3 Jenis Otak Bilingual Manusia, Kamu Termasuk yang Mana?

Memiliki otak bilingual tentu menjadi impian bagi banyak orang. Bagaimana tidak, menguasai lebih dari satu bahasa menjadi salah satu kekuatan untuk bersaing apalagi di era modern seperti ini. Selain itu, banyak pula yang mengungkapkan bahwa menguasai lebih dari satu bahasa memberikan dampak positif bagi kesehatan tubuh dan otak.
Akan tetapi, masih sedikit yang memahami bahwa kemampuan bilingual terdiri dari beberapa jenis. Yuk, baca sampai akhir biar tahu penjelasannya!
1. Compound bilingual
Compound bilingualism merupakan kondisi saat seseorang belajar dua bahasa secara sekaligus pada lingkungan yang sama. Mereka yang tergolong jenis ini mampu mengembangkan pemahaman dan mahir menggunakan dua bahasa dalam konteks tertentu. Hal ini biasa terjadi pada anak-anak yang telah dipaparkan dua bahasa berbeda sejak kecil oleh kedua orangtuanya. Dengan begitu, ia mengembangkan dua bahasa tersebut secara paralel di dalamsatu sistem otak.
Misalnya, seorang anak yang berkebangsaan Indonesia pindah ke Amerika karena pekerjaan orangtuanya. Ia pindah sejak masih dalam usia balita yang belum memahami bahasa secara komprehensif. Akibatnya, ketika beranjak dewasa mereka menjadi mahir untuk menggunakan dua bahasa tersebut di kehidupan sehari-hari ketika berinteraksi. Mereka mampu mengekspresikan dirinya secara optimal, baik dengan bahasa Indonesia maupun Amerika.