Jangan Salah, 8 Hewan Kecil Ini Bisa Jadi Ancaman Lho Bagi Manusia 

Gurita kecil berwarna-warni ini hanya berukuran empat hingga enam inci. Gurita cincin biru adalah salah satu makhluk paling berbisa yang bisa ditemukan di lautan Bumi. Jangkauannya meliputi Samudra Hindia bagian timur dan utara seperti Jepang di Samudra Pasifik barat. Dan mereka juga berada di lepas pantai Australia. 

Gurita cincin biru ini melumpuhkan mangsanya dengan gigitan beracun. Racun mereka dikenal sebagai tetrodotoxin, yang dengan cepat bisa menyebabkan kegagalan pernafasan pada manusia, setidaknya ada tiga kematian karena gigitan makhluk itu.

Untungnya, peluang korban untuk bertahan hidup tinggi jika segera mendapatkan perawatan medis.

Binatang kecil yang satu ini memang sudah tidak diragukan lagi bahayanya. Banyak manusia yang terbunuh akibat gigitan kecilnya itu.

Serangga kecil penghisap darah ini membawa sejumlah penyakit mematikan, yakni malaria, demam kuning, virus West Nile, dan virus Zika.

Diperkirakan sekitar 725.000 orang di seluruh dunia meninggal setiap tahun karena penyakit yang ditularkan oleh nyamuk. Penyakit malaria saja bisa menewaskan 438.000 orang pada tahun 2015. Sekitar 90 persen kejadian ini terjadi di Afrika Sub-Sahara.

Seekor Golden Poison Dart Frog yang hanya sepanjang dua inci ini ternyata mengandung racun yang cukup untuk membunuh sepuluh orang. Amfibi kecil ini hanya ditemukan di hutan hujan kecil di dekat pantai Kolombia, jadi setidaknya kamu perlu waspada di wilayah itu.

Katak langka ini mengeluarkan racun dari kelenjar di bawah kulitnya, sebagai cara untuk bertahan dari predator. Tak perlu dibayangkan lagi, hewan apa pun yang menggigit katak ini mungkin tidak akan bertahan hidup. Karena racunnya yang sangat mematikan, masyarakat adat di wilayah itu menggunakannya di ujung panah mereka.

Lalat tsetse Afrika ini adalah binatang kecil berdiameter setengah inci dan penghisap darah yang diketahui bisa menularkan parasit yang menyebabkan si korban tak berdaya.

Penyakit ini memengaruhi sistem neurologis manusia dan biasanya berakibat fatal jika tidak ditangani.

Beberapa epidemi penyakit tidur terjadi selama abad kedua puluh, tetapi melalui upaya Organisasi Kesehatan Dunia dan LSM, penyakit ini tidak lagi meluas.

Mayoritas kasus baru karena lalat ini terjadi selama 10 tahun terakhir yang ada di satu negara, yakni Republik Demokratik Kongo. Namun, pada tahun 2014, Kongo melaporkan bahwa korban berkurang menjadi 4.000 kasus saja. Dan angka itu adalah jumlah terendah sejak 75 tahun yang lalu.

Bekicot biasanya bukanlah hewan yang memiliki ancaman tinggi bagi manusia. Namun siput kerucut geografis adalah salah satu makhluk paling beracun yang ditemukan di Samudra Hindia dan Pasifik. Siput-siput ini bisa tumbuh sekitar enam inci panjangnya, dan menghantarkan racun melalui gigi yang bisa mereka keluarkan seperti tombak.

Tidak ada antivenom untuk siput, jadi medis hanya membiarkan korban tetap hidup sampai racunnya hilang. Kematian memang jarang terjadi karena kasus ini, tetapi ada sekitar 30 orang yang meninggal karena racun siput.

Kelelawar penting bagi ekosistem dunia. Banyak kelelawar adalah pemakan serangga yang melahap nyamuk dan hama lainnya. Namun, mamalia terbang ini bisa membawa penyakit seperti rabies yang biasanya ditularkan melalui kelelawar.

Dari 1997 hingga 2006, ada 19 kasus rabies di Amerika Serikat. Dari jumlah tersebut, 17 kasus berasal dari kelelawar. Amerika Latin dan Karibia, sebagai perbandingan, menemukan 63 kasus rabies yang dikaitkan dengan kelelawar dari tahun 2010-2013.

Selain menyebalkan, kutu juga salah satu serangga paling berbahaya di dunia. Pasalnya, kutu pernah menyebarkan wabah pes di seluruh Eropa selama abad keempat belas.

Kutu bisa tertular penyakit dari tikus yang terinfeksi. Setelah melompat dari inang hewan pengeratnya, ia akan mendarat pada manusia dan menggigit kulit kepala manusia, lalu menularkan penyakit.

Sekitar 20 juta orang meninggal karena wabah di Eropa. Syukurlah, wabah modern bisa diobati dengan antibiotik. Kasus ini pernah ditemukan di Afrika Sub-Sahara.

Selain wabah, kutu juga diketahui menularkan kondisi yang tidak terlalu serius bagi manusia, seperti cacing pita dan demam. 

Ukuran stonefish berkisar 12-15 inci. Namanya berasal dari penampilannya yang terlihat seperti batu di dasar laut. Meskipun penampilannya seperti batu, hewan ini adalah salah satu ikan paling berbisa di dunia. Ikan batu bisa menyuntikkan racun kepada manusia dari ketiga belas duri yang dimilikinya.

Kejadian ini bisa terjadi ketika beberapa perenang tidak sengaja menginjaknya atau mengancamnya dengan cara tertentu. Sengatan di dada atau perut sangat berbahaya dan racunnya bisa berakibat fatal jika tidak diobati.

Stars and Stripes melaporkan pada tahun 2010 ada seorang instruktur selam yang mati setelah disengat ikan ini di lepas pantai Okinawa, Jepang.

Dari delapan hewan kecil di atas, kita harus bisa lebih waspada ya jika bepergian ke tempat atau daerah tertentu agar tidak bersentuhan langsung dengan hewan kecil berbahaya tersebut.