'Raksasa' yang Berumur Pendek, Ini 5 Fakta Kekaisaran Romawi Barat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semua pasti sudah mengenal Kekaisaran Romawi Kuno yang sangat tersohor, bukan? Bangsa Romawi memang menghadirkan banyak tokoh besar, misalnya Julius Caesar sang penakluk atau Agustus sang kaisar pertama Romawi. Dilansir World History Encyclopedia, Romawi pada akhirnya terpecah menjadi dua kekaisaran besar. Salah satunya adalah Kekaisaran Romawi Timur (nantinya dikenal sebagai Kekaisaran Bizantium) yang takluk setelah kejatuhan Konstantinopel di tangan Turki Ottoman pada 1453.
Walaupun begitu, masih tidak banyak yang membahas negeri Romawi yang berdomisili di bagian barat Eropa. Padahal, Kekaisaran Romawi Barat benar-benar ada dan mungkin tidak sepopuler saudaranya di daerah timur. Ingin lebih mengenal negeri Romawi Barat lebih dekat? Berikut adalah pemaparan fakta-faktanya secara singkat!
1. Bernasib terbalik dibandingkan 'saudaranya'
Dilansir History, perpecahan Kekaisaran Romawi terjadi pada 395 M di akhir pemerintahan Kaisar Flavius Theodosius I. Anak sulungnya, Arcadius, menjadi kaisar Romawi Timur. Sementara itu Honorius, si anak bungsu berkuasa di Romawi Barat. Dua kekaisaran baru ini tidak bahu-membahu meskipun darah Romawi masih mengalir pada kedua negara. Mereka memilih mengejar kepentingan dan kemakmuran masing-masing.
Sangat disayangkan, Kekaisaran Romawi Timur lambat laun bertambah kaya. Sementara itu, krisis ekonomi dan politik menimpa Romawi Barat karena tingginya tingkat korupsi, wilayah yang terlalu luas, ketidakmerataan dana, dan kekacauan di lingkup keluarga kaisar sendiri. Hal ini diperparah oleh ancaman dari beberapa suku di sekitar seperti bangsa Jermanik yang semakin cepat melemahkan militer kekaisaran.
2. Ditaklukkan oleh suku-suku barbar
Salah satu pihak yang paling ditakuti oleh Kekaisaran Romawi Barat adalah bangsa Jermanik kuno—salah satunya adalah bangsa Goth yang merupakan nenek moyang orang Jerman modern. Mereka disebut 'barbar' oleh orang-orang Romawi karena dianggap seperti 'hama'.
Ketika Kekaisaran Romawi masih bersatu, bangsa Goth sering kewalahan menghadapi serdadu Romawi yang tangguh pada saat itu. Setelah adanya perpisahan, Kekaisaran Romawi Barat pada akhirnya rentan terhadap serangan asing sehingga membuka kesempatan serdadu Goth untuk menyerang dan menjajah secara bertubi-tubi. Akhirnya, serangan-serangan ini berhasil membuat Romawi Barat tunduk.
3. Mengalami Dua kali penjarahan di Roma
Editor’s picks
Dilansir History On This Day, puncak invasi bangsa Goth terjadi pada 410 M ketika Alaric sukses menyerbu dan menjarah Kota Roma selama beberapa hari. Tidak berhenti sampai di situ, bangsa Vandal—bangsa Jermanik lainnya yang dipimpin Genseric juga berhasil menjarah Roma pada 455 M selama 14 hari. Genseric juga memperbudak rakyat dan menculik keluarga kaisar pada waktu itu.
Peristiwa dua kali kejatuhan Roma ini sangat mengejutkan dunia. Pasalnya, kota yang selama ini menjadi lambang keagungan dan kekuasaan bangsa Romawi pada akhirnya diluluhlantakkan secara tragis.
Baca Juga: 6 Fakta Seputar Caligula, Kaisar Romawi Gila yang Terobsesi Jadi Dewa
4. Hanya bertahan selama 81 tahun
Kekaisaran Romawi Barat semakin cepat kehabisan wilayah. Provinsi berjatuhan karena kemerdekaan atau pemberontakan di beberapa daerah dan invasi bangsa Jermanik. Hanya sekitar 81 tahun setelah pendirian kekaisaran ini, yakni pada tahun 476 M, kisah 'saudara' Romawi Timur yang kurang beruntung ini resmi berakhir.
Penguasa terakhir Romawi Barat, Romulus Agustus, menyerahkan mahkotanya kepada Odoacer, seorang raja barbar. Peristiwa ini menandakan dimulainya pendudukan bangsa asing atas Roma.
5. Sempat menguasai wilayah yang sekarang berlokasi di kurang lebih lima belas negara
Wilayah awal Kekaisaran Romawi Barat sangat luas dan sekarang meliputi kurang lebih lima belas negara di dua benua. Secara garis besar, batas wilayah kekaisaran ini dimulai dari Inggris di utara ke Libya di selatan, lalu berlanjut ke Portugal di ujung barat ke Bosnia-Herzegovina di timur. Seluruh negara dan perairan yang berada di antara empat negara tersebut pernah bersatu dalam Kekaisaran Romawi Barat dan satu per satu memilih merdeka.
Fakta-fakta penting Kekaisaran Romawi Barat yang dominan bernuansa negatif ini merupakan bukti bahwa negeri besar ini sangat bermasalah. Kekaisaran ini juga memberikan peninggalan sejarah yang sangat sedikit dan hampir tidak berpengaruh. Tak heran jika negara ini seringkali dilupakan di zaman modern. Dengan adanya ulasan ini, mudah-mudahan kalian dapat mengetahui eksistensi Kekaisaran Romawi Barat, ya!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.