Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bagaimana Cara NASA Memotret Planet Jupiter dengan Sangat Detail?

Foto planet Jupiter yang berhasil di potret oleh Juno (commons.wikimedia.org/NASA)

Jupiter adalah planet terbesar di tata surya kita, dengan diameter sekitar 140.000 km, atau 11 kali lebih besar dari Bumi. Planet ini juga memiliki atmosfer yang sangat tebal dan berawan, dengan pola-pola angin yang berputar dengan cepat dan membentuk sabuk dan zona warna-warni. Selain itu, Jupiter juga memiliki medan magnet yang kuat dan puluhan bulan, termasuk Io, yang merupakan benda langit paling vulkanik di tata surya.

Lalu, bagaimana cara NASA mendapatkan semua informasi ini? Penasaran, kan? Yuk, simak baik-baik!

1. Mengapa Jupiter penting untuk diteliti?

Penelitian Jupiter oleh Juno (needpix.com/Andrew-Art)

Sebelum kita memulai perjalanan tentang bagaimana NASA memotret planet ini, ada baiknya kita mengetahui mengapa planet ini penting untuk diteliti. Jupiter adalah planet gas raksasa yang terbentuk dari bahan yang sama dengan matahari, yaitu hidrogen dan helium. Planet ini diyakini sebagai salah satu planet pertama yang terbentuk di tata surya kita, sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu.

Dengan mempelajari Jupiter, kita bisa mendapatkan wawasan tentang asal-usul dan evolusi tata surya kita, serta planet-planet lain yang mirip dengan Jupiter di luar sana. Jupiter juga bisa memberi kita petunjuk tentang kondisi yang mendukung kehidupan, karena beberapa bulannya memiliki potensi untuk memiliki air dan aktivitas geologisnya tersendiri. Yang tentunya membuat mereka menjadi tempat yang mungkin dapat mendukung kehidupan.

2. Cara NASA mengirim wahana ke Jupiter

Potret Juno dekat Jupiter (commons.wikimedia.org/Kevin Gill)

Untuk mengirim wahana ke Jupiter, NASA harus mengatasi tantangan yang besar, seperti jarak yang jauh, gravitasi yang kuat, dan radiasi yang intens. Jarak antara Bumi dan Jupiter bisa mencapai 588 hingga 930 juta km, atau sekitar 6 kali jarak antara Bumi dan Matahari.

Dilansir WIRED, untuk mencapai kecepatan yang cukup untuk melintasi jarak ini, wahana harus menggunakan manuver yang disebut "gravity assist" atau "gravity slingshot", yaitu memanfaatkan tarikan gravitasi planet lain untuk meningkatkan kecepatan dan mengubah arah wahana. Hal ini dilakukan untuk menghemat bahan bakar dan mengurangi biaya.

Wahana juga harus dilengkapi dengan perisai yang tebal untuk melindungi dari radiasi yang bisa merusak elektronik dan instrumen wahana. Perlindungan dari radiasi akan menjadi pertimbangan yang amat penting untuk setiap aspek perencanaan misi, mulai dari desain wahana dan habitat hingga protokol spacewalk.

3. Wahana yang telah mengunjungi Jupiter

potret wahana antariksa Pioneer 10 (commons.wikimedia.org/NASA/Don Davis)

Sejak tahun 1973, ada sembilan wahana yang telah mengunjungi Jupiter, baik untuk menjelajahi planet itu sendiri maupun untuk melintasi orbitnya menuju tujuan lain. Wahana-wahana ini adalah Pioneer 10, Pioneer 11, Voyager 1, Voyager 2, Ulysses, Galileo, Cassini, New Horizons, dan Juno.

Masing-masing wahana memiliki misi dan tujuan yang berbeda-beda, tetapi secara umum mereka semua memberikan kita gambaran yang lebih jelas dan detail tentang Jupiter dan bulan-bulannya.

