Terjadi Pasca Pandemi, 5 Fakta Pemberontakan Petani Inggris 1381 

Pemberontakan Petani terbesar pada masanya lho!

Pemberontakan seringkali dilakukan kalangan tertentu yang merasa tertindas atas kebijakan dan keadaan. Begitupun yang terjadi di Inggris tahun 1381.

Saat itu berkobar pemberontakan terbesar sepanjang sejarah Britania Raya yang dipelopori kalangan petani. Orang-orang menyebutnya dengan pemberontakan petani Inggris atau Wet Tyler. 

Peristiwa itu menjadi menarik untuk kita ketahui dan simak. Penasaran bagaimana faktanya? Yuk, simak uraiannya berikut. 

1. Penyebabnya sangat kompleks 

Terjadi Pasca Pandemi, 5 Fakta Pemberontakan Petani Inggris 1381 ichef.bbci.co.uk

Inggris pada abad pertengahan memang jauh dari realita saat ini. Feodalisme masih sangat mencolok dan mengakar kuat.  Sebagian besar masyarakat berprofesi sebagai petani atau buruh yang bekerja untuk tuan tanah mereka.

Sebagaimana ditulis laman Britannica, waktu itu Inggris dihantam dengan pandemi bernama Black Death (1348 M) yang memakan banyak korban jiwa. Banyak tuan tanah yang kehilangan pekerjanya. Akibatnya masyarakat kelas pekerja menuntut kenaikan upah di tengah kekurangan tenaga kerja.

Hal itu diperparah dengan adanya perang seratus tahun (Inggris vs Perancis tahun 1337-1453 M) yang membutuhkan banyak biaya. Kondisi semacam itu mendorong Edward III (1327-1377 M) memberlakukan pajak jajak pendapat kepada rakyatnya. Puncak pemungutannya terjadi pada tahun 1379-1380 yang dilanjutkan oleh raja Richard II dengan cara paksaan dan kekerasan, sehingga membuat rakyat marah.

2. Pemberontakan bermula di Essex dan Kent  

Terjadi Pasca Pandemi, 5 Fakta Pemberontakan Petani Inggris 1381 bam.files.bbci.co.uk

Kedua kota tersebut berada di Tenggara Inggris, di mana wilayah yang paling parah terkena dampak wabah kematian hitam. Menariknya, peserta pemberontakan tak hanya dari dua wilayah tersebut saja, namun juga dari Norfolk dan Suffolk.

Mereka pun terdiri dari berbagai kalangan seperti prajurit, pedagang, anggota gereja, dan khususnya petani. Ada sekitar 60.000 orang yang bergabung dengan pemberontakan tersebut, sebagaimana yang ditulis Ben Johnson di laman Historic UK.

Peserta pemberontakan mulai melakukan aksinya pada 30 Mei 1381 yang berkumpul di Kent dan Essex. Kemudian yang dari Kent memilih seorang pemimpin bernama Wat Tyler. Dilansir History Extra, pada 7 Juni mereka berangkat aksi melalui Rochester dan Canterbury. Enam hari kemudian, mereka baru sampai di London. Mereka merangsek masuk ke dalam kota supaya bisa menemui para pejabat kota maupun kerajaan. 

Baca Juga: 6 Fakta Sejarah Perang Kuning, Perang Besar Tionghoa-Jawa Melawan VOC

3. Terjadi aksi kerusuhan di kota London

Terjadi Pasca Pandemi, 5 Fakta Pemberontakan Petani Inggris 1381 ichef.bbci.co.uk

Kelompok pemberontak akhirnya sampai di London tanggal 13 Juni. History Extra mencatat bahwa masa  yang dipimpin oleh Wat Tyler membakar rumah bordil milik wanita Flemish di London Bridge. Aksi dilanjutkan dengan penyerbuan penjara, kuil, hingga rumah sakit St. John di Farringdon. 

Meski begitu, masa tak puas karena belum mencapai tujuannya. Target utamanya yaitu John of Gaunt alias Duke of Lancaster, penasehat raja Simon Sudbury, dan Uskup Agung Canterbury. Mereka semua dianggap paling korup dan bertanggung jawab atas ketidakadilan. 

