Mata kucing memang seperti jendela kecil yang menyimpan banyak cerita. Setiap perubahan bentuk pupilnya sebenarnya adalah respons alami terhadap lingkungan, emosi, hingga kondisi kesehatan mereka. Ketika cahaya terang mengenai mata, pupil akan menyempit menjadi garis tipis untuk melindungi retina dari paparan berlebih. Sebaliknya, dalam kondisi gelap, pupil melebar lebar agar lebih banyak cahaya bisa masuk, membantu kucing melihat lebih jelas di malam hari. Inilah salah satu alasan mengapa kucing dikenal sebagai pemburu ulung saat malam tiba.
Namun, tidak hanya cahaya yang memengaruhi perubahan pupil. Faktor emosi juga punya peran besar. Saat kucing merasa senang, bersemangat, atau bahkan terkejut, pupil mereka bisa melebar drastis. Begitu pula ketika mereka merasa takut atau terancam, pupil yang membesar jadi tanda kesiapan untuk melarikan diri atau bertahan. Menariknya, pupil yang tidak simetris atau berubah tanpa alasan jelas bisa menjadi sinyal adanya masalah kesehatan, mulai dari tekanan darah tinggi, cedera saraf, hingga penyakit mata serius.
Memahami bahasa pupil ini bukan hanya membuat kita lebih mengerti perilaku kucing, tetapi juga membantu menjaga kesehatan mereka. Lalu, apa saja alasan di balik berubahnya bentuk pupil mata kucing?