6 Peradaban Tua di Amerika Latin, Mengisahkan Uniknya Penduduk Asli

Kebudayaan lokalnya kian jarang terdengar #IDNTimesScience

Amerika Latin adalah kawasan di Benua Amerika yang mencakup area yang sangat luas, yaitu mulai dari Meksiko sampai Argentina di selatan. Daerah ini mungkin terkenal akan bahasa yang mendominasi, yaitu bahasa Spanyol (meskipun ada yang berbahasa Portugis atau Prancis), dan keunikan budaya yang melibatkan bangsa Eropa, penduduk asli, dan orang-orang Afrika di sana. 

Penduduk asli/native di Amerika Latin sendiri sesungguhnya sudah memiliki budaya yang sangat beragam terlihat dari peradaban-peradaban kuno yang pernah diketahui. Dua peradaban yang paling populer adalah Aztec (di Meksiko) dan Inka (di Peru), sebab keduanya berhasil membentuk kerajaan dan paling sering dipelajari atau diulas oleh kebanyakan media.

Akan tetapi, apakah hanya ada Inka dan Aztec saja? Berikut ini adalah peradaban-peradaban terlupakan lainnya yang pernah ada di Amerika Latin!

1. Peradaban Norte Chico

6 Peradaban Tua di Amerika Latin, Mengisahkan Uniknya Penduduk Aslisitus arkeologi Caral di Peru (pixabay.com/erika_vicente)

Norte Chico diyakini sebagai peradaban tertua di seluruh Amerika yang mungkin sudah ada sejak sekitar milenium ke-3 atau abad ke-30 SM. Pertama kali berpusat di Huaricanga (utara Peru), peradaban ini berkembang dan bertahan selama kurang lebih 1300 tahun. 

Peradaban Norte Chico sebenarnya tidak menghasilkan karya seni maupun bahasa tertulis, tapi memiliki sejumlah piramida-piramida yang diyakini lebih tua dari yang ada di Mesir. Selain itu, orang-orang Norte Chico diketahui mampu memproduksi kain katun, jala ikan, dan karya arsitektur kuno lainnya.

Kepandaian tata kota dan perencanaan lanskap mereka terlihat lebih jelas di Caral. Ini merupakan tempat berdirinya kompleks raksasa yang terdiri dari banyak kuil, teater, plaza, rumah penduduk, dan piramida.

Pada sekitar abad ke-18 SM, Peradaban Norte Chico mengalami kemunduran karena sistem irigasi yang menopang ekonomi semakin tidak efektif. Di samping itu, kemunculan berbagai peradaban lainnya di sekitar juga berperan dalam kejatuhan Peradaban Norte Chico.  

2. Peradaban Olmec

6 Peradaban Tua di Amerika Latin, Mengisahkan Uniknya Penduduk Aslisitus arkeologi La Venta, Meksiko (pixabay.com/mochilazocultural)

Mungkin beberapa orang sudah mengenal yang satu ini sebagai "ibu segala peradaban di Meksiko". Peradaban Olmec yang pertama kali ada pada tahun 1200 SM memang adalah yang tertua di kawasannya. Orang-orang Olmec terkenal akan patung raksasa, permainan bola kuno, dan dewa binatang yang menjadi ciri khas budaya mereka.

Peradaban Olmec berlokasi di negara bagian Veracruz dan Tabasco (Meksiko), tempat kawasan subur (termasuk La Venta) yang menghasilkan jagung dan kacang-kacangan sebagai sumber pangan utama. Batu giok, obsidian, mika, serpentine, karet, serta cermin dari ilmenit dan magnetit merupakan komoditas perdagangan yang diandalkan oleh masyarakat Olmec.

Mereka juga pandai dalam pembuatan karya seni terbukti dari penemuan banyak "artefak". Di antaranya seperti lukisan gua, patung raksasa dari batu basal, dan patung-patung lainnya dari kayu atau keramik.

Peradaban ini berakhir, tapi meninggalkan warisan atau pengaruh yang penting kepada budaya-budaya selanjutnya. Dewa-dewi kuno Olmec yang sering kali berwujud makhluk-makhluk fiksi akhirnya diadopsi sebagai dewa bagi Peradaban Aztec.

3. Peradaban Chavin

6 Peradaban Tua di Amerika Latin, Mengisahkan Uniknya Penduduk Aslisitus arkeologi Chavin de Huantar, Peru (mapio.net)

Peradaban Chavin yang berlokasi di utara Pegunungan Andes (sekarang di Peru) diyakini berkembang sejak sekitar tahun 900 SM. Chavin dikenal sebagai salah satu pembentuk sistem keagamaan Andes yang tertua, serta penghasil karya seni yang membawa pengaruh ke bangsa Inka nantinya. 

Salah satu kota yang kental dengan budaya ini adalah Chavin de Huantar, lokasi situs keagamaan yang amat penting pada masanya. Tembok kota kuno ini dihiasi dengan patung-patung berukir yang berwujud seperti makhluk gaib, yaitu wajah manusia dengan taring hewan jaguar. Selain itu, karya seni Chavin lainnya yang banyak diproduksi adalah keramik dan tekstil bewarna, tembikar berkualitas tinggi, serta barang keperluan ritual atau sehari-hari yang terbuat dari kayu, kerang, batu turquoise, dan logam.

Peradaban Chavin mengalami kemunduran pada abad ke-3 SM karena alasan-alasan yang belum diketahui secara pasti. Peneliti meyakini bahwa kekeringan lahan, gempa bumi, dan permasalahan internal merupakan beberapa kemungkinan penyebab jatuhnya peradaban ini. 

