Kota Arequipa di Peru Selatan

Peninggalan kolonialisme Spanyol di kota Arequipa

Peru adalah negara di Amerika Selatan bagian barat. Peru berbatasan dengan Kolombia di timur laut dan Brasil di timur, di bagian tenggara berbatasan dengan Bolivia, Chili di selatan, dan Ekuador di barat laut melintasi pegunungan Andes.

Melansir dari Encyclopedia Britannica, nama Peru berasal dari kata Quechua yang menyiratkan tanah yang berlimpah, merujuk pada kekayaan ekonomi yang dihasilkan oleh peradaban Inca yang kaya dan sangat terorganisir dalam menguasai wilayah tersebut selama berabad-abad. Peru merupakan salah satu negara dengan banyak situs warisan dunia UNESCO seperti Machu Pichu, Chan-chan, Cuzco, garis Nazca, pusat bersejarah kota Lima dan pusat bersejarah kota Arequipa. Kita akan mengulas tentang kota Arequipa:

1. Ciudad Blanca/Kota Putih

Kota Arequipa di Peru SelatanPemandangan kota arequipa yang warna bangunannnya didominasi dengan warna putih (Istockphoto.com/ErikGonzalesGarcia)

Melansir dari Encyclopedia Britannica, Arequipa mendapat julukan Ciudad Blanca (Kota Putih) karena sebagian besar bangunannya banyak menggunakan batu vulkanik putih yaitu batu sillar. Batu ini berbahan lunak, ringan, tahan cuaca dan tersedia di kota tersebut. Batu ini terletak di dekat gunung berapi dan sudah digunakan sejak zaman pra-Inca.

Bangunan berwarna putih di kota Arequipa memberikan kesan yang elegan dengan gaya bangunan peninggalan khas kolonial sehingga wisatawan yang datang ke kota Arequipa seperti berada di kawasan Eropa ditambah lagi dengan gaya arsitektur kolonial Spanyol.

2. Kondisi geografis

Kota Arequipa di Peru SelatanGunung Berapi Misti yang tidak aktif di atas ladang dan rumah-rumah di kota Arequipa, Peru (Istockphoto.com/Vadim_Nefedov)

Kota Arequipa terletak di bagian Peru Selatan, di lembah Sungai Chili di Pegunungan Andes. Arequipa terletak 2.300 meter di atas permukaan laut, dan lereng gunung api El Misti yang masih aktif dengan ketinggian mencapai 5.821 meter.Gunung api El Misti diapit oleh dua gunung yaitu gunung Chachani dan Pichupichu. Di gunung-gunung inilah ditemukan beberapa mumi yang dikorbankan dalam upacara La Capacocha.

Keberadaan gunung berapi memberikan dampak terjadinya tumbukan lempeng vulkanik yang menyebabkan terjadinya gempa bumi. Melansir dari Encyclopedia Britannica, kota ini mengalami gempa bumi yang telah merusak kota beberapa kali terutama pada tahun 1600, 1868, 1958, 1979, dan 2001. Adanya gunung berapi ini juga menjadikan kota ini menghasilkan tambang batu sillar. Batuan yang banyak digunakan dalam bangunan khas kolonial di kota Arequipa. Selain menghasilkan batu sillar, kota ini juga menghasilkan berbagai tanaman, terutama jagung (jagung), asparagus, daun bawang, cabai (rocotos), dan kentang. 

3. Kota kelahiran para pemimpin Peru

Kota Arequipa di Peru SelatanMario Vargas Llosa pemenang hadiah nobel dari Arequipa (theguardian.com)

Fakta selanjutnya tentang kota Arequipa bahwa kota ini menjadi tempat kelahiran bagi tokoh-tokoh yang penting di Peru. Melansir dari Encyclopedia Britannica, Arequipa telah melahirkan banyak tokoh politik dan budaya terkemuka di negara Peru seperti novelis sekaligus pemenang hadiah Nobel Mario Vargas Llosa dan Vladimiro Montesinos (Direktur Badan Intelijen Negara 1990-2000).

Arequipa juga menjadi markas gerakan republik abad ke-19 sehingga menjadikan kota ini mendapat julukan sebagai negeri para pemimpin Peru. Hal ini tidak mengherankan mengingat terdapat banyak bangunan kolonial di kota ini sehingga dapat dipastikan bahwa kota ini menjadi kota yang penting pada masa kolonial.

4. Situs warisan dunia UNESCO

Kota Arequipa di Peru SelatanPusat bersejarah kota Arequipa yang ditetapkan sebagai situs warisan UNESCO (Istockphoto.com/DC_Colombia)

Kota Arequipa ditetapkan sebagai situs warisan UNESCO pada tahun 2000. Kota ini memiliki pusat bersejarah yang terletak di jantung kota yaitu Plaza de Armas yang dikenal sebagai walikota plaza. Plaza de Armas dibatasi oleh katedral, balai kota, dan Iglesia de La Compania yang berfokus pada air mancur berpatung elf dengan terompetnya. Kota ini mengembangkan arsitekturnya karena aktivitas seismik. Area kawasan lindung kota ini seluas 166,52 hektar yang menampilkan kombinasi gaya Eropa.

