Kalau kamu mengenal betul seperti apa Adolf Hitler dari deskripsinya di sejarah, ia sebenarnya berpikir bahwa ia akan menang. Nazi gak hanya sembarangan meledakkan sana sini, tapi mereka juga punya berbagai rencana saat sudah berhasil menguasai dunia. Bahkan semua itu tertulis dalam blueprint yang diabadikan dalam sejarah.
Apa saja? Melansir berbagai sumber, inilah 10 rencana Hitler seandainya saat itu Nazi menang!
Nazi memang sangat ingin membantai para penguasa kulit putih. Namun ternyata mereka sangat mendukung para penduduk asli Amerika yaitu suku Indian.
Nazi berjanji bahwa ketika Amerika sudah di tangan mereka, mereka akan mengembalikan tanah Amerika kepada suku Indian seperti sedia kala. Mereka telah bekerja sama dengan grup yang bernama American Indian Federation dan memenangkan simpati dari grup tersebut. Suku Indian menjanjikan bahwa mereka memiliki 750 ribu orang yang siap tempur bersama Nazi.
Salah satu rencana Nazi paling aneh adalah cermin luar angkasa raksasa. Nazi berencana meletakkan cermin raksasa yang berdiameter 1,6 km di orbit 35.900 km di atas bumi.
Ide ini terinspirasi dari kegiatan seorang bocah laki-laki yang sadis saat membakar semut dengan pengaturan fokus cahaya matahari lewat kaca pembesar/lupnya. Sehingga jika ada pihak yang membuat Nazi marah, mereka tinggal mengarahkan cermin raksasa tersebut ke tempat pihak yang bersangkutan untuk membakar area mereka hingga habis.
Hermann Oberth yang diperintahkan untuk mengerjakannya sangat percaya diri bahwa ini memungkinkan dibangun dengan bantuan Amerika ketika mereka memenangkan perang. Seandainya mereka punya lebih banyak waktu, mereka mengatakan bahwa pembangunannya sudah siap.
Jepang dan Nazi punya aturannya sendiri-sendiri dan seakan sudah memiliki bagian jajahannya masing-masing di dunia. Mereka melakukannya seperti sudah saling menyetujuinya.
Tiap negara yang dijajah Jepang diberikan janji semu "kebebasan" dari penjajahan negara-negara Barat. Namun pada akhirnya mereka semua harus tunduk pada Jepang dan segala aturan serta budayanya. Dengan "persetujuan" ini, Hitler berpikir bahwa jika Nazi memang, maka itu akan menjadi akhir dari orang-orang kulit putih di berbagai negara.
Nazi sadar bahwa mereka terancam dengan kekuasaan Jepang dan harus siap setiap saat jika mereka akhirnya berperang. Rencana Jerman adalah membangun benteng di perbatasan di mana mereka akan mengirimkan tentara yang sudah mengabdi lebih dari 12 tahun ke sana.
Para tentara tersebut akan dibekali ladang peternakan dan pertanian serta senjata, kemudian harus "membuat" anak sebanyak mungkin. Para tentara "pembuat bayi" tersebut harus membuatnya dengan para wanita lokal untuk melestarikan darah Jerman. Setiap tentara setidaknya harus menjadi ayah dari minimal 7 orang anak.
Hitler gak ada rencana sama sekali untuk menjajah Amerika Serikat. Ia mengatakan bahwa "rasa takut" akan menjadi bekal rencana besarnya.
Hitler mengatakan bahwa gak peduli seperti apa jalannya perang nantinya, Amerika pasti akan menyerang Inggris. Ia mengatakan bahwa ia gak perlu menyerang Amerika karena Inggris lah yang akan melakukannya. Salah satu dari keduanya akan hancur dan ia tinggal menyerang pemenang dari perang tersebut.
Nazi memang dikenal dengan pembantaian masalnya terhadap kaum Yahudi. Para penduduk Eropa Timur juga menjadi sasaran karena dianggap sebagai ras rendahan.
Rencananya ia akan memperbudak semua orang di Eropa Timur dalam proyek yang diberi nama Generalplan Ost. Nazi berusaha untuk membersihkan segala kemungkinan yang bisa membuat orang Eropa Timur merasa bangga pada diri mereka, terutama membasmi para petingginya.
Selama 30 tahun, 50 juta orang diasingkan menjadi budak atau dibunuh di Eropa Timur. Kemudian tempat tinggal mereka ditukar dengan 10 juta etnis Jerman untuk membentuk keluarga ras "murni".
Pada tahun 1938 sebelum perang dimulai, Hitler menyarankan menteri luar negeri Inggris satu hal, yaitu tembak Gandhi. Jika itu gak cukup membuat mereka menyerah, maka belasan anggota pimpinan kongres harus ditembak.
Hitler merasa bahwa orang India adalah kaum rendahan yang gak pantas menuntut perdamaian dari manusia kelas tinggi seperti dirinya. Di perjalanan menuju India, ia bertemu dengan tentara pemberontak India yang dipimpin oleh Subhas Chandra Bose yang menawarkan bantuan untuk melawan Inggris. Namun, Hitler berpikir negatif pada mereka dan gak menyetujui ajakan kerja sama tersebut.
Seiring perang terus berkecamuk dan Inggris tetap enggan untuk menyerah, Hitler semakin berniat kejam pada mereka. Gak sekedar ingin mengalahkannya, tapi ia ingin membuat semua pria berusia 17-45 tahun untuk menjadi budak pekerja Eropa.
Semua yang mereka miliki akan menjadi hak milik pemerintahannya dan bagi yang menolak akan dibunuh di tempat. Heinrich Himmler bahkan punya rencana lebih parah, yaitu ingin memusnahkan 80 persen populasi begitu Inggris telah tumbang.
Hitler ternyata secara mengejutkan sangat pro dengan kaum muslim, walau itu hanya bentuk kerja sama semu dalam mencapai tujuan Nazi yang lebih besar. Menurut dirinya dan Heinrinch Himmler, agama Islam mungkin akan memberikan pandangan baru pada kehidupan Jerman.
Awalnya Hitler ingin memberikan Timur Tengah pada Italia. Namun setelah merasakan kebaikan hati Haj Amin al-Husseini, sebagai Mufti besar Yerusalem, ia berubah pikiran dan berniat menyerahkan Timur Tengah pada kaum muslim saat itu.
Jika ia menang, Ia akan membuat Timur Tengah menjadi tanah di mana Islam dan fasisme berjalan beriringan. Tetap saja, sebaik-baiknya Nazi terhadap kaum tertentu, mereka akan tetap menganggap semua kaum selain diri mereka itu rendah.
Nazi membantai puluhan ribu pengikut Jehovah's Witness di perkemahan mereka dan menyadari satu hal. Mereka salut dengan kefanatikan kaum tersebut dan berpikir Jerman mungkin akan lebih kuat jika mempercayainya.
Menurutnya kepercayaan tersebut akan selalu mendorong mereka untuk terus bekerja keras tak kenal lelah. Dr. Ernst Kaltenbrunner bahkan diperintahkan langsung untuk menyebarkan agama ini ke Eropa Timur.
Pada akhirnya rencana tersebut harus tenggelam bersama dengan kekalahan Nazi dan Hitler bersamanya. Hampir semua rencana tersebut akan menjadi bencana kemanusiaan besar jika memang rezim Nazi berhasil berkuasa.
Yang jelas jika semua itu terlaksana, maka kita akan menemukan banyak senjata penghancuran masal, perbudakan dan pengikut Jehovah's Witness di mana-mana. Ngeri juga, ya?