5 Adaptasi Unik Hewan Penghuni Palung Mariana, Bersinar dalam Gelap! 

Palung Mariana memiliki keanekaragaman yang luar biasa!

Palung Mariana, yang merupakan palung terdalam di dunia, memiliki kondisi lingkungan yang amat ekstrem. Tekanan yang sangat tinggi, suhu yang ekstrem, serta tak memiliki akses terhadap cahaya matahari membuat palung ini terkesan menyeramkan. Di balik itu, terdapat kehidupan laut yang menakjubkan, dimana hewan yang mendiaminya memiliki kemampuan adaptasi yang luar biasa untuk dapat bertahan hidup di lingkungan ekstrem tersebut. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi lima kemampuan hebat yang dimiliki hewan-hewan di Palung Mariana.

1. Beberapa hewan dapat menghasilkan cahaya sendiri

5 Adaptasi Unik Hewan Penghuni Palung Mariana, Bersinar dalam Gelap! ilustrasi hatchetfish (freetheocean.com)

Makhluk laut dalam di Palung Mariana beradaptasi dengan kegelapan dengan berbagai cara. Karena tidak ada cahaya dari permukaan, hewan apa pun harus beradaptasi dengan baik terhadap kehidupan dalam kegelapan. Beberapa makhluk laut dalam menghasilkan cahayanya sendiri, yang disebut bioluminescence, untuk berkomunikasi, mencari pasangan, menakut-nakuti predator, atau menarik mangsa, seperti dilansir Scripps Institution of Oceanography. 

Sebagai contoh, hatchetfish memiliki tubuh yang bercahaya, dan mereka dapat mengubah kecerahan cahayanya tergantung pada seberapa banyak cahaya yang didapatnya dari atas. Dengan melakukan hal tersebut, mereka menyinari tubuh mereka dengan teknik kamuflase yang cerdik. Cahaya redup yang dihasilkan sendiri mengurangi siluet mereka, sehingga lebih sulit bagi predator untuk melihat mereka dari bawah, seperti dilansir How Stuff Works. 

2. Mampu beradaptasi terhadap tekanan tinggi

5 Adaptasi Unik Hewan Penghuni Palung Mariana, Bersinar dalam Gelap! ilustrasi snailfish (theguardian.com)

Berdasarkan BBC, di dasar Palung Mariana terdapat tekanan 1.086 bar, dimana ini setara dengan 100 gajah yang berdiri di atas kepala, menurut Abbie Chapman, peneliti di University College London. Oleh karena itu, banyak organisme di Palung Mariana telah mengembangkan adaptasi khusus untuk mengatasi tekanan yang sangat besar. Adaptasi ini mencakup tubuh yang fleksibel, struktur kerangka yang mengecil, dan enzim bertekanan tinggi yang memungkinkan mereka menahan tekanan penghancuran di dasar palung, seperti dilansir Geology Science. 

Snailfish merupakan salah satu hewan yang memiliki kemampuan tersebut. Dilansir National Geographic, ikan ini memiliki celah di tengkoraknya, dimana menurut Kun Wang dari Northwestern Polytechnical University, hal ini dapat membantu menyeimbangkan tekanan internal maupun eksternal. Dengan kata lain, jika ikan tersebut memiliki tengkorak yang lengkap dan menyatu, maka ikan tersebut akan hancur karena tekanan.

Terlebih lagi, tulang mereka tidak seluruhnya terbuat dari tulang, tetapi sebagian besar terbuat dari tulang rawan. Faktanya, peneliti menemukan bahwa ikan tersebut mengalami mutasi pada gen utama yang bertanggung jawab untuk kalsifikasi, yakni penumpukan kalsium untuk mengeraskan tulang. Mutasi ini menyebabkan sebagian gen tidak berfungsi. Wang mengatakan hal ini membuat tulang mereka lebih fleksibel dan kemungkinan besar lebih mampu menahan tekanan.

3. Mampu bertahan lama tanpa makanan

5 Adaptasi Unik Hewan Penghuni Palung Mariana, Bersinar dalam Gelap! ilustrasi gurita dumbo (aquariumofpacific.org)

Dilansir laman Geology Science, kurangnya makanan dan energi di lingkungan laut dalam telah menyebabkan evolusi tingkat metabolisme yang lambat pada banyak spesies di Palung Mariana. Hal ini memungkinkan mereka menghemat energi di lingkungan dengan sedikit makanan dan bertahan hidup dalam waktu lama tanpa makanan.

