Ini Lho, 10 Titik Paling Ekstrem di Bumi!

Palung Mariana terletak di kawasan barat Samudra Pasifik, tepatnya di antara Papua Nugini dan Jepang. Bagain dasar palung ini disebut sebagai "Challenger Deep", yang merupakan titik terendah bumi dengan kedalaman mencapai 10.916 meter dari permukaan laut.

Hingga saat ini, hanya ada 3 orang yang pernah mengunjungi titik tersebut: Jacques Piccard, Don Walsh (secara bersamaan pada tahun 1960), serta sutradara kawakan James Cameron (2012).

Karena kedalamannya, Challenger Deep tidak pernah tersentuh sinar matahari dan memiliki tekanan air yang sangat tinggi. Meskipun cukup ekstrem, titik ini ternyata masih dipenuhi kehidupan lho! Ada banyak mikroba yang bisa ditemukan di kawasan Challenger Deep, bersama dengan beberapa jenis udang mikro dan cacing.

Laut mati berlokasi di perbatasan Jordania dan Palestina. Meskipun disebut "laut", tempat ini sebenarnya merupakan sebuah danau super-besar dengan panjang 50 kilometer, lebar 15 kilometer dan kedalaman hingga 300 meter. Secara geografis, lokasi ini berada 430 meter di bawah permukaan laut, menobatkannya sebagai titik terendah bumi di daratan kering.

Sesuai namanya, tidak ada kehidupan yang bisa hidup di laut mati. Hal ini disebabkan oleh kadar garam laut mati yang sangat tinggi, mencapai 342 gram per kilogram air atau sekitar 34,2%.

Hal ini menyebabkan daya apung air di laut mati meningkat drastis, kamu bisa dengan mudah mengapung di tempat ini tanpa  harus berenang. Dengan tingkat keasinan ini, laut mati juga merupakan badan air terasin di dunia. 

Kalau ini pasti banyak yang sudah tahu! Mount Everest (disebut juga Chomolungma atau Sagamartha) merupakan gunung tertinggi di dunia, sekaligus titik paling tinggi di Bumi.

Karena sistem pengukuran yang cenderung kurang akurat, berbagai sumber memberikan nilai ketinggian yang berbeda-beda untuk gunung ini, mulai dari 8.844 sampaing 8.848 meter dari permukaan laut. Pada tahun 2010, ilmuwan dari Nepal dan China pun sepakat bahwa ketinggian resmi dari gunung ini adalah 8.848 mdpl.

Sejak berhasil didaki oleh Sir Edmund Hillary dan Tenzing Norgay pada tahun 1953, gunung ini menjadi salah satu tempat paling populer untuk didaki pendaki gunung yang berpengalaman. Ada puluhan ekspedisi yang berhasil membawa ratusan orang hingga ke puncak gunung ini setiap tahunnya.

Namun ini bukan berarti gunung ini benar-benar aman lho! Hingga saat ini tercatat 300 orang telah tewas di Mt Everest akibat berbagai sebab, mulai dari penyakit ketinggian, hipotermia, longsor salju, dan kecelakaan.

Lokasi dengan suhu terpanas di Bumi cenderung berpindah-pindah dari tahun ke tahun. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti cuaca setempat, waktu pengukuran, serta kondisi substrat lokasi itu sendiri.

Namun dengan menilai rata-rata suhu terpanas beberapa tahun terakhir, para ilmuwan pun sepakat bahwa tempat terpanas di bumi terletak di Gurun Lut, Iran.

Gurun Lut atau disebut juga Dash-e Lut merupakan sebuah gurun garam yang terluas ke-27 di dunia. Gurun ini memiliki luas sekitar 51.800kilometer persegi, dengan panjang 480 km dan lebar hingga 320 km. Melalui pencitraan satelit, pana peneliti pun berhasil mengukur rekor suhu terpanas di gurun ini yang mencapai 70,7 derajat Celcius!

Hingga saat ini, titik terdingin di permukaan bumi dipegang oleh stasiun penelitian Vostok milik Soviet di Antartika. Di titik ini, para ilmuwan mencatat suhu hingga -89,2 derajat celcius pada tahun 2009. Suhu ini jauh lebih dingin dari rekor sebelumnya yakni 88,3 derajat celcius di Amundsen-Scott South Pole Station yang juga berlokasi di Antartika.

Pada tahun 2010, beberapa peneliti menggunakan pencitraan satelit untuk mengukur suhu udara di beberapa lokasi lain yang mungkin jauh lebih dingin di Antartika. Mereka menemukan bahwa beberapa tempat di dataran tinggi seperti Kubah Argus dan Kubah Fuji memiliki suhu yang lebih dingin, hingga -95 derajat Celcius.

