Kalau kamu tidak menyukai laba-laba, maka kabar satu ini bakal terdengar seperti mimpi buruk. Di pesisir pantai Kota Aitoliko, Yunani, terdapat sebuah jaring laba-laba yang memanjang hingga lebih dari 300 meter.
Panjang itu merupakan tiga kali panjang rata-rata lapangan sepak bola. Jaring laba-laba itu diketahui membungkus mulai dari pohon, semak-semak hingga laguna.
Laba-laba yang bertanggungjawab atas terjadinya jaring raksasa itu adalah laba-laba dari genus Tetragnatha. Mereka pada umumnya dikenal sebagai laba-laba yang atletis karena tubuh mereka tampak panjang membentang.
Laba-laba Tetragnatha ini diketahui hidup tersebar di seluruh dunia termasuk AS dan Eropa. Pada umumnya, mereka membangun jaring di dekat lingkungan yang berair. Beberapa spesies laba-laba Tetragnatha bahkan ada yang bisa berjalan di atas air.
Walau jaring laba-laba kolosal itu tampak mengerikan bak di film-film horor, sejatinya hal tersebut adalah lumrah dan tidak berbahaya. Jadi, lain waktu kalau kamu menemukan jaring laba-laba berukuran masif, kamu tak perlu panik.
"Laba-laba Tetragnetha ini bukan ancaman bagi manusia. Mereka tidak bakal menyebabkan kerusakan pada berbagai flora di kawasan itu," jelas ahli biologi molekuler Maria Chatzaki dari Democritus University of Thrace di Yunani kepada situs berita Yunani Newsit.gr, seperti yang dikutip Science Alert (20/9).
"Mereka (laba-laba) itu sedang mengadakan pesta. Setelah itu, mereka akan segera mati."
Maria menambahkan, peristiwa jaring laba-laba kolosal ini bukanlah yang pertama kalinya. Fenomena tersebut adalah umum terjadi setiap beberapa tahun.
Selain fenomena jaring laba-laba di Yunani ini, sebelumnya pada tahun 2015, telah terjadi pula peristiwa serupa di Dallas, Texas, AS. Ketika itu, jaring laba-laba tercatat menutupi area seluas stadion american football yang rata-rata berukuran 1,5 km persegi (376 acre). Gede banget kan!
Lalu, apa yang membuat laba-laba bisa menciptakan jaring yang begitu besar? Menurut Maria, hal itu terjadi karena waktu dan kesempatan yang tepat.
"Saat seekor hewan mempunyai makanan yang berlimpah, suhu yang tepat dan kelembapan yang cukup, itu artinya mereka memiliki kondisi yang ideal untuk menciptakan sebuah populasi besar," jelas Maria.
"Nah, jaring laba-laba berukuran besar itu terjadi karena ledakan populasi tersebut."
Seperti yang dikutip oleh Live Science, menurut Maria para penduduk Kota Aitoliko mestinya harus berterima kasih kepada laba-laba Tetragnetha. Soalnya, dalam beberapa waktu terakhir, jumlah nyamuk tercatat lebih banyak dari biasanya. Nyamuk sendiri merupakan salah satu makanan laba-laba.
"Laba-laba itu mengambil keuntungan dari kondisi melimpahnya nyamuk. Jadi, ini semacam pesta. Mereka makan, kawin, bereproduksi dan menghasilkan generasi baru," tambahnya.