Ternyata tidak hanya hutan Indonesia saja yang sedang dilandar api. Hutan hujan Amazon atau yang dijuluki paru-paru dunia dilanda kebakaran.
Kejadian ini bukan pertama kalinya hutan hujan Amazon terbakar. Namun, kabar terbakarnya paru-paru dunia ini mulai trending sejak orang-orang mulai membagikan kabar ini di media sosial. Berikut hal seputar kebakaran hutan hujan Amazon.
Dengan keadaan yang sedang panas dan kering, keadaan hutan hujan yang biasanya lembap pun berubah. Melansir dari cnet.com, bulan Juli dan Agustus adalah bulan paling kering, jadi banyak orang yang memulai membersihkan lading mereka untuk menanam dan panen.
Melansir dari cbsnews.com, NASA memberitahu bahwa pengamatan satelit menunjukkan bahwa aktivitas api total lembah di bawah rata-rata daripada 15 tahun terakhir. Kebakaran ini merupakan rekor tertinggi di tahun ini, Aljazeera melansir dari data research agency negara.
Menurut Satelit, kebakaran hutan hujan tersebut memakan wilayah Brazil yakni Amazon, Rondonia, Para, dan Mato Grosso. Daerah-daerah tersebut mulai terdampak sejak 11 dan 13 Agustus. Namun, wilayah yang paling parah adalah Amazon, mengutip cnet.com. Asap dari kebakaran hutan Amazon pun tidak hanya berefek pada Brazil saja, negara tetangganya pun juga.
Bagian hutan hujan Amazon yang terbakar ini biasanya menghasilkan 20% oksigen, dan 10 persen itu terkenal baik ekosistem. Hutan hujan Amazon, selain terkenal jadi paru-paru dunia, hutan tersebut punya peran yang penting dalam mengatur iklim di dunia.
Melansir dari cnet.com, daerah yang terkena asap dari akibat kebakaran terbawa angina 1,700 mil. Lalu, efek juga lebih terasa terhadap dengan langit Sao Paulo selama sejam hari Senin kemarin.
Sejak itu, para penduduk di Sao Paulo mengunggah foto-foto keadaan kota mereka. Hal tersebut pun membuat orang lain menjadi tahu tentang berita terbakarnya hutan hujan Amazon. Hashtag yang digunakan adalah #PrayforAmazonia, dan menjadi trending di Twitter.