Misalnya, Pioneer 10 dan 11 adalah wahana pertama yang mengunjungi Jupiter dan memberikan gambaran pertama tentang atmosfer dan interior planet tersebut. Voyager 1 dan 2 memberikan gambaran lebih detail tentang Jupiter dan bulan-bulannya, termasuk aktivitas vulkanik di Io dan adanya es air di permukaan Europa.

Wahana Galileo adalah yang pertama masuk ke orbit Jupiter dan mengumpulkan banyak informasi tentang sistem Jovian. Wahana Juno, yang diluncurkan pada tahun 2011, sampai saat ini sedang mengorbit Jupiter dan terus melakukan penelitian.

4. Bagaimana NASA memotret Jupiter?

Hasil jepretan JunoCam di posisi terdekat Jupiter (commons.wikimedia.org/NASA/JPL-Caltech/SwRI/MSSS)

Salah satu wahana yang saat ini masih beroperasi di sekitar Jupiter adalah Juno, yang diluncurkan oleh NASA pada tahun 2011 dan memasuki orbit Jupiter pada tahun 2016. Juno adalah wahana yang dirancang khusus untuk mempelajari struktur dalam, atmosfer, medan magnet, dan magnetosfer Jupiter.

Salah satu instrumen yang ada di Juno adalah JunoCam, yaitu kamera yang bisa mengambil gambar-gambar spektakuler dari awan dan badai Jupiter, dengan resolusi yang sangat tinggi. Dilansir NASA, JunoCam bisa memotret Jupiter dengan sangat detail karena wahana ini mengorbit Jupiter dengan jarak yang sangat dekat, yaitu sekitar 4.100 km dari atas awan.

Ini adalah jarak terdekat yang pernah dicapai oleh wahana manapun yang mengorbit Jupiter. JunoCam juga bisa memanfaatkan cahaya matahari yang dipantulkan oleh Jupiter untuk menghasilkan gambar-gambar yang cerah dan berwarna.

5. Apa yang telah ditemukan oleh Juno dan JunoCam?

potret Great Red Spot (commons.wikimedia.org/Kevin Gill)

Selama mengorbit Jupiter, Juno dan JunoCam telah mengirimkan banyak data dan gambar yang menakjubkan, yang membuka mata kita tentang keindahan dan kerumitan planet ini. Beberapa temuan yang telah dibuat oleh Juno dan JunoCam diantarnya seperti:

Jupiter memiliki atmosfer yang sangat dinamis dan beragam, dengan awan dan badai yang berbentuk dan bergerak dengan cara yang tidak terduga. JunoCam telah mengabadikan gambar-gambar yang menunjukkan struktur-struktur awan yang unik, seperti badai raksasa yang disebut "Great Red Spot", dan badai berbentuk oval yang disebut "White Oval".

Selain itu, jupiter memiliki bulan-bulan yang sangat menarik dan aktif, terutama Io, yang merupakan benda langit paling vulkanik di tata surya. JunoCam telah mengambil gambar-gambar yang menunjukkan letusan-letusan gunung berapi di Io, yang menyemburkan material ke angkasa. JunoCam juga telah mengambil gambar-gambar yang menunjukkan bulan-bulan lain, seperti Europa, yang diyakini memiliki samudra air cair di bawah permukaannya.

Yang terakhir, Jupiter memiliki pusaran-pusaran raksasa di kutub utara dan selatannya, yang berbeda dengan pola sabuk dan zona yang ada di khatulistiwa. Pusaran-pusaran ini berjumlah delapan di kutub utara dan lima di kutub selatan, dan berputar dengan kecepatan yang berbeda-beda.

Jupiter adalah planet yang luar biasa dan menawan, yang masih menyimpan banyak misteri dan rahasia. Dengan mengirim wahana-wahana seperti Juno dan JunoCam, NASA berusaha untuk mengungkap hal-hal yang belum diketahui tentang planet ini, dan sekaligus menginspirasi kita untuk terus menjelajahi dan mempelajari alam semesta. Semoga artikel ini bisa memberimu informasi yang bermanfaat dan menarik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agam Praminsya
EditorAgam Praminsya
Follow Us