8 Jenis Gaya Belajar Berdasarkan Teori Kepribadian Jung

Bisa bantu kamu tentukan gaya belajar yang nyaman

Pemilihan gaya belajar dapat memengaruhi kemampuan seseorang dalam menyerap materi pembelajaran. Beberapa orang menganggap bahwa belajar dengan model mendengarkan adalah cara belajar terbaik bagi mereka. Sementara yang lain menganggap bahwa belajar dengan cara membaca dan menyimak justru yang dirasa paling tepat.

Pada dasarnya pemilihan gaya belajar sepenuhnya bergantung pada masing-masing individu. Demikian, tidak ada yang salah mengenai preferensi gaya belajar. Namun, persoalan yang sering dihadapi adalah kebingungan dalam menentukan dan menerapkan gaya belajar. Alhasil semua jenis gaya belajar mungkin dicoba untuk mengetahui seberapa efektif membantu memecahkan masalah tersebut.

Salah satu teori gaya belajar yang dicetuskan oleh psikolog analitik Carl Gustav Jung, mungkin bisa jadi jalan keluar atas masalah yang dialami kebanyakan pembelajar. Jung mengembangkan teori tipe psikologis yang kemudian dirancang untuk mengkategorikan berbagai pola kepribadian. Ialah extraversion, introversion, sensation, intuition, thinking, feeling, judging, dan perceiving. Jadi, sederhananya adalah setiap jenis kepribadian memiliki kecenderungan tersendiri terkait gaya belajar.

1. Gaya belajar extraversion

8 Jenis Gaya Belajar Berdasarkan Teori Kepribadian Jungilustrasi diskusi dalam kelompok (pexels.com/Monstera)

Komponen pertama dimensi gaya belajar Jung menunjukkan pola belajar dengan cara berinteraksi dengan dunia luar. Mereka yang termasuk dalam tipe pembelajar extraversion lebih senang bersosialisasi dan bekerja dalam kelompok. Kegiatan belajar yang dapat diterapkan misalnya pembelajaran kolaboratif dan berbasis masalah.

Sementara itu, karakteristik pembelajar extraversion di antaranya adalah:

  • Lebih suka belajar melalui pengalaman langsung.
  • Senang bekerja sama dengan orang lain dalam setting kelompok.
  • Termotivasi mengumpulkan ide dari berbagai sumber eksternal.
  • Bersedia memimpin, berpartisipasi, dan memberikan pendapat tanpa disuruh.
  • Cenderung lebih mudah berbaur tanpa bimbingan orang lain.

2. Gaya belajar introversion

8 Jenis Gaya Belajar Berdasarkan Teori Kepribadian Jungilustrasi wanita menikmati waktu belajar sendirian (pexels.com/Monstera)

Pembelajar introversion lebih suka memecahkan masalahnya sendiri. Mereka menaruh ketertarikan terhadap eksplorasi ide dari sumber internal, seperti brainstorming, refleksi pribadi, atau eksplorasi teoritis. Di samping itu, mereka juga lebih suka memikirkan hal-hal tertentu sebelum mengaplikasikannya dalam keterampilan baru. Adapun kegiatan belajar yang mungkin lebih diminati adalah pembelajaran mandiri dan pendalaman ide-ide abstrak.

Karakteristik pembelajar introversion, meliputi:

  • Lebih suka mengerjakan sesuatu secara mandiri.
  • Menikmati proses dalam suasana yang tenang.
  • Sering menghasilkan ide dari sumber internal.
  • Lebih suka mendengarkan, mengamati, dan merenung.
  • Kecenderungan melakukan pengamatan terlebih dahulu sebelum mencoba keterampilan baru.

3. Gaya belajar sensation

8 Jenis Gaya Belajar Berdasarkan Teori Kepribadian Jungilustrasi pembelajaran di luar kelas (pexels.com/Armin Rimoldi)

Gaya belajar sensation melibatkan sistem penginderaan yang terfokus pada aspek lingkungan fisik. Jung menggambarkan bahwa individu tipe sensation adalah mereka yang tertarik pada dunia luar. Tidak jarang kenapa pembelajar ini cenderung realistis, praktis, serta mengandalkan informasi yang diperoleh melalui pengalaman.

Karakteristik yang cukup melekat pada pembelajar sensation, mencakup:

  • Menikmati ketertiban dan rutinitas.
  • Lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan dan situasi baru.
  • Fokus pada hal yang sedang terjadi atau sedang dilakukan saat itu.
  • Praktis dan masuk akal.
  • Menggunakan pengalaman dan akal sehat untuk memecahkan masalah.
  • Pengamat lingkungan sekitar yang kritis.

4. Gaya belajar intuition

8 Jenis Gaya Belajar Berdasarkan Teori Kepribadian Jungilustrasi wanita sedang mendalami intuisinya (pexels.com/SHVETS production)

Berbeda dengan tipe pembelajar sensation yang tertarik pada sesuatu yang terjadi "sekarang", tipe pembelajar intuition (intuitif) lebih menikmati segala bentuk kemungkinan,  mempertimbangkan ide, dan hasil potensial. Itulah kenapa mereka suka berpikir abstrak, melamun, dan membayangkan sesuatu yang berorientasi pada masa depan.