Melansir dari Encyclopedia Britannica, kota ini memiliki bangunan keagamaan yang masih menjadi bagian dari Plaza de Armaz seperti katedral basilika bergaya neoklasik yang pembangunannnya dimulai pada tahun 1621;  gereja San Francisco yang dibangun pada tahun 1552; gereja San Agustín yang dibangun pada tahun 1574; La Compania yang dibangun untuk ordo Kristen Jesuit yang dirancang oleh Gaspar Baez pada tahun 1573; Casa Goyeneche atau dikenal istana Goyeneche adalah rumah bergaya kolonial yang telah berdiri sejak tahun 1558. 

5. Wisata religius

Kota Arequipa di Peru SelatanMonasterio de Santa Catalina di Arequipa, Peru (istockphoto.com/LucyCili)

Salah satu hal yang tidak boleh dilewatkan apabila mengunjungi kota Arequipa yaitu wisata religius. Seperti yang sudah diketahui sebelumnya, kota ini memiliki banyak peninggalan bangunan keagamaan seperti gereja dan katedral. Namun ada salah satu wisata religius yang tidak boleh dilewatkan yaitu Monasterio de Santa Catalina. 

Melansir dari Turismoreligioso.travel, Monasterio de Santa Catalina adalah sebuah benteng agama dari 450 biarawati yang hidup 400 tahun yang lalu. Dibangun oleh seorang bernama Maria de Guzman. Selama hampir 400 tahun tidak banyak orang yang tahu dibalik tembok biara tersebut hingga dibuka untuk umum pada tahun 1970.

Biara ini hanya diperuntukkan bagi orang yang kaya saja. Ketika seorang wanita memasuki biara ini mereka tidak dapat meninggalkan tempat tersebut. Mereka hanya bisa keluar apabila terjadi persidangan namun menyebabkan aib kepada keluarganya. Saat ini biara tersebut hanya ditempati 40 biarawati dengan akses yang private.

6. Wisata edukasi

Kota Arequipa di Peru SelatanMuseo Santuarios Andinos (istockphoto.com/saiko3p)

Selain menyajikan wisata religius, kota Arequipa juga menyajikan berbagai wisata edukasi sehingga tidak heran apabila kota ini memiliki banyak museum. Namun terdapat museum yang tidak boleh dilewatkan oleh para wisatawan apabila berkunjung ke kota ini yaitu Museum Santuarios Andinos.

Museum Santuarios Andinos banyak dikunjungi karena menyimpan mumi. Mengutip dari machupicchuterra di museum ini terdapat total 14 mumi yang semuanya dikelilingi sesaji. Salah satu mumi yang ada di museum tersebut adalah gadis Inca berusia 12 tahun bernama Juanita yang mengorbankan hidupnya pada tahun 1450-an. Tidak jauh berbeda dengan mumi 'Sarita' gadis Inca yang ditemukan di gunung berapi Sara Sara di wilayah Ayacucho yang kemungkinan besar semuanya dikorbankan dalam ritual Capacocha.

La Capacocha merupakan upacara pengorbanan manusia suku Inca yang memiliki makna religius, sosial dan budaya yang mendalam. Upacara ini dilakukan pada saat kekeringan, bencana alam atau penyakit. Selain mumi, museum ini juga menyimpan berbagai benda dan artefak mumi lainnya seperti perhiasan dan tekstil yang dikubur bersama mumi. 

7. Spot instagramable

Kota Arequipa di Peru SelatanMirador de Yanahuara (pexels.com/SergioBenavides)

Yanahuara adalah salah satu simbol kota Arequipa. Mengutip dari machupicchuterra, kata Yanahuara mengacu pada budaya 'Yanaguara' yang mendiami tepi timur Sungai Santo Tomas di Arequipa sebelum kedatangan suku Inca. Penghuni pertama 'Kota Putih' ini adalah petani, penggembala llama dan alpaka. Yanahuara adalah tempat yang paling banyak difoto oleh wisatawan dan menjadi spot paling instagramable di kota putih ini.

Yanahuara terdiri dari rangkaian lengkungan yang terbuat dari batu sillar yang berasal dari abad ke-19. Yanahuara menjadi tempat terbaik untuk jalan-jalan dan menawarkan pemandangan terbaik kota Arequipa karena memberikan pemandangan pusat kota dan pemandangan gunung berapi Chachani, Pichu Picchu, dan Misti yang indah.

Itulah ulasan tentang kota Arequipa yang dijuluki kota putih dengan warisan kolonialismenya. Kota tersebut layak menjadi destinasi wisata selain kota Lima atau kota yang lain di negara Peru.

Baca Juga: 5 Fakta Seputar Warna Pink, dari Kolonialisme sampai Barbie

Indraswari Pikatan Photo Writer Indraswari Pikatan

Karyawan swasta yang suka menulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ane Hukrisna

Berita Terkini Lainnya