Baca Juga: 5 Hewan yang Dipuja dalam Peradaban Mesir Kuno, Ada Kucing Lho

4. Peradaban Zapotec

6 Peradaban Tua di Amerika Latin, Mengisahkan Uniknya Penduduk Aslirelief kuno di Monte Alban, Meksiko (worldhistory.org)

Peradaban Zapotec sudah berkembang sejak tahun 500 SM dan berkonsentrasi di daerah selatan Meksiko, khususnya di Lembah Oaxaca. Berpusat di Kota Monte Alban, masyarakat peradaban ini memiliki relasi perdagangan yang erat dengan orang-orang Olmec. Peradaban Zapotec terkenal akan karya arsitektur, seni, tulisan misterius, dan keahlian membangun sistem irigasi. 

Monte Alban masih memiliki beberapa mahakarya Zapotec yang selamat, seperti Kuil Dazantes yang namanya diambil dari relief "manusia" berpose pada permukaan tembok-temboknya. Selain itu, ditemukan pula tulisan kuno di sana yang diyakini tertua di Meksiko dan sampai sekarang belum berhasil ditafsirkan. Peradaban Zapotec juga menghasilkan beragam karya seni, antara lain tembikar, guci, dan patung yang terbuat dari tanah liat atau giok. 

Tidak ada yang menjelaskan bagaimana Peradaban Zapotec, khususnya di Monte Alban, mengalami kemerosotan. Namun, banyak yang meyakini bahwa rakyat Zapotec berpindah lokasi sambil membawa kebudayaannya dan menetapkan ibu kota baru di Mitla, yang bertahan sangat lama hingga kedatangan pasukan Spanyol pada abad ke-16 M.  

5. Peradaban Nazca

6 Peradaban Tua di Amerika Latin, Mengisahkan Uniknya Penduduk AsliGaris-garis Nazca di Peru (pixabay.com/monikawl999)

Peradaban Nazca berlokasi di selatan Peru dan dimulai sejak tahun 200 SM. Peradaban ini terkenal akan seni tembikarnya yang bewarna-warni dan menarik, serta geoglyph misterius dalam jumlah besar. Orang-orang Nazca tinggal di Ventilla, ibu kota utama pemerintahan, dan Cahuachi, ibu kota religi. Kegiatan keagamaan Nazca juga ditopang oleh kesenian, baik tembikar untuk ritual maupun musik.

Tembikar khas Nazca memiliki beragam bentuk dan warna yang dihiasi dengan motif dekoratif, dewa-dewi, binatang, atau makhluk fiksional. Penemuan instrumen pan flute dan drum keramik juga membuktikan adanya seni musik pada peradaban ini.

Namun, sebuah peninggalan Nazca yang paling terkenal dan unik adalah Nazca Lines, sejenis geoglyph (motif raksasa yang dilukiskan di tanah) dari garis polos yang menggambarkan hewan, tumbuhan, atau manusia. Sampai sekarang, para ilmuwan belum bisa mengetahui fungsi atau kegunaan garis-garis misterius tersebut.

Peradaban Nazca berakhir pada abad ke-6 M setelah terjadinya kekeringan tanah dalam waktu yang sangat lama dan penjajahan oleh bangsa Wari. Orang-orang Wari kemudian mengadopsi banyak ciri khas seni Nazca yang dikembangkan menjadi budaya mereka.

6. Peradaban Moche

6 Peradaban Tua di Amerika Latin, Mengisahkan Uniknya Penduduk Asliaksesoris Moche dari emas (worldhistory.org)

Peradaban Moche yang terkonsentrasi di Lembah Chicama dan Trujillo (Peru) dimulai pada abad ke-1 M. Orang-orang Moche berhasil memperluas wilayah yang berdampak pada pemisahan rumpun bahasa Moche, yaitu Muchic dan Quingan. Peradaban ini menjadi salah satu penghasil karya seni paling superior atau berkelas tinggi di masanya.

Masyarakat Moche menganut kepercayaan dan memproduksi karya seni yang masih terpengaruh oleh Peradaban Chavin, yaitu adanya wujud manusia setengah jaguar. Barang-barang mewah pada akhirnya dihasilkan oleh pengrajin Moche, antara lain perhiasan dari emas, perak, dan turquoise, mangkuk tembaga, pisau ritual tumi, dan tembikar bewarna yang memiliki detail lukisan yang uniknya serupa dengan seni Yunani Kuno. 

Peradaban Moche dan beberapa kota yang dipengaruhinya diyakini tumbang pada abad ke-8 M. Beberapa kemungkinan alasan yang telah diajukan oleh para peneliti adalah kekeringan tanah yang berkepanjangan, beragam permasalahan internal, dan juga ekspansi wilayah oleh bangsa Wari. 

Keunikan beberapa peradaban yang telah disebutkan merupakan kontribusi berharga penduduk asli bagi sejarah. Hal ini juga menjadi bukti betapa kayanya budaya di sana bahkan jauh sebelum kedatangan budaya impor yang dibawa oleh bangsa-bangsa pendatang nantinya. Mudah-mudahan artikel ini dapat membuka "halaman baru" bagi kalian yang tertarik dengan sejarah kuno Amerika Latin! 

Baca Juga: 7 Fakta Kelam Kehidupan Perempuan di Masa Peradaban Romawi Kuno

Juan A. Soedjatmiko Photo Verified Writer Juan A. Soedjatmiko

Mohon maaf apabila terdapat kesalahan informasi atau kata dalam artikel

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya