8 Film Dokumenter Politik Mirip Eksil, Bikin Merinding

Baru selesai nonton Eksil (2022) di bioskop dan penasaran dengan film-film serupa? Coba genre dokumenter politik saat mengetik kata kunci di mesin pencarian. Akan ada banyak film setema Eksil yang bisa kamu tonton dan jadikan bahan pembelajaran sekaligus renungan.
Tak punya banyak waktu buat memilah mana yang paling layak ditonton setelah menamatkan Eksil? Pakai saja kurasi berikut. Ada delapan film dokumenter politik mirip Eksil yang bakal membuatmu merasakan berbagai emosi sekaligus. Beberapa di antaranya membahas tragedi yang selama ini terlupakan.
1. The Mother of All Lies (2023)

The Mother of All Lies adalah film dokudrama garapan Asmae El Moudir yang substansinya sebenarnya cukup personal. Ia awalnya ingin mencari tahu mengapa neneknya tak punya foto kenangan di rumah mereka.
Rasa penasarannya itu membawa El Moudir kembali ke 1981 saat Maroko terjerembab dalam krisis pangan. Film ini berhasil masuk shortlist Oscar 2024 untuk kategori Film Fitur Internasional Terbaik.
2. Collective (2019)

Collective mengikuti dua perspektif berbeda yang berkutat pada tragedi kebakaran di sebuah konser band rock di Bucharest pada 2015. Meski banyak korban selamat yang sempat dilarikan di rumah sakit, sebagian dari mereka meninggal dengan indikasi malpraktik akibat korupsi di tubuh rumah sakit dan kementerian kesehatan setempat. Film ini mencoba mengulik tuduhan tersebut lewat investigasi yang dilakukan jurnalis Cătălin Tolontan dan rekan-rekannya serta menteri kesehatan baru Rumania pada waktu itu Vlad Voiculescu.
3. The Look of Silence (2014)

Masih berkaitan dengan Eksil, dokumenter politik The Look of Silence atau yang dikenal pula dengan judul Senyap berkutat pada gejolak politik yang terjadi di Indonesia pada 1965. Sutradara Joshua Oppenheimer mengikuti Adi, pria paruh baya yang kehilangan kakaknya karena peristiwa itu. Beberapa dekade berlalu, ia memberanikan diri untuk mewawancarai orang-orang dan aparat desa yang terlibat dalam pembunuhan massal para tertuduh komunis.
4. The Edge of Democracy (2020)

The Edge of Democracy merupakan dokumentasi jelang pemakzulan Dilma Roussef dari kursi presiden Brasil. Ini terjadi karena Partai Sosialis yang menaunginya terjegal skandal korupsi besar.
Peristiwa itu jadi titik balik politik Brasil karena Roussef dan Partai Sosialis adalah simbol pergerakan progresif di negeri itu. Setelah turun, politisi sayap kanan dan konservatif Jair Bolsonaro berhasil merebut kursi strategis di pemerintah. Sesuatu yang sempat dikhawatirkan warga bakal jadi kejatuhan demokrasi di negara itu, beruntung itu tidak terjadi.
5. Tantura (2022)

Tantura tak kalah bikin merindingnya. Dokumenter politik merupakan investigasi mandiri sineas bernama Alon Schwarz yang penasaran dengan sebuah tesis karya mahasiswa Universitas Haifa soal indikasi pembunuhan massal atas warga Arab Palestina oleh milisi Zionis pada 1948 di desa bernama Tantura.
Tesis tersebut sempat dicekal pemerintah dan penulisnya, Teddy Katz, harus kehilangan gelar akademiknya. Namun, saat mencoba mengonfirmasi pada veteran tentara Zionis Yahudi yang kini hidup nyaman di Israel, sang sineas menemukan testimoni yang mencengangkan.
6. The Reluctant Revolutionary (2012)

The Reluctant Revolutionary adalah kompilasi footage yang dikumpulkan jurnalis Inggris, Sean McAllister, jelang demonstrasi besar di Yaman pada 2011. McAllister awalnya hendak berlibur layaknya turis lain, tetapi liburannya terpaksa berakhir lebih awal karena ketidakstabilan politik di negeri itu. Namun, bukannya segera pergi sesuai rekomendasi kedutaan besar, McAllister justru bertahan di rumah pemandu wisata yang sempat menemaninya beberapa hari di Yaman.
7. A Cambodian Spring (2020)

Masih seputar demonstrasi, A Cambodian Spring memotret perjuangan aktivis dan warga kelas menengah bawah di Phnom Penh yang digusur paksa karena proyek pemerintah yang didukung Bank Dunia. Meski kompensasi dari pemerintah ditolak warga, tak ada upaya dari pemerintah untuk melakukan negosiasi. Sama seperti film dokumenter sebelumnya, sineas yang berhasil mengekspos kasus ini berasal dari Inggris.
8. The Monopoly on Violence (2020)

Walau demonstrasi amat umum ditemui di Prancis karena sifat warganya yang proaktif dan prinsip demokrasi yang dipegang teguh, negeri itu tak luput dari kontroversi. Berkaitan dengan isu ini adalah keberadaan polisi huru-hara yang ditugaskan khusus untuk mengamankan aksi protes.
Sayangnya, mereka sering kali menyalahgunakan kekuasaan, bahkan beberapa kali menyebabkan kematian demonstran. David Dufresne menggunakan istilah monopoli kekerasan untuk mengkritik keberadaan dan sikap polisi huru-hara tersebut.
Dokumenter politik memang beda dari film dokumenter biasa. Seperti yang kita sudah sadari, politik punya dampak besar dan luas dalam hidup seseorang dan komunitas. Tak heran kalau film-film tadi pun bikin penontonnya ikut merinding, memikirkan relevansi dan potensinya terjadi di halaman rumah sendiri.