Keren, 6 Hewan Jantan Ini Berjuang Ekstra demi Mendapatkan Pasangan

Tidak seperti banyak burung yang menarik perhatian betina dengan cara memamerkan keindahan bulunya, bowerbird (famili Ptilonorhynchidae) punya cara berbeda yang lebih menakjubkan. Bowerbird jantan menarik perhatian betina dengan cara membuatkannya struktur mirip rumah, contohnya seperti pada gambar di atas.

Tak hanya membangun, si jantan juga menghiasi struktur buatannya dengan benda berwarna-warni, misalnya mainan plastik atau pecahan kaca botol. Struktur itu sendiri bukanlah sarang karena bowerbird membuat sarang tersendiri. Dilansir San Diego Zoo, bowerbird jantan bisa menghabiskan satu minggu hingga dua bulan untuk membangun struktur tersebut!

Bowerbird jantan juga harus menjaga struktur buatannya karena bowerbird jantan lain kadang suka mencuri beberapa benda untuk menghias strukturnya sendiri. Seakan belum cukup, bowerbird juga berusaha menarik perhatian betina dengan melakukan tarian khusus. Wah, perjuangannya total banget, ya!

Penguin jantan juga harus mengerahkan upaya tak main-main untuk mendapatkan perhatian dari penguin betina. Dilansir Oceana, penguin adelie (Pygoscelis adeliae) dan penguin gentoo (Pygoscelis papua) jantan harus memberikan batu kerikil kepada si betina sebagai tanda "lamaran".

Mungkin kedengarannya mudah, tapi batu yang diberikan bukan batu sembarangan. Penguin jantan harus mencari kerikil yang semulus mungkin. Jangan lupa, penguin adelie dan gentoo tinggal di Antarktika yang bersalju sehingga mencari batu kerikil bukanlah tugas yang mudah.

Kadang, ada penguin jantan yang kesulitan mencari batu yang cocok sehingga akhirnya mencoba mencuri batu dari penguin lain. Makanya, penguin jantan pun harus berjuang untuk mengamankan batunya dari percobaan tersebut. Jika berhasil dan diterima si betina, dengan batu itu, mereka akan bersama-sama membangun sarang untuk bertelur.

Kadang, untuk bisa menarik perhatian pujaan hati, seseorang perlu meminta bantuan temannya dan teman yang baik pasti akan dengan senang hati membantu. Nah, ternyata ada pula hewan yang menggunakan cara itu untuk menarik perhatian betina, yaitu burung manakin biru (Chiroxiphia caudata).

Diceritakan laman Bird Watching Daily, burung manakin biru jantan membangun "tempat pertunjukkan" yang disebut lek. Di sana, ia akan menampilkan tarian dan nyanyian untuk menarik perhatian burung betina.

Namun, kadang tarian seekor burung saja gak cukup untuk meyakinkan si betina. Makanya, burung jantan yang berstatus alfa akan mengajak burung jantan yang berstatus beta untuk bersama-sama menari dan bernyanyi. Jika berhasil, si burung betina akan kawin dengan si jantan alfa. Sementara, si jantan beta gak dapat apa-apa.

Namun, apakah itu artinya si beta rugi karena membantu tanpa dapat imbalan? Tidak. Karena jika si jantan alfa meninggalkan teritorialnya atau mati, lek tersebut akan jatuh ke kekuasaan si beta. Jadi, sebenarnya baik si jantan alfa maupun beta sama-sama mendapat keuntungan dari kerja sama mereka.

Tak hanya burung, ikan pun ada yang pejantannya harus melakukan perjuangan ekstra demi bisa kawin dengan betina. Ikan buntal jantan menarik perhatian betina dengan cara membuat lingkaran berpola unik di pasir dasar laut. Jika si betina suka pada lingkaran itu, ia akan bertelur di tengah lingkaran dan si jantan akan membuahinya.

Lingkaran itu sendiri bisa berukuran cukup besar karena bisa berdiameter 2 meter seperti dilansir Live Science. Padahal, ikan buntal rata-rata hanya berukuran 12 cm. Si jantan pun butuh waktu lama untuk membuatnya, bisa 7--9 hari. Selain itu, lingkaran tersebut bisa dengan mudah tersapu oleh arus air. Jelas, perjuangan ikan buntal jantan patut diacungi jempol!

Bagi banyak spesies laba-laba, kawin sebenarnya bukan ritual yang menyenangkan. Sebaliknya, itu malah menakutkan dan bisa jadi langkah bunuh diri. Itu karena ada banyak spesies laba-laba dengan betina yang berukuran jauh lebih besar daripada jantan dan si betina kerap memangsa si jantan setelah selesai kawin, misalnya laba-laba kayu raksasa (Nephila pilipes).

Dilansir National Geographic, laba-laba kayu raksasa betina berukuran sepuluh kali lebih besar dari si jantan. Makanya, supaya bisa kawin dengan si betina dan tentunya tetap hidup setelah kawin, laba-laba jantan harus mengerahkan upaya ekstra.

Caranya dengan menenangkan si betina menggunakan sutranya. Ia akan naik ke punggung betina dan membalurkan sutranya ke punggung si betina dengan gerakan seperti memijat. Setelah si betina tenang, barulah si jantan bisa kawin dengannya dan kemungkinan besar bisa selamat. Benar-benar menegangkan, ya, perjuangannya!

Perjuangan landak jantan untuk bisa kawin dengan landak betina juga cukup panjang dan melelahkan. Pertama, si jantan harus sangat sabar menunggu. Itu karena seperti dilansir Live Science, landak amerika utara (Erethizon dorsatum) betina hanya aktif secara seksual selama 8--12 jam dalam setahun!

Nah, pada saat si betina aktif, ia akan naik ke atas pohon dan mulai mengeluarkan urine beserta lendir seksual untuk menarik perhatian para jantan. Beberapa jantan akan datang dan mereka harus saling bertarung untuk mendapatkan kesempatan kawin dengan si betina. Landak jantan yang menang lalu akan mencoba merangsang si betina untuk kawin.

Namun, jika si betina menolak, ia tidak bisa dipaksa. Landak memiliki duri-duri tajam yang mengarah ke belakang. Jika si jantan ngotot, ia pasti akan tertusuk. Jika si betina mau, barulah ia akan mengatur duri-durinya supaya si jantan tidak tertusuk. Setelah itu mereka akan kawin berkali-kali hingga si jantan kelelahan, barulah si betina akan pergi.

Enam hewan jantan di atas membuktikan bahwa perjuangan untuk mendapat pasangan itu berat dan melelahkan, bahkan kadang mengancam nyawa. Meskipun begitu, mereka tetap berusaha dan tidak menyerah. So, kalau hewan saja bisa seperti itu, kamu pun harus berjuang mendapatkan hati pujaan hatimu, ya!