahan, kererū suka makan buah-buahan dari pepohonan asli Selandia Baru. Dilansir Project Kererū, burung ini adalah satu dari sedikit burung di Selandia Baru yang punya paruh cukup besar untuk bisa menelan buah-buahan berdiameter lebih dari 12 milimeter secara bulat-bulat. Dengan begini, kererū membantu menyebarkan biji-bijian dari pepohonan asli negara tersebut.

Banyak spesies tanaman asli Selandia Baru, seperti karaka, taraire, tawa, miro, dan puriri. Semuanya bergantung pada burung ini agar biji-bijian mereka bisa tersebar ke berbagai wilayah hutan. Diet buah-buahan yang beragam dan wilayah persebarannya yang luas membuat kererū berperan penting dalam menjaga kelestarian hutan di Selandia Baru. 

4. Kalahkan kakapo dalam kompetisi burung tahunan

Pada 2018 lalu, kererū sempat memenangkan kompetisi burung tahunan di Selandia Baru, mengalahkan burung kakapo yang ada pada posisi kedua. Kompetisi burung tahunan itu diselenggarakan oleh organisasi konservasi Forest and Bird. Burung-burung langka dan terancam punah di Selandia Baru ini saling bersaing untuk mendapatkan posisi pertama sebagai Bird of the Year dalam kompetisi tersebut.

Dilansir laman The Guardian, kererū berhasil menjadi juara dengan mengumpulkan sebanyak 5.833 suara, mengalahkan kakapo di posisi kedua dengan total 3.772 suara dan kakī atau black stilt di posisi ketiga dengan total 2.995 suara. Bahkan, kererū sampai mendapatkan ucapan selamat dari perdana menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern. Forest and Bird mendeskripsikan kererū sebagai burung yang kikuk, mabuk, rakus, dan glamor. 

5. Satu dari sedikit burung asli Selandia Baru yang populasinya stabil

5 Fakta Unik Merpati Kererū, Sering Mabuk sampai Jatuh dari PohonKererū berjemur di bawah sinar matahari usai makan. (commons.wikimedia.org/Geoff McKay)

Kererū merupakan satu dari sedikit burung asli Selandia Baru yang kondisinya stabil dan baik-baik saja. Bukan tanpa usaha, dulu merpati ini sering diburu untuk diambil daging dan bulunya. Namun, berkat usaha konservasi dan dukungan dari semua pihak, kini kererū sudah dapat perlindungan hukum. Siapa pun yang melukai, mengganggu, atau sekadar mengambil telurnya saja bisa dipenjara atau didenda dengan nominal yang gak sedikit.

Angka populasi predator pun turut dikendalikan untuk menghindari predasi kererū secara berlebihan. Rambu-rambu jalan banyak dipasang untuk memperingatkan pengendara bermotor akan adanya kererū terbang melintas yang bisa membahayakan pengendara. Itu karena ukurannya yang jumbo. Kini, kererū memiliki status konservasi least concern atau berisiko rendah mengalami kepunahan dalam Daftar Merah IUCN.

Setelah tahu lebih banyak, bagaimana pendapatmu tentang merpati kererūSungguh burung merpati yang unik, bukan? Apa kamu tertarik untuk melihat mereka secara langsung di habitatnya?

Baca Juga: 10 Tempat Wisata di Australia bagi Pencinta Hewan Endemik

Ina Suraga Photo Verified Writer Ina Suraga

Business inquiries: suraga.ina@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha
  • Mayang Ulfah Narimanda

Berita Terkini Lainnya