Karen itulah kemudian, masa pemberontak menghancurkan catatan-catatan pajak yang tersimpan di kantor pemerintah atau kerajaan di London. Istana John pun ikut menjadi sasaran amukan pemberontak hingga rusak parah. Tak sampai di situ, mereka juga menjarah isi istana tersebut bahkan dibakar. Ternyata mereka tidak menemui John of Gaunt, sehingga kecewa besar.

Lain halnya dengan Simon Sudbury yang berakhir tewas di tangan pemberontak. Ia bersama Robert Bales, akhirnya dipenggal kepalanya oleh pemberontak. Kemudian jasadnya menjadi tontonan banyak orang. Aksi pemberontakan berlanjut pula dengan pembunuhan sejumlah orang Flemish (orang asing). Akhirnya berhenti atas permintaan sang raja.

4. Raja Richard II negosiasi dengan pemberontak

Terjadi Pasca Pandemi, 5 Fakta Pemberontakan Petani Inggris 1381 upload.wikimedia.org

Untuk mencegah hal-hal buruk lagi, akhirnya raja Richard II yang masih berusia 14 tahun menemui pimpinan pemberontakan, Wat Tyler. Pertemuan antara kedua belah pihak sempat terjadi tiga kali. 

Kali pertama pertemuan terjadi tanggal 13 Juni. Kala itu masa sedang panas-panasnya. Mereka berusaha membakar istana Savoy milik Duke of Lancaster tersebut. Sebab itulah, Raja Richard II langsung kembali meskipun belum melakukan negosiasi. 

Keesokan harinya sang raja kembali menemui para pemberontak di Mike End. Mengetahui penasehatnya dibunuh, ia langsung menyetujui tuntutan masa. Di antara yang penting adalah penghapusan perbudakan, mengurangi pajak, dan kesetaraan serta keadilan bagi masyarakat kelas bawah. 

Pertemuan ketiga terjadi di Smithfield tanggal 15 Juni. Seperti yang dilansir Historic UK, kali ini raja ditemani walikota London, Sir William Walworth di luar tembok kota. Pertemuan itu berlangsung tegang dan melihat sikap Tyler yang sewenang-wenang terhadap raja, William langsung menebas leher pemimpin pemberontakan tersebut dengan pedang.

Tak lama kemudian, pemimpin pemberontakan itu meninggal. Sang raja pun menyuruh masa yang tersisa untuk pulang dan berjanji akan menepati hasil negosiasinya tersebut. 

5. Dampak pemberontakan 

Terjadi Pasca Pandemi, 5 Fakta Pemberontakan Petani Inggris 1381 ancient.eu

Sayangnya, menurut History Extra, pemberontakan petani tidak mampu mengubah sistem feodalisme yang telah mengakar kuat di Inggris. Hanya saja, jumlah buruh yang bekerja untuk tuan tanah menjadi berkurang. Lebih lanjut, tangga 23 Juni Richard II membatalkan hasil negosiasinya dengan Tyler karena dinilai tidak sah. Pasalnya perjanjian tersebut ia sepakati dalam kondisi terdesak. 

Sementara itu, beberapa hari pasca kematian Tyler anggota pemberontakan diburu dan dicari. Mereka yang masih terisasa dihukum mati tanpa diadili. Perubahan yang tampak siginifikan akibat aksi pemberontakan yaitu soal peningkatan upah. Para tuan tanah mau tidak mau harus menyetujui satu hal itu. Selain itu juga banyak budak yang mampu membebaskan diri. 

Itulah beberapa fakta menarik soal pemberontakan penari Inggris 1381. Meskipun namanya demikian, faktanya didukung dari berbagai kalangan yang memiliki kesamaan tujuan serta kepentingan. Semoga kita bisa mengambil pelajaran dari peristiwa tersebut. 

Baca Juga: Jadi Wabah Mematikan, Ini 5 Dampak Signifikan Black Death di Eropa

Khus nul Photo Verified Writer Khus nul

Pembelajar dan Pejalan

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya