ilustrasi kucing (unsplash.com/Kateryna Hliznitsova)
Gigitan kutu, tungau, dan berbagai parasit mikroskopis lainnya yang menempel dan berkembang biak di kulit kucing bisa menjadi sumber penderitaan yang sangat mengganggu bagi sahabat berbulu yang satu ini. Parasit ini tidak hanya menyebabkan rasa gatal yang intens dan iritasi pada kulit, tetapi juga memicu respons refleks kucing yang terus-menerus menggaruk atau menjilat area yang terasa tidak nyaman tersebut.
Akibat dari perilaku ini adalah munculnya ruam kemerahan, luka terbuka, bahkan peradangan yang dapat membantu kondisi kulit. Jika masalah ini tidak segera teratasi, bulu yang dulunya lebat dan sehat pun mulai menipis dan rontok secara drastis, menciptakan area kebotakan yang bisa mengancam keindahan sekaligus kesehatan kulit kucing. Kondisi ini menggambarkan bagaimana parasit kecil ini, meski tampak sepele, memiliki potensi besar yang merusak keseimbangan alami tubuh kucing, menurunkan kualitas hidupnya, dan menuntut perhatian serius dari pemiliknya demi pemulihan yang optimal.
Kenapa bulu kucing rontok? Jawabannya bisa jadi kucing mengalami kekurangan nutrisi, stres atau kecemasan, alergi, gangguan hormon, dan banyaknya kutu yang menghinggapi bulu-bulu halusnya. Yuk, mulai perhatikan kesehatan kucing kesayangan agar hidup sehat dengan bulu-bulunya yang tumbuh lebat.