ilustrasi para eksil saat menyampaikan harapannya ke Indonesia (pexels.com/Karolina Grabowska)
Meskipun sudah lama hidup di luar negeri, para eksil ini masih memiliki harapan untuk bisa kembali ke Indonesia, atau setidaknya mendapatkan pengakuan dan penghormatan dari negara dan rakyat Indonesia.
Mereka berharap agar sejarah peristiwa G30S/PKI dan dampaknya bagi para eksil bisa diketahui dan dipelajari oleh generasi muda Indonesia, agar tidak terulang lagi kesalahan dan ketidakadilan yang terjadi di masa lalu. Mereka juga ingin agar Indonesia bisa menjadi negara yang demokratis, berdaulat, dan sejahtera, sesuai dengan cita-cita Sukarno dan para pejuang kemerdekaan.
Dari kisah para eksil 1965, kita dapat memahami bahwa peristiwa ini adalah salah satu tragedi yang terlupakan dalam sejarah Indonesia. Tak hanya itu, tragedi ini menyisakan luka serta trauma bagi ribuan orang Indonesia yang terpaksa hidup di luar negeri tanpa kewarganegaraan dan tanpa hak. Mereka adalah korban dari ketidakadilan dan kekejaman rezim Orde Baru yang menghapus jejak dan hakikat mereka sebagai bagian dari bangsa Indonesia.
Walau menghadapi berbagai tantangan dan rintangan, mereka tetap berusaha untuk menjaga identitas dan semangat nasionalisme mereka. Mereka adalah para eksil, yang memiliki sejarah dan cerita yang layak untuk diketahui dan dihargai oleh generasi muda Indonesia.