Ini Dia 12 Fakta Unik Antarktika, Dunia Es di Selatan yang Misterius

Di Antarktika, terdapat setidaknya satu persen benua (sekitar 4,000 km) yang areanya tidak memiliki es sama sekali. Dinamakan lembah kering atau Oasis Antarktika, area itu merupakan gurun pasir paling keras yang pernah ada dan diperkirakan mengalami kekeringan hampir dua juta tahun. Pada akhir abad 21, diperkirakan area tersebut dapat meluas hingga 25 persen karena adanya perubahan iklim.

Santai saja. Itu bukan darah benaran, melainkan adalah air laut yang memiliki kadar garam tiga kali lipat lebih tinggi ketimbang air laut pada umumnya. Air yang berada di bawah gletser Taylor, yang mengasup Air Terjun Darah, mempunyai kandungan zat besi yang sangat tinggi di mana saat air tersebut bersentuhan dengan udara, terjadilah oksidasi dan menyebabkan warna merah darah muncul.

Penurut para peneliti, meteorit berjatuhan di mana-mana. Akan tetapi, ketika jatuhnya ada di area hutan, kelembapan dan oksigen akan mengorosi bebatuan itu.

Sedangkan di Antarktika, iklimnya kering sehingga korosi hampir tidak pernah terjadi. Hal ini menyebabkan pada 1976 para peneliti sudah mendapatkan sampel batu meteorit sebanyak 20.000 dengan sumber yang tak diketahui.

Antarktika menyimpan 90 persen jumlah es yang ada di dunia. Es-es tersebut menyimpan 70 persen asupan air tawar dunia. Jika semuanya meleleh, tinggi air laut dapat meningkat hingga 61 meter.

Hampir tidak ada orang yang mendiami Antarktika sehingga waktu tidaklah dipusingkan di sana. Akan tetapi bagi riset-riset yang dilakukan, diperlukan adanya waktu untuk mengukur data mereka.

Karena itu zona waktu Antarktika menggunakan zona waktu dari negara terdekat. Beberapa peneliti menggunakan zona waktu Selandia Baru, lainnya memakai zona waktu Chile.

Seluruh area Antarktika hampir dilapisi oleh lapisan es yang tebal. Untuk tiap ketebalannya berbeda-beda tergantung areanya. Akan tetapi, rata-rata ketebalan lapisan es Antarktika mencapai 1,6 km dengan yang paling tebal dapat mencapai 4,8 km.

Yap, kamu tidak salah baca. Fosil sperma ditemukan oleh para peneliti Swedia pada 2015 kemarin. Diperkirakan fosil tersebut memiliki umur 50 juta tahun dan dimiliki oleh cacing annelid Clitellata.

Sperma cacing tersebut sangat susah dicari karena berumur pendek. Namun untuk fosil ini, karena terjebak dalam kepompong seperti jeli, sperma tersebut terjaga hingga berjuta-juta tahun.

Untuk sekarang, 300 lebih danau besar telah diketemukan di benua Antarktika. Mereka tidak membeku karena kehangatan dan tekanan geotermal alias panas yang datang dari inti bumi.

Diketahui beberapa danau saling terhubung dan bertukar air, namun sebagian lainnya terisolasi yang berarti air di sana bisa berumur hingga ribuan tahun. Peneliti percaya danau yang terisolasi merupakan rumah dari berbagai mikroorganisme yang menunggu untuk ditemukan.

Sulit dipercaya memang, tapi para peneliti memiliki teori jika dulu Antarktika hijau, memiliki banyak fauna mamalia, seperti posum dan berang-berang. Namun semuanya berubah sejak 52 juta tahun yang lalu.

Konsentrasi emisi karbon dioksida (CO2) yang kepekatannya dua kali lipat ketimbang hari ini mengubah iklim benua itu. Diperkirakan oleh para peneliti, nasib benua-benua bumi juga dapat berakhir seperti Antarktika jika emisi CO2 dari pembakaran bahan bakar fosil dilakukan hingga beberapa ratus tahun ke depan.

2013 menjadi tahun terdingin bagi Antarktika. Tercatat suhu di sana mencapai -93° C, namun itu direvisi oleh para ilmuwan dan menjadikannya -98° C. Temuan itu didapatkan kala malam polar saat musim dingin tiba.

Diperkirakan suhu tersebut masih bisa turun lebih jauh lagi. Bagaimana dengan suhu tertinggi di sana? Yang pernah tercatat adalah 17,5° C.

Gunung tersebut menyimpan danau lava yang mencapai suhu 1.700° C. Karena aktif, gunung Erebus selalu mengeluarkan gas dan minimal memuntahkan lelehan batu dan kristal feldspar yang kaya akan potasium, sodium dan silikat aluminium.

Setiap belahan bumi minimal memiliki satu jenis kolonial semut. Namun karena begitu ekstrem, semut pun tak tahan untuk tinggal di sana. Hal itu berlaku untuk mereka, para reptil dan ular. Fauna yang hidup di area Antarktika adalah paus, anjing laut, penguin dan burung-burung serupa.

Menarik ya di Antarktika itu? Semisalnya ada tantangan untuk hidup di sana selama beberapa waktu dengan hadiah ratusan juta, apakah kamu tertarik untuk menerima tantangan itu?