5 Hewan Hasilkan Racun untuk Mengobati Manusia 

Meski beracun, hewan ini ternyata banyak membantu manusia!

Di antara banyaknya keanekaragaman hayati, seringkali beberapa hewan tertentu memiliki keunikan tersendiri, salah satunya memiliki racun. Hal tersebut seringkali dianggap sebagai ancaman yang mengerikan. Namun, seiring kemajuan ilmu pengetahuan, para ilmuwan menemukan sisi lain dari hewan beracun tersebut. Bukan lagi hanya dianggap sebagai ancaman, tetapi mereka juga dapat menghasilkan racun yang membantu manusia, khusunya di bidang kesehatan. Berikut ini beberapa hewan yang menghasilkan racun yang manfaatnya banyak diaplikasikan di bidang pengobatan manusia. 

1. Ikan buntal

5 Hewan Hasilkan Racun untuk Mengobati Manusia ilustrasi ikan buntal (cdn.the-scientist.com)

Ikan buntal memiliki racun mengerikan yang disebut tetrodotoxin. Jika dikonsumsi, racun ini dapat membunuh dengan kecepatan yang mengkhawatirkan. Racun ikan buntal tidak akan merusak bagian manapun tubuh manusia. Sebaliknya, racun ini dapat mematikan tubuh melalui kelumpuhan. Tetrodotoxin menghalangi saraf untuk berkomunikasi satu sama lain. Jika komunikasi saraf terhenti, maka hal ini menyebabkan kelumpuhan. 

Para ilmuwan telah menemukan bahwa sifat penghambat saraf dapat digunakan sebagai pereda nyeri jika diekstraksi dan diberikan dengan benar. Pasien yang dirawat karena kanker mungkin telah diberi obat pereda nyeri yang mengandung tetrodotoxin. Ikan buntal tidak hanya membantu pasien kanker.

Racun yang dihasilkan secara alami ini telah menunjukkan potensinya dalam membantu pasien mengatasi berbagai masalah. Dosis rendah telah terbukti membantu pecandu heroin menghilangkan hasrat mereka. Selain itu, senyawa ini telah digunakan dalam anestesi dan sedang diteliti untuk melihat potensinya dalam membantu pasien dengan gangguan neurologis tertentu, sebagaimana dikutip dari laman Listverse, dengan sumber rujukan dari National Library of Medicine. 

2. Ular dari famili Hydrophiidae, Elapidae, Viperidae, dan Crotalidae

5 Hewan Hasilkan Racun untuk Mengobati Manusia ilustrasi ular (Freepik.com/kuritafsheen77)

Lebih dari 200 spesies ular berbisa ada di dunia. Empat famili ular berbisa utama meliputi Hydrophiidae, Elapidae, Viperidae, dan Crotalidae. Bisa ular terdiri dari kombinasi protein, peptida, ion anorganik, dan sebagainya, dengan aktivitas kimia dan biologis tertentu. Sementara itu, racun yang dihasilkan oleh berbagai spesies ular dapat memiliki komponen yang mirip, namun pada dasarnya berbeda tergantung pada jenis ularnya.

Misalnya, beberapa jenis racun mengandung neurotoksin dan dendrotoksin yang dominan pada ular Elapidae dan Hydrophiidae, sementara jenis lain mengandung miotoksin dan toksin hemoragik yang lebih umum pada ular Crotalidae dan Viperidae. Komponen bisa ular dapat digunakan sebagai alat farmakologi atau diagnostik, dan bahkan obat untuk mengobati kanker, nyeri kronis, gangguan neuromuskular, penyakit autoimun, serta gangguan darah dan kardiovaskular, seperti dilansir National Library of Medicine. 

3. Anemon laut

5 Hewan Hasilkan Racun untuk Mengobati Manusia ilustrasi anemon laut (Freepik.com/pvproductions)

Anemon laut adalah predator yang pasif dan sangat lambat. Dibalik tampilannya yang cantik untuk dilihat, namun nyatanya ini berbahaya untuk disentuh. Kelopak kecil yang bergelomang pada anemon laut sebenarnya merupakan alat berburu yang memiliki duri kecil yang berfungsi menangkap dan menyuntikkan racunnya kepada ikan yang lewat. 