Karakteristik pembelajar intuitif terdiri dari:

  • Lebih suka belajar atau bekerja dalam sesi singkat.
  • Tidak terburu-buru menyelesaikan tugas-tugas.
  • Menikmati tantangan, pengalaman, dan situasi baru.
  • Berfokus pada gambaran besar daripada detailnya.
  • Menyukai aneka teori dan ide-ide abstrak.

Baca Juga: Tipe Gaya Belajar Ternyata Cuma Mitos, Ini Fakta Sainsnya

5. Gaya belajar thinking

8 Jenis Gaya Belajar Berdasarkan Teori Kepribadian Jungilustrasi diskusi antara dua pembelajar (pexels.com/Keira Burton)

Individu dengan gaya belajar thinking memiliki kecenderungan untuk lebih fokus pada struktur dan fungsi informasi objek. Mereka menggunakan rasionalitas dan logika ketika berhadapan dengan suatu persoalan. Selain itu, mereka juga mendasarkan keputusan pada gagasan pribadi mengenai benar, salah, dan keadilan.

Studi dalam International Journal of Psychology memperkirakan sebanyak 35 persen perempuan dan 55 persen laki-laki mengembangkan gaya belajar berpikir (thinking). Sementara karakteristik pembelajar thinking yang begitu melekat, meliputi:

  • Tertarik pada pola dan logika.
  • Tidak suka mendasarkan keputusan pada emosi.
  • Mengambil segala bentuk keputusan berdasarkan daya pikir dan rasionalitas.

6. Gaya belajar feeling

8 Jenis Gaya Belajar Berdasarkan Teori Kepribadian Jungilustrasi seseorang mengembangkan hubungan interpersonal (pexels.com/Zen Chung)

Seseorang dengan gaya belajar feeling mengelola segala bentuk informasi berdasarkan emosi yang terakumulasi di awal. Orang-orang tipe belajar ini tertarik pada hubungan secara pribadi, menghargai perasaan, serta harmoni sosial.

Karakteristik pembelajar feeling adalah, sebagai berikut:

  • Lebih mudah menerima perasaan dan kehadiran orang lain.
  • Selaras dengan emosi diri sendiri dan orang lain.
  • Cenderung mendasarkan keputusan pada perasaan secara langsung.
  • Menangkap antusiasme dalam pengaturan grup

7. Gaya belajar judging

8 Jenis Gaya Belajar Berdasarkan Teori Kepribadian Jungilustrasi wanita sedang membuat to-do list (pexels.com/Ivan Samkov)

Dalam beberapa kasus, individu dengan gaya belajar judging mungkin membuat keputusan terlalu cepat, sebelum menganalisis segala hal yang perlu diketahui. Pembelajar tipe ini lebih menyukai struktur dan keteraturan. Hal ini mengapa mereka sangat menitikberatkan pada pembuatan jadwal atau rencana kegiatan dengan sangat hati-hati.

Adapun karakter pembelajar judging biasanya termanifestasi ke dalam beberapa tanda yang khas, seperti:

  • Sangat terorganisir.
  • Berorientasi pada detail.
  • Memiliki pendapat yang kuat mengikuti aturan.
  • Tidak suka ambiguitas atau misteri.
  • Cenderung tegas dalam mengambil keputusan.

8. Gaya belajar perceiving

8 Jenis Gaya Belajar Berdasarkan Teori Kepribadian Jungilustrasi bekerja dalam tim secara fleksibel (pexels.com/Alena Darmel)

Pembelajar perceiving cenderung lebih fokus pada memanjakan rasa ingin tahu dibanding membuat keputusan. Tidak seperti pembelajar judging yang baku terhadap pikiran, pembelajar perceiving lebih fleksibel pada ide-ide lain meskipun keputusan telah ditetapkan.

Sama seperti karakteristik pembelajar lainnya, pembelajar perceiving terbilang unik dikarenakan:

  • Sering kali memulai banyak proyek sekaligus.
  • Menghindari jadwal yang terlalu ketat.
  • Berani terjun langsung pada proyek tanpa perencanaan.
  • Sering membuat keputusan impulsif.
  • Tidak segan mengubah keputusan berdasarkan informasi baru.
  • Terkadang mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan.

Gaya belajar berdasarkan teori kepribadian Jung sebenarnya hanya mewakili cara berpikir yang menghubungkannya dengan preferensi pembelajaran. Sementara konsep gaya belajar itu sendiri sifatnya lebih kompleks dan bukan tidak mungkin dapat dikombinasikan antara satu dan lainnya.

Setelah mengetahui ragam gaya belajar di atas, tentu harapannya adalah seseorang bisa menerapkan metode pendekatan belajar yang dirasa paling nyaman. Tujuannya bukan mencari mana gaya belajar yang terbaik, melainkan membantu seseorang untuk menikmati setiap proses dalam kegiatan pembelajaran.

Baca Juga: 6 Cara Mudah Belajar Bahasa Inggris Gratis, Cuma Modal Niat!

Indriyani Photo Verified Writer Indriyani

Full-time learner, part-time writer and reader. (Insta @ani412_)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya