5 Fakta Menarik Jack O'Lantern, Berasal dari Cerita Rakyat Irlandia

Melansir dari history.com, Jack O'Lantern berawal dari kisah seorang pria bernama Stingy Jack yang berhasil menipu Iblis. Ia mengajak Iblis minum bersama, tapi karena pelit, ia tidak mau membayar minuman mereka. Ia pun meyakinkan Iblis untuk mengubah dirinya menjadi koin agar Jack bisa membayarnya.

Setelah Iblis menurut, Jack menyimpan koin tersebut di samping salib perak, yang membuat Iblis tidak bisa kembali ke bentuk aslinya. Setelah beberapa lama, Jack akhirnya melepaskan Iblis, dengan syarat bahwa Iblis tidak akan mengganggunya selama satu tahun dan tidak akan mengambil jiwanya jika ia meninggal.

Setahun kemudian, Jack kembali menipu Iblis untuk memanjat pohon dan memetik buah. Namun, saat di pohon, Jack mengukir tanda salib di batang pohon tersebut agar Iblis terperangkap di atas. Iblis pun tidak bisa turun dan berjanji kepada Jack untuk tidak mengganggunya selama sepuluh tahun lagi.

Saat pertama kali muncul, Jack O'Lanterns sebenarnya bukan terbuat dari labu, melainkan lobak atau kentang yang diukir. Melansir laman belltower, ketika imigran Irlandia membawa tradisi ini ke Amerika, mereka menemukan bahwa labu lebih besar dan lebih mudah diukir, sehingga labu pun menjadi pilihan yang populer.

Labu memiliki ukuran yang besar, hal tersebut menjadikan lebih banyak kreativitas dalam mengukir wajah menakutkan, yang kemudian menjadi daya tarik utama saat Halloween tiba. Kini, ukiran labu bukan sekadar tradisi, tetapi juga salah satu kegiatan yang paling dinanti-nanti dalam perayaan Halloween.

Selain sebagai dekorasi, Jack O'Lantern juga dikaitkan dengan fenomena atmosfer yang dikenal sebagai will-o'-the-wisp. Fenomena ini sering muncul dalam bentuk cahaya yang berkedip di atas rawa-rawa dan dianggap sebagai tanda kehadiran roh yang berkeliaran, seperti roh Stingy Jack yang terus mencari tempat istirahat.

Dalam beberapa cerita, will-o'-the-wisp dianggap sebagai pembawa hal buruk yang menjadikan orang tersesat di rawa-rawa atau hutan lebat, seolah-olah roh tersebut ingin menjebak mereka. Oleh sebab itu, Jack O'Lantern dipercaya mampu mengusir roh jahat, dan memberi perlindungan dari pengaruh negatif selama malam Halloween.

Tradisi memajang labu berukir di depan rumah, sebenarnya sudah ada sejak lama dan berfungsi untuk menakuti roh-roh jahat. Awalnya, dekorasi ini tidak sebanyak dan seramai sekarang. Labu berukir menjadi lambang Halloween yang kuat dalam menambah suasana mencekam sekaligus melindungi rumah dari gangguan makhluk halus.

Labu berukir dianggap sebagai bentuk penghormatan dan cara berkomunikasi dengan dunia gaib di malam Halloween. Malam Halloween dianggap waktu yang diyakini banyak orang sebagai malam yang memiliki batas dimana dunia hidup dan mati sangat tipis.

Dalam beberapa budaya, Jack O'Lantern dipercaya sebagai alat untuk berkomunikasi dengan roh atau memanggil makhluk gaib saat perayaan Samhain. Melansir dari spookyisles, selama perayaan Samhain, jika lilin di Jack O'Lantern berkedip, berarti lilin tersebut disentuh oleh arwah anggota keluarga yang telah meninggal.

Nyala api dari Jack O'Lantern dianggap mampu menarik perhatian roh atau memberikan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan yang tak terjawab. Dengan bentuk dan aura mistisnya, Jack O'Lantern berperan sebagai medium untuk memahami hal-hal gaib dan menambah kesan misterius pada Halloween.

Jack O'Lantern bukan sekadar hiasan Halloween, tetapi menyimpan banyak kisah dan makna mendalam yang berakar dari legenda dan kepercayaan kuno. Dari cerita rakyat Irlandia hingga penggunaannya sebagai alat pemanggil arwah, Jack O'Lantern mengingatkan kita pada kaitan antara perayaan, sejarah, dan alam mistis.