Gajah adalah mamalia darat terbesar di bumi dengan berat 1,8 ton hingga 6,3 ton dan tinggi 2,5 meter hingga 4 meter. Hewan bertelinga besar ini terdiri dari tiga spesies berbeda, yaitu gajah sabana Afrika, gajah Asia, dan gajah hutan Afrika.
Jarang disadari, ternyata gajah memiliki peran penting dalam menyelamatkan bumi. Wanna know more?
Mengutip Science Alert, gajah menipiskan kanopi hutan hujan dengan memakan dedaunan di pohon yang tinggi. Pohon yang tinggi memiliki kepadatan karbon yang lebih rendah, lebih enak dan lebih mudah dicerna.
Kebiasaan ini membuat sinar matahari masuk dan menyinari pohon yang lebih pendek. Menurut Jason Vleminckx, ahli ekologi dari Florida International University, pohon yang pendek menyerap lebih banyak karbon, yang disimpan di akar dan daunnya.
Gajah memang menyukai dedaunan dari pohon yang tinggi. Tetapi, gajah lebih menyukai buah-buahan dari pohon yang pendek dan memiliki kepadatan karbon yang tinggi. Ini karena buah-buahan tersebut berukuran lebih besar dan lebih manis.
Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Frontiers in Ecology and Evolution pada 22 Desember 2021, gajah memainkan peran penting sebagai penyebar benih karena banyaknya spesies buah yang mereka konsumsi dan jarak penyebaran yang jauh.
Sayangnya, populasi gajah menurun drastis karena kehilangan habitat dan diburu untuk diambil gadingnya. Dilansir World Wildlife Fund (WWF), pada tahun 1930, ada sekitar 10 juta gajah berkeliaran di benua Afrika. Namun, saat ini hanya tersisa 415.000 ekor.
Hal yang sama juga terjadi pada gajah Asia. Menurut National Geographic, populasi gajah Asia berkurang 50 persen dalam 75 tahun terakhir. Yang tersisa di alam liar saat ini hanya sekitar 20.000-40.000 ekor saja.