ilustrasi kebakaran (pexels.com/Recep Tayyip Çelik)
Kebakaran hutan di Los Angeles sudah berlangsung nyaris seminggu. Alih-alih tanda api akan padam, petugas dikabarkan masih harus bekerja keras mematikan kebakaran sebelum angin kencang diprediksi tiba pada pekan ini. Apa yang membuat kebakaran ini begitu hebat sampai sulit dipadamkan, ya?
Ada beberapa faktor yang dikatakan memperparah kebakaran LA dan membuatnya terus meluas. Pertama, curah hujan rendah selama musim gugur dan dingin yang membuat tumbuhan menjadi sangat kering. Kondisi tersebut terbilang ideal untuk jadi bahan bakaran api meluas.
Di luar itu, ada angin Santa Ana yang datang dari gurun. Angin tersebut memiliki kecepatan hingga 100 mil per jam atau sekitar 160 km per jam. Kecepatan dan kekuatan tersebut memicu percikan api kecil meluas dengan sangat cepat dan mudah membesar.
Angin kencang yang terjadi bersamaan dengan mulainya kobaran api pun menghambat petugas melakukan pemadaman di daerah pegunungan. Upaya pemadaman saat api masih cukup kecil pun menjadi terhambat.
Terlepas dari itu, kondisi di Los Angeles juga menjadi salah satu alasannya. Lokasi kebakaran merupakan titik padat penduduk yang berada di daerah berbukit. Ibarat bahan bakar, panas yang naik bersamaan dengan angin dapat membuat api makin besar dan meluas. Hal itu diperparah dengan akses sempit dan terbatas sehingga membuat petugas kesulitan membawa peralatan pemadaman.
Selain itu, kawasan California sendiri dilaporkan mengalami kekeringan selama dekade terakhir. Siklus curah hujan yang naik turun ini meningkatkan potensi terjadinya kebakaran dan memengaruhi cadangan air yang berguna untuk memadamkan kobaran api.