Ini Dia 6 Momen Terlucu dari Mendiang Stephen Hawking

Pada tahun 1976 atau 10 tahun sejak ia diharuskan menggunakan kursi roda, Hawking diundang ke acara penganugerahan keanggotaan Pangeran Charles ke Royal Society. Royal Society sendiri merupakan organisasi keilmuwan Inggris ekaligus institusi saintifik tertua di dunia. Hawking sendiri telah menjadi anggota di organisasi ini 4 tahun sebelumnya, dan merupakan salah satu ilmuwan termuda yang mendapat keistimewaan tersebut.

Dilansir dari biografi yang berjudul Stephen Hawking: An Unfettered Mind, ketika acara berlangsung sang pangeran merasa kagum dengan kursi roda Hawking yang terlihat canggih. Hawking pun memanfaatkan kesempatan itu untuk menunjukan kebolehan kursi rodanya dengan berjalan berputar-putar di sekitar Pangeran Charles. Tanpa diduga, tiba-tiba salah satu roda Hawking melindas jempol kaki sang pangeran.

Nah, kejadian ini pun menimbulkan rumor bahwa Hawking sengaja mengincar jempol Pangeran Charles untuk dilindas. Ternyata, Hawking memiliki kebiasaan melindas jari kaki orang yang tidak ia sukai atau membuatnya jengkel. Ia pun pernah mengaku bahwa salah satu penyesalan terbesarnya adalah tidak memiliki kesempatan untuk melindas jari kaki Margaret Thatcher.

Ketika ditanya mengenai hal tersebut, Hawking berkata bahwa hal tersebut hanyalah "rumor belaka, dan saya akan melindas kaki orang yang menanyakan pertanyaan itu lagi". Yah, sepertinya dia benar-benar suka melindas kaki orang!

Di tahun 2014, Hawking diundang ke acara Last Week Tonight yang dipandu oleh John Oliver. Di acara ini, mereka terlibat dalam pembicaraan yang cukup seru, mulai dari kecerdasan buatan hingga semesta paralel. Nah, ketika membahas semesta paralel inilah terjadi sebuah percakapan yang sangat lucu dan menjadi salah satu momen paling ikonik dari Stephen Hawking.

"Anda berkata bahwa Anda percaya ada alam semesta paralel dengan jumlah yang tidak terbatas," kata Oliver. "Apakah hal itu berarti ada sebuah semesta di luar sana dimana saya lebih pintar dari Anda?"

Dengan muka datar dan suara synthesizer-nya yang khas, Hawkin pun menjawab "Ya... juga sebuah semesta dimana Anda bisa melawak."

Pada awal tahun 2016 yang lalu, California Institute of Technology (CALTECH) mengadakan sebuah acara bernama One Entangled Evening. Acara ini terdiri dari konferensi singkat tentang masa depan dunia mekanika kuantum, serta diadakan bagian dari peringatan 50 tahun pemberian anugrah nobel kepada Richard P. Feynman, seorang ilmuwan elektrodinamika kuantum terkemuka.

Nah, untuk meramaikan acara tersebut, Caltech merancang sebuah sketsa komedi yang dibintangi oleh Stephen Hawking, Paul Rudd (pemeran Ant-man) dan Keanu Reeves (pemeran Neo di film The Matrix). Dalam sketsa ini, Rudd diberi tugas oleh "Keanu Reeves dari masa depan" untuk melawan Stephen Hawking dalam sebuah pertandingan catur kuantum (modifikasi permainan catur dengan sifat-sifat partikel kuantum di setiap bidaknya). Menurut Reeves, jika Rudd sampai kalah di pertandingan ini maka dunia akan hancur seketika!

Sketsa ini begitu lucu karena menggambarkan Stephen Hawking yang berlagak merendahkan kemampuan Rudd yang masih pemula di bidang catur dan dunia mekanika kuantum. Namun di akhir pertandingan, Hawking justru kalah akibat terkena jebakan dari Rudd. Setelah mendengar penjelasan ilmiah dari Rudd mengenai jebakannya, Hawking pun memberi komentar yang seharusnya ditujukan pada dirinya sendiri: "Nerd".

Setiap 2 tahun sekali, UK charity Comic Relief mengadakan sebuah acara bernama Red Nose Day. Di acara ini, berbagai selebriti akan ikut serta dalam sebuah sketsa komedi untuk membangkitkan kesadaran masyarakat serta mengumpulkan dana bagi proyek pengentasan kemiskinan di seluruh dunia.

Pada tahun 2015, Hawking pun mengikuti tradisi ini dengan tampil di acara TV Little Britain. Dalam sketsa tersebut, Hawking terlibat dalam percakapan yang membuatnya jengkel. Tanpa diduga, ia pun langsung berubah menjadi robot raksasa dengan meriam laser yang digunakan untuk menghancurkan orang-orang yang mengejeknya di awal sketsa. Ada-ada saja, ya?

The Theory of Everything merupakan film biografi yang berkisah tentang kehidupan Stephen Hawking. Di film ini, Hawking diperankan oleh Eddie Redmayne, aktor asal Inggris yang juga terkenal akan perannya sebagai Newt Scamander di seri Fantastic Beasts. Atas perannya sebagai Hawking, Redmayne memenangkan penghargaan Best Actor di 87th Academy Awards, serta Best Actor - Motion Picture Drama di 72nd Golden Globe Awards.

Akting dari Redmayne juga mendapat pengakuan dari Stephen Hawking sendiri. Dalam wawancaranya dengan independent.co.uk, Hawking berkomentar bahwa Eddie Redmayne "memerankan saya dengan sangat baik, sampai-sampai saya berpikir dia adalah saya sendiri."

"Sayangnya," lanjut Hawking, "dia tidak mewarisi ketampanan saya sendiri."

Di tahun 2015, Hawking diundang dalam sesi Ask Me Anything (AMA) yang diadakan oleh situs forum Reddit. Di kesempatan ini, Hakwing pun menjawab berbagai pertanyaan tentang berbagai topik dari penggemarnya, mulai dari teori-teori kompleks, pandangan hidup, dan lain-lain. Namun, ketika seorang member Reddit bertanya tentang misteri alam yang menurutnya paling menarik untuk dipelajari, jawaban yang ia berikan benar-benar di luar dugaan.

"Wanita," jawab hawking. "Asisten kesehatan saya mengingatkan bahwa meskipin saya punya PhD di bidang fisika, wanita tetaplah sebuah misteri."

Komentar yang sama juga ia kemukakan dalam wawancaranya dengan newscientists.com. Ketika ditanya apa yang paling sering ia pikirkan sehari-hari, Hawking pun menjawab "Wanita, mereka benar-benar misterius."

Berbagai kejadian ini membuktikan bahwa dunia sains tidak selamanya serius dan kaku. Dengan kekonyolannya, Stephen Hawking membuat kita memandang sains dari sisi yang lebih hangat, ramah dan bisa diterima oleh masyarakat luas. Sisi konyolnya ini pun menjadi salah satu hal yang paling dirindukan dari Hawking, di samping berbagai terobosan spektakuler yang ia temukan di bidang astrofisika. Selamat jalan, profesor!