Bagi ikan-ikan kecil, racunnya dapat membunuh, namun bagi ikan-ikan lain, racun ini hanya melumpuhkan mereka sehingga anemon dapat menguasai diri dengan baik untuk mencari makan. Para ilmuwan kemudian melakukan penelitian untuk mencari tahu kegunaan racun anemon laut. Sejauh ini, mereka telah menguji penggunaannya pada pasien dengan penyakit autoimun seperti multiple sclerosis dan arthritis, dimana hal tersebut hanya untuk satu jenis racun yang dihasilkan anemon laut.

Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa racun anemon laut juga dapat membunuh sel kanker. Para ilmuwan terus menggali potensi protein baru dalam racun anemon laut yang dapat memberikan kontribusi positif pada bidang kesehatan, dikutip dari laman Listverse, dengan referensi dari National Library of Medicine.

4. Laba-laba

5 Hewan Hasilkan Racun untuk Mengobati Manusia ilustrasi laba-laba (Freepik.com/wirestock)

Dikutip laman National Library of Medicine, laba-laba adalah sebagian besar hewan berbisa di dunia. Jumlah spesies laba-laba diperkirakan berjumlah sekitar 150.000, yang mungkin lebih besar dari jumlah total makhluk berbisa lainnya. Racun laba-laba merupakan komponen yang mengandung protein dan senyawa bermassa rendah, yang bertindak dalam mempengaruhi proses biologis di dalam tubuh.

Sejauh ini, hanya sejumlah kecil racun laba-laba yang telah diteliti lebih lanjut terkait efek dan interaksinya dengan tubuh. Meskipun demikian, racun-racun ini memiliki aktivitas biologis yang sangat kuat dan mengesankan. Peptida racun laba-laba melakukan banyak fungsi biologis yang mengandung efek neuroprotektif atau pelindung saraf, aktivitas antibakteri, efek pereda nyeri, dan lain-lain. Misalnya, senyawa ASICs, merupakan target terapi baru untuk banyak penyakit, seperti iskemia, nyeri, penyakit neurodegeneratif, gangguan autoimun, dan penyakit mental. 

5. Lionfish

5 Hewan Hasilkan Racun untuk Mengobati Manusia ilustrasi lionfish (Freepik.com/kuritafsheen77)

Di balik duri-duri cantik yang menghiasi punggung mereka, nyatanya lionfish mengandung racun yang tidak hanya membahayakan manusia, tetapi juga seluruh ekosistem tempat mereka tinggal. Racun di dalamnya akan menargetkan sistem saraf. Sengatan racunnya dapat menyebabkan bengkak, nyeri, atau bahkan kelumpuhan. Meskipun ikan ini invasif, nampaknya keberadaan mereka merupakan sesuatu yang positif

Terkait hal tersebut, para ilmuwan memiliki ketersediaan bahan uji coba yang dalam jumlah yang banyak, dimana hal ini membantu mereka untuk meneliti manfaat dari racun tersebut. Nyatanya, racun lionfish mempunyai efek yang menjanjikan terhadap sel kanker. Antioksidan alami yang ditemukan dalam senyawa berpotensi membantu menggantikan beberapa bahan sintetis yang ada dalam makanan dan obat-obatan. Meskipun begitu, seperti halnya dengan sebagian besar penelitian, studi ini tetap berada dalam tahap penelitian yang berkelanjutan dan memerlukan penelitian lebih lanjut untuk  mengembangkan aplikasi yang tepat dari racun ini, dilansir Listverse, dengan sumber rujukan dari jurnal yang diterbitkan AIP Conference Proceedings. 

Itulah beberapa hewan yang menghasilkan racun yang membantu manusia, khusunya di bidang pengobatan. Dengan mengetahui fakta tersebut, kini mereka tak hanya dianggap sebagai ancaman yang mengerikan semata, tetapi juga memberikan dampak positif serta inovasi di bidang kesehatan, yang tentunya tak lepas dari peran para peneliti. 

Baca Juga: 5 Fakta Ikan Zebra, Ikan Hias Populer yang Penting untuk Dunia Medis

intania kirana Photo Verified Writer intania kirana

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ane Hukrisna

Berita Terkini Lainnya