7 Bom Nuklir dengan Daya Ledak Terdahsyat dalam Sejarah

Tsar Bomba adalah bom nuklir yang dibuat oleh Uni Soviet pada tahun 1961 dan menjadi senjata nuklir dengan kekuatan paling dahsyat hingga saat ini. Tsar Bomba adalah bom hidrogen RDS-220 yang memiliki berat 27.000 kg dengan panjang 8 m dan lebar 2 m, serta menghasilkan ledakan sekitar 50 megaton.

Saat diledakkan, Tsar Bomba terlihat dari jarak 997 km dan menghasilkan bola api selebar 8 km serta awan setinggi 67 km, atau tujuh kali tinggi Gunung Everest. Karena ukuran dan kekuatan penghancurnya yang luar biasa, bom ini dilengkapi dengan parasut khusus agar memperlambat jatuhnya bom ke Bumi. Ini memberikan kesempatan bagi awak pengebom untuk terbang cukup jauh sebelum Tsar Bomba meledak. 

Bom nuklir Mk-41 atau b-41, merupakan senjata termonuklir yang dikembangkan oleh Amerika Serikat (AS) pada 1960-an. Ini adalah bom paling dahsyat yang pernah dibuat Amerika serta terkuat nomor dua di dunia setelah Tsar Bomba, dengan perkiraan hasil sekitar 25 megaton saat diledakkan.

B41 memiliki panjang sekitar 3,76 meter dengan beratnya lebih dari 4.839 kg. Menggunakan deuterium-tritium sebagai bahan utama, bersama dengan deuterida yang diperkaya lithium-6 untuk sumber bahan bakarnya, B41 menggunakan fusi nuklir untuk menghasilkan ledakan yang kekuatannya sekitar 1.136 kali lipat daripada bom yang pernah dijatuhkan di Jepang pada saat Perang Dunia II.

Bom nuklir TX-21 yang juga dikenal sebagai shrimp, adalah senjata nuklir buatan Amerika paling kuat ketiga di dunia, yang diuji pada tahun 1954. Bobotnya sekitar 10.659 kg dan panjangnya 4,6 m, dengan hasil ledakan 14,8 megaton.

Ketika diledakkan, senjata nuklir ini membentuk bola api selebar 7,2 km dalam satu detik dan awan jamur mencapai ketinggian 1,4 km dalam waktu kurang dari satu menit. TX-21 memiliki kekuatan 1.000 kali lipat daripada bom atom yang digunakan di Jepang selama Perang Dunia II.

Bom nuklir Mark 17 atau yang juga dikenal sebagai Mk-17 dibuat oleh militer Amerika Serikat pada tahun 1954 dan menjadi seri bom hidrogen pertama yang diproduksi secara massal. Meskipun akhirnya berhenti diproduksi pada tahun 1957, tetapi Mk-17 menjadi salah satu bom nuklir yang paling dahsyat di dunia dengan hasil ledakan mendekati 15 megaton.

Mk-17 terkenal dengan berat dan ukurannya, berukuran lebih dari 18.824 kg, dengan panjang sekitar 7,52 meter. Sejak tahun 1954 hingga 1955, ada sekitar 200 Mk-17 yang telah dikembangkan.

Bom nuklir Mk-24, yang juga sering disebut sebagai Mark 24 atau B-24, ialah senjata termonuklir masif buatan militer Amerika Serikat. Senjata ini dikembangkan antara tahun 1954 dan 1955, dan dalam kurun waktu tersebut, ada sekitar 105 bom yang telah dibuat.

Ini merupakan bom dengan ukuran terbesar ketiga yang pernah dibuat oleh Amerika, yaitu memiliki panjang 7,5 m dan berat lebih dari 19.050 kg. Kendati tidak pernah diuji secara resmi oleh pemerintah, tetapi para peneliti meyakini bahwa bom tersebut memiliki hasil ledakan 10-15 megaton.

Bom nuklir Mk-36 yang memiliki nama lain Mark 36, merupakan  senjata termonuklir yang dikembangkan pada tahun 1950-an. Menggunakan sistem fusi multi-tahap, Mk-36 dianggap sebagai senjata nuklir "kering" pertama yang dikembangkan oleh pemerintah Amerika Serikat.

Mk-36 memiliki ukuran yang besar, dengan panjang lebih dari 3,8 m dan beratnya hampir 8.028 kg, serta dapat menghasilkan total 10 megaton saat diledakkan. Bom ini dilengkapi dua parasut terpisah, untuk dijatuhkan dari udara secara perlahan di atas targetnya dan memberi para awak yang berada di pesawat cukup waktu untuk menghindari potensi bahaya.

B53 atau yang juga dikenal sebagai Mark 53 ialah senjata termonuklir yang dikembangkan oleh militer Amerika Serikat selama tahun 1960-an dan digunakan sebagai penghancur bunker. Bom ini pertama kali dirancang sebagai respons terhadap bunker bawah tanah yang dibangun untuk para pemimpin Soviet selama Perang Dingin.

B53 dirancang untuk menimbulkan kerusakan besar di pusat-pusat bawah tanah dengan menggunakan ledakan permukaan untuk meruntuhkan bumi di sekitarnya ke sasaran. Bom ini memiliki ukuran yang jauh lebih kecil daripada bom nuklir dari tahun 1950-an, yang beratnya 4.014 kg dan panjangnya hanya 3,6 m, bom ini memiliki daya ledak yang tergolong sangat besar, yaitu 9 megaton. Dengan kekuatan ini, ledakan B53 mampu menghancurkan segalanya dalam radius 14,4 km, dengan kemungkinan luka bakar parah sejauh 32,1 km.

Luar biasa memang mengetahui manusia mampu menciptakan bom nuklir dengan daya ledak yang dahsyat. Bahkan, tidak menutup kemungkinan di masa depan manusia bisa membuat bom nuklir yang lebih kuat dari Tsar Bomba. Namun, kita semua tentunya berharap agar senjata nuklir ini tidak disalahgunakan karena dampaknya akan luar biasa menghancurkan.