Salah satu hewan yang memiliki kemampuan unik tersebut yakni gurita dumbo. Dilansir Animal Quires, gurita dumbo memiliki metabolisme yang relatif lambat dibandingkan dengan spesies gurita lainnya. Artinya, mereka tidak perlu makan sesering mungkin untuk menopang dirinya sendiri. Faktanya, mereka bisa bertahan lama tanpa makanan. Para peneliti meyakini bahwa gurita Dumbo mungkin hanya perlu makan setiap beberapa minggu atau bahkan bulan sekali, tergantung ketersediaan makanan di lingkungannya.

4. Memiliki ketahanan di suhu yang sangat dingin

5 Adaptasi Unik Hewan Penghuni Palung Mariana, Bersinar dalam Gelap! ilustrasi antartic toothfish (westarctica.wiki)

Berdasarkan Carnegie Museum of Natural History, hewan laut dalam di Palung Mariana telah beradaptasi dengan suhu rendah dengan berbagai cara. Suhu yang sangat dingin, yang berkisar antara 1 derajat hingga 4 derajat celcius, akan merusak sebagian besar tubuh hewan, karena suhu dingin akan mempengaruhi konsistensi lemak pada membran sel mereka. Namun, hewan laut dalam telah berevolusi dengan memiliki banyak lemak tak jenuh dalam membrannya, yang tetap cair pada suhu rendah, sehingga membran selnya dapat berfungsi dengan baik.

Mekanisme unik lainnya yakni snailfish yang mampu menghasilkan protein antibeku untuk mencegah tubuhnya membeku meskipun perairannya sedingin es. Selain itu, beberapa spesies ikan laut dalam telah berevolusi untuk memiliki tingkat metabolisme yang lebih rendah, sehingga memungkinkan mereka menghemat energi dalam cuaca dingin. Toothfish antarctica juga memiliki konsentrasi lipid yang tinggi di ototnya, yang bertindak untuk membantu menjaga suhu tubuh ikan tetap stabil dalam lingkungan yang ekstrem, dan mengurangi kehilangan panas tubuh ke lingkungan yang lebih dingin, seperti dilansir Energy5. 

5. Memiliki mekanisme unik untuk menangkap mangsa

5 Adaptasi Unik Hewan Penghuni Palung Mariana, Bersinar dalam Gelap! ilustrasi gurita dumbo (octonation.com)

Organisme laut di Palung Mariana telah mengembangkan mekanisme makan khusus untuk menangkap makanan di lingkungan yang gelap gulita. Beberapa spesies memiliki tubuh yang panjang dan ramping dengan mulut besar dan gigi tajam untuk menangkap mangsa, sementara spesies lainnya menggunakan umpan bercahaya atau rahang yang dapat diperpanjang untuk menangkap makanan, seperti dilansir Geology Science. 

Salah satu hewan yang memiliki kemampuan unik ini adalah gurita dumbo. Alih-alih menggunakan lengannya untuk menangkap dan memanipulasi mangsanya, gurita Dumbo mengandalkan metode lain. Mereka memiliki jaring kulit, yang membentang di antara lengan mereka. Jaring ini memungkinkan gurita menangkap makanan saat ia lewat. Saat mangsanya sudah dekat, gurita Dumbo melebarkan jaringnya dan menyelimuti mangsanya. Ia kemudian membawa makanan yang ditangkap ke arah mulutnya yang terletak di tengah tubuhnya. Gurita Dumbo menggunakan rahangnya yang seperti paruh untuk mencabik-cabik mangsanya dan memakannya, seperti dilansir Animal Queries. 

Selain gurita dumbo, terdapat cacing zombie yang juga memiliki mekanisme makan unik. Berdasarkan How Stuff Works, cacing zombie mengeluarkan asam untuk membantunya mengakses isi tulang paus yang mati. Kemudian, ia menggunakan bakteri simbiosis untuk mengubah protein dan lemak tulang menjadi nutrisi yang berfungsi sebagai makanannya. Cabang-cabangnya yang berbulu bergoyang-goyang di air, menarik oksigen agar cacing tetap hidup.

Itulah beberapa kemampuan unik yang dimiliki hewan penghuni Palung Mariana. Mulai dari menghasilkan cahaya sendiri, hingga memiliki mekanisme yang unik dalam menangkap mangsanya, kemampuan-kemampuan tersebut menyadarkan kita betapa beranekaragamnya kehidupan bawah laut yang terkesan misterius. 

Baca Juga: 5 Fakta Luar Biasa dari Palung Mariana, Lokasi Terdalam Bumi!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ane Hukrisna

Berita Terkini Lainnya