10 Keindahan Alam yang Kini Tak Dapat Lagi Dinikmati oleh Manusia

Darwin's Arch merupakan formasi batuan alam yang terkenal di Kepulauan Galapagos, Ekuador. Batuan yang menyerupai jembatan ini sangat terkenal dan ramai dikunjungi oleh wisatawan maupun fotografer.

Sayangnya, pada tanggal 17 Mei 2021 lalu, fondasi batuan indah ini harus runtuh akibat erosi. Hal ini diungkapkan langsung oleh Kementerian Lingkungan Hidup Ekuador. Kini, keindahan Darwin's Arch tidak bisa lagi disaksikan oleh para turis.

Christmas Island Coral Reef merupakan salah satu gugusan terumbu karang terbesar dan terluas di dunia. Tempat ini sangat populer di kalangan penyelam. Christmas Island Coral Reef menampung banyak berbagai jenis karang dan ikan-ikan laut di dalamnya.

Namun, pada tahun 2016, gugusan karang ini mengalami kerusakan parah akibat meningkatnya suhu air. Hal ini disebabkan oleh serangan El Nino yang menyebabkan kematian sekitar 80% pada terumbu karang. 

Meskipun keindahan Christmas Island Coral Reef sudah tidak bisa dinikmati lagi, rupanya ada kabar baik dari para peneliti. Pada akhir tahun 2020, para peneliti menemukan adanya tanda-tanda kehidupan baru di wilayah Christmas Island Coral Reef.

Gletser Chacaltaya merupakan gletser yang paling terkenal di Bolivia. Gletser ini populer sebagai tempat untuk bermain ski. Bahkan Gletser Chacaltaya dianggap sebagai resor ski tertinggi di dunia.

Tetapi, pada tahun 2009, Gletser Chacaltaya ini harus lenyap karena mencair akibat pemanasan global. Para ilmuwan sebelumnya memprediksikan gletser ini akan mencair pada tahun 2015. Namun, akibat pemanasan global yang berlangsung secara cepat dan ekstrim, gletser ini mencair lebih cepat dari waktu yang telah diprediksi.

Dead Sea yang terletak di Israel ini terkenal dengan kadar garam pada air lautnya yang sangat tinggi. Tempat ini dikenal memiliki kekayaan mineral yang tinggi. Tapi, keajaiban alam yang satu ini kini telah lenyap.

Dilansir ABC, laut mati ini telah semakin menyusut dan menghilang. Dikabarkan kini kondisi laut mati Israel ini hanya menyisakan lubang runtuhan. Keindahan landscape laut ini kini telah lenyap.

Sungai yang terletak di Kanada ini secara mengejutkan telah menghilang pada tahun 2017 silam. Para ilmuwan mengungkapkan bahwa akibat dari perubahan iklim dan mundurnya Gletser Kaskawulsh sehingga menyebabkan sungai ini tidak menerima aliran air lagi.

Dilansir BBC, kasus yang terjadi pada Sungai Slims ini dinamakan dengan river piracy atau bisa dibilang pembajakan sungai. Fenomena ini biasanya memakan waktu berabad-abad. Fenomena ini dapat terjadi apabila sumber mata air yang oleh berbagai sebab menjadi terputus aliran airnya ke sungai-sungai.

Pantai Kaimu merupakan salah satu pantai yang populer di Hawaii. Pantai ini dulunya merupakan perkampungan kecil nelayan. Namun, pantai ini harus rusak akibat aliran lava yang menimpa pantai ini pada tahun 1990an.

Diperkirakan sekitar 150 rumah harus rusak akibat diterjang lava yang berasal dari letusan Gunung Kilauea. Akibat dari letusan ini, luas wilayah Pantai Kaimu menjadi bertambah lebih dari 500 hektar. Kini, tempat ini terkenal sebagai wisata tur perahu lava.

Kepulauan Solomon merupakan pulau-pulau kecil yang terletak di sekitar Oseania. Kepulauan Solomon sendiri memiliki lebih dari 900 pulau kecil dan sebagian besar tidak berpenghuni. Kepulauan Solomon juga merupakan salah satu kepulauan yang cukup ramai dikunjungi oleh wisatawan.

Namun, akibat pemanasan global yang esktrim dan mencairnya es di kutub menyebabkan beberapa pulau kecil di Kepulauan Solomon harus tenggelam. Pada tahun 2016, sudah tercatat ada 5 pulau yang harus lenyap dan diperkirakan pulau-pulau yang tenggelam akan semakin meningkat mengingat pemanasan global yang masih terjadi saat ini.

Dilansir BBC, iklim yang makin menghangat menyebabkan perubahan drastis pada Larsen Ice Shelf. Serangkaian musim panas yang luar biasa hangat menyebabkan lapisan es pada Larsen Ice Shelf mulai meleleh dan pecah.

Larsen Ice Shelf kini telah hilang selamanya akibat pemanasan global. Padahal, Larsen Ice Shelf memiliki peran penting bagi gletser-gletser yang terdapat di Antarktika.

Elephant Rock yang terletak di Kanada merupakan destinasi wisata favorit bagi wisatawan. Tempat indah di Hopewell Rocks Park ini merupakan salah satu perhentian paling populer bagi para pelancong yang ingin menikmati gelombang yang sangat luas di Teluk Fundy.

Sayangnya, bebatuan yang diperkirakan seberat 200 ton ini dikabarkan telah menjadi tumpukan puing. Sebagian formasi bebatuan unik ini harus runtuh akibat erosi yang terjadi pada tahun 1997.

Sylvia Flats Pools merupakan mata air panas alami yang ada di New Zealand. Tempat ini ramai dikunjungi oleh wisatawan yang ingin menikmati kehangatan sumber mata air panas alami yang satu ini.

Tapi, tempat ini kini telah hancur akibat bencana tanah longsor yang terjadi pada tahun 2017. Untungnya, kolam air panas seperti Pemandian Air Panas Maruia di Taman Nasional Lewis Pass masih menawarkan tempat berendam air hangat yang terletak beberapa mil di utara.

Sebenarnya masih banyak lagi tempat-tempat indah yang kini telah rusak dan tak dapat dinikmati lagi keindahannya. Sebagian besar rusak akibat dari pemanasan global. Sudah saatnya bagi kita untuk lebih peduli terhadap krisis ini supaya alam bumi kita dapat tetap terjaga keindahannya.