Namun rekor ini tidak diakui karena pencintraan satelit hanya mengukur suhu permukaan es, bukan suhu udara di atasnya seperti yang dilakukan di Vostok.

Kategori yang satu ini memang agak ambigu, tergantung dari bagaimana kita mempresentasikannya. Nah, yang penulis maksud di sini adalah lokasi di Bumi yang paling jauh dari peradaban manapun di dunia, sehingga titik tersebut sangat terisolir dari dunia sekitar. Berdasarkan definisi ini, nama "titik terjauh di Bumi" dapat disandingkan pada Point Nemo.

Point Nemo (berasal dari kata latin yang berarti "tidak seorangpun") merupakan suatu wilayah di bagian tengah Samudra Pasifik, tepatnya pada koordinat 48°52.6′S 123°23.6′W. Kawasan ini berlokasi sekitar 1400 mil laut dari pulau berpenghuni terdekat, atau sekitar 2688 km.

Titik ini sering disebut sebagai "kuburan pesawat antariksa" karena banyaknya satelit, stasiun luar angkasa dan benda-benda antariksa lain yang "dijatuhkan" di sini ketika sudah tidak berfungsi lagi. Selain itu, tempat ini juga dikenal sebagai rumah tinggal Cthulhu, si raja kegelapan fiksional karangan penulis H. P. Lovecraft. 

Titik terbasah alias memiliki curah hujan tertinggi juga menjadi bahan perdebatan di kalangan ilmuwan. Guiness Book of World Record mencatat desa Mawsynram di India sebagai daerah terbasah di dunia dengan curah hujan mencapai 11.872 milimeter per tahun.

Namun klaim ini sering dibantah oleh beberapa kalangan yang mengatakan bahwa Lopez de Micay di Colomba dengan curah hujan mencapai 12.892 mm per tahun. Sayangnya, data di Lopez de Micay dianggap kurang valid karena instrumen yang digunakan cenderung kuno dan kurang lengkap, sehingga nama "titik terbasah di bumi" tetap dipegang oleh Mawsynram.

Mawsynram memiliki curah hujan sangat tinggi pada musim penghujan yang panjang, dari bulan Maret hingga November setiap tahunnya. Pada waktu-waktu ini, hujan selalu turun hampir setiap hari. Hal ini pun membuat landscape di Mawsynram selalu hijau sepanjang tahun.

Duh, kalau menjemur pakaian di sana apa bisa kering ya?

Gurun Atacama berlokasi di Chile, Amerika Selatan. Gurun seluas 100.000 kilometer persegi ini berdiri di atas dataran tinggi dan terdiri atas lapangan berbatu, pasir danau garam, serta bebatuan lava yang membuat landscape-nya terlihat sangat unik. Saking uniknya, gurun ini pun sering dijadikan lokasi shooting beberapa film bertema antariksa, seperti Space Odyssey: Voyage to the Planets.

Gurun ini sering disebut sebagai tempat terkering di dunia, khususnya di sekitar lokasi bekas berdirinya Yungai Town. Curah hujan di Atacama hanya mencapai 1-3 mm per tahun, beberapa stasiun cuaca di sini bahkan tidak pernah mencatat hujan sama sekali.

Kondisi kering yang ekstrem ini kemungkinan disebabkan oleh lokasinya yang diapit oleh 2 formasi pegunungan yang mencegah terjadinya presipitasi di wilayah tersebut.

Bagi Anda yang takut dengan petir, lebih baik jangan datang ke Sungai Catatumbo di Venezuela. Pasalnya, lokasi ini disebut-sebut sebagai kawasan dengan jumlah petir terbanyak di dunia! Pada bagian mulut sungai ini, tepat sebelum bermuara di Danau Maracaibo, terdapat sebuah kawasan yang sering dihantam hujan petir hingga 260 kali setahun. Dalam satu periode, badai petir ini bisa bertahan hingga 10 jam per hari.

Ramsar merupakan sebuah kota yang terletak di Provinsi Mazandaran, Iran. Salah satu distriknya, Talesh Mahalleh, dikenal sebagai kawasan dengan radioaktivitas tertinggi di dunia. Pengukuran menunjukan bahwa level radioaktivitas di kawasan ini mencapai 10 mGy per tahun, atau 10 kali lebih besar dari batas aman yang disarankan oleh International Commission of Radiological Protection (ICRP).

Tingkat radioaktivitas yang tinggi membuat penduduk kota ini sangat rentan terhadap berbagai penyakit genetik, seperti perubahan kromosom, kanker, dan lain-lain. 

Itulah sedikit ulasan tentang titik-titik paling ekstrem di dunia. Menurutmu, mana yang paling asyik untuk dikunjungi?