Kenapa Tahun Baru Jatuh pada 1 Januari? Begini Sejarahnya

Ada bermacam-macam jenis penanggalan. Namun, penanggalan Masehi jadi salah satu yang paling banyak digunakan. Dalam penanggalan tersebut, tahun baru jatuh pada 1 Januari.
Namun, kenapa tahun baru jatuh pada 1 Januari, ya? Apakah ada alasan khusus yang mendasari pemilihan tanggal ini? Mari kita cari tahu bersama dengan membaca artikel ini sampai habis.
Kenapa tahun baru jatuh pada 1 Januari?
Mengutip laman History, kalender Romawi awal yang jadi cikal bakal penanggalan Masehi saat ini terdiri dari 10 bulan dengan 304 hari. Oleh karenanya, tahun baru dimulai pada titik balik musim semi. Konon, bulan tersebut diciptakan oleh Romulus, pendiri Roma, pada abad ke-8 SM.
Namun, raja selanjutnya yang bernama Numa Pompilius menambahkan bulan Januarius dan Februarius. Revisi tersebut membuat bulan Januari menggantikan Maret sebagai bulan pertama. Terlepas dari itu, nama Januarius diambil dari nama Dewa Janus yang merupakan dewa segala permulaan di Romawi, melansir Britannica.
Lebih lanjut, selama berabad-abad, kalender yang dibuat tersebut tidak sepenuhnya sinkron dengan matahari. Kemudian, pada tahun 46 SM, Julius Caesar memperkenalkan kalender Julian. Pada reformasinya, Caesar, menetapkan tanggal 1 Januari sebagai hari pertama tahun.
Pada masa tersebut, perayaan Januari sebagai awal tahun baru juga disertai dengan mempersembahkan korban pada Janus. Mereka melakukannya dengan bertukar hadiah satu sama lain, mendekorasi rumah dengan ranting pohon salam, dan menghadiri pesta yang meriah.
Sementara itu, kalender Julian hasil revisi Julius Caesar tersebut mirip dengan kalender Gregorian yang diperkenalkan pada 1582 oleh Paus Gregorius XIII. Bedanya, kalender Gregorian memperbaiki beberapa ketidakakuratan kecil, tetapi tetap memulai tahun pada 1 Januari, melansir Almanac. Itu juga yang jadi alasan kenapa tahun baru jatuh pada 